Sementara Ester gadungan mengambil tempatnya, Ester yang sebenarnya baru saja bangun dari tidur yang panjang. Ia melihat sekelilingnya, melihat kegelapan yang menelannya, ketakutan tiba-tiba merayapi di bawah kulitnya dengan cara yang tidak ia siapkan. Ester mencoba mengetuk tempat itu dengan kepala dan kakinya saat ia diletakkan di dalam kotak sempit di mana ia berada dalam posisi duduk.
Kegelapan itu serupa dengan monster besar yang haus darah. Semakin lama Ester berada dalam gelap, matanya yang biru semakin lebar karena ketakutan. Ia menendang tempat itu dengan kakinya tetapi dengan itu, tangannya, dan mulutnya terikat, upayanya untuk memberi tahu orang-orang bahwa ia ada di dalamnya ternyata sia-sia.
Di belakang telinga Ester ia bisa mendengar tawa lembut dari kenangan masa lalunya.