Alex duduk di kursi sopir dengan Abigail masih dalam pelukannya.
"Bertahanlah, kita akan segera sampai," katanya padanya saat mobil melaju kencang di jalan basah seperti peluru.
Abigail telah kehilangan seluruh kekuatannya. Tubuhnya sangat lemah dan dia merasa ingin pingsan. Jika bukan karena takut Alex tidak akan ada lagi saat dia terbangun, dia sudah lama pingsan. Dia tidak boleh pingsan. Dia harus tetap terjaga. Itulah pikiran yang terus menerus berputar di dalam otaknya, menjaga dia tetap waras, menjaga kesadarannya.
Matanya tertuju pada belati yang masih tertancap di dadanya. Dia bahkan tidak meringis kesakitan. Mengapa dia tidak mencabutnya? Mengapa dia tidak ingin dia menyentuhnya? Bisakah itu karena…?