"Kamu lucu sekali. Kalau bukan karena helm ini, aku pasti sudah menciummu sekarang," katanya padanya sambil memonyongkan bibirnya.
Kai nyaris terbelalak mendengarnya. Bagaimana bisa seorang gadis berbicara seperti ini? Bagaimana dia bisa begitu berani?
"Naik di belakangku sekarang. Masih banyak hal yang harus aku kerjakan." Dia mengabaikannya dan Kelly tersenyum sinis.
"Hah... anak nakal yang sulit dijinakkan. Tapi aku tidak membencinya," gumamnya lalu naik ke belakangnya. Dia melingkarkan tangannya ke pinggang Kai, namun segera saja setelah Kai menyalakan motor, tangan nakalnya mulai merayap ke dada Kai.
Kai menutup matanya dan mendesah.
"Tolong, stop itu. Berlaku sopan dan bertingkah lah seperti wanita," ia menegurnya dan Kelly tertawa lagi.
"Tapi bagaimana kalau aku tidak mau menjadi wanita yang sopan untukmu?"
". . ."
"Bagaimana jika aku ingin menjadi wanita yang mendominasi untukmu?"
"…!"
"Haha. Oke, oke. Kupikir itu cukup untuk sekarang."