Seolah mengetahui rencana Ian, Maroon bergegas pergi dan kembali dengan sebuah kursi, meletakkannya di samping pintu bergril besi. Ian melemparkan jubah malamnya dan menyilangkan kakinya saat dia duduk di kursi itu. Melihat Ian, rasa takut menyelimuti seluruh tubuh Ellen. Tenggorokannya kering, "T...Tuanku Ian, mengapa saya di sini, Yang Mulia?" Wanita itu bertanya, mengajukan pertanyaan naif dan memberikan tatapan seolah dia telah dizalimi.
"Entahlah, Ellen. Menurutmu mengapa kamu ada di sini?" Ian melemparkan pertanyaan dengan tatapan naif yang sama, membuat wanita itu ketakutan sekaligus kesal. "Mungkin jika kamu menggunakan kepala kecilmu itu, jawaban akan datang menghampirimu. Atau kau kira aku orang gila seperti itu?" Ian menatap wanita itu dengan mata menyipit seolah dia tidak akan senang jika Ellen menjawab dengan ya.
