Matanya biru itu berhenti ketika dia berada di tengah-tengah kamar, melihat sebuah buku tunggal yang diletakkan dan digantung di atas pilar pendek, dilindungi oleh sebuah kotak kaca yang bening. Buku yang diletakkan di dalam kotak kaca tersebut terlalu sederhana untuk disebut sebagai buku paling penting milik Setan.
"Ini bukunya?" tanya Ian sambil membungkuk ke depan, matanya menyipit ke arah buku tipis yang ditaruh dalam kotak kaca. Dia tidak merasakan adanya sihir di dalam buku tertentu itu dan tampak sangat biasa saja baginya untuk merasa ini adalah sebuah buku penting yang akan dimiliki oleh Raja Neraka. Namun, melihat kotak kacanya, ia percaya bahwa buku itu dianggap penting bagi Setan.