Alex menemukan dirinya memeluknya kembali sampai Abi benar-benar tenang.
"Bisakah aku tidur denganmu malam ini?" Dia bertanya dan mata Alex melebar sedikit. Namun kemudian, ia segera membersihkan tenggorokannya, menyadari bahwa gadis ini jelas tidak bermaksud lebih dari makna harfiah kata-katanya.
Tanpa sepatah kata pun, ia memegang tangannya dan membawanya kembali ke dalam kamarnya. Dia naik ke tempat tidurnya dan berbaring sambil memberi isyarat padanya untuk berbaring di sisinya.
Abi tidak ragu dan langsung naik ke tempat tidur dan berbaring menghadapnya. Matanya tidak pernah lepas dari wajahnya.
"Apakah kamu masih marah?" dia bertanya dengan lemah. Suaranya terdengar sedikit ragu-ragu.
Alex, yang sedang menatap langit-langit, mengangkat lengannya dan menutupi matanya dengan punggung tangannya.
"Saya tidak tahu…" gumamnya.
"Maaf, saya—"
