Zarin terbangun dengan perasaan seolah-olah tubuhnya hancur berkeping-keping. Setiap gerakan kecil menyakitkan. Dia berguling ke punggungnya dan menyadari bahwa dia tengah berbaring di tempat tidur tapi bukan tempat tidurnya sendiri. Di mana dia berada?
Duduk, dia melihat sekeliling. Bagi sesaat dia mengira dirinya berada di rumah orang tuanya dan panik. Hal terakhir yang diinginkannya adalah melihat wajah orang tuanya saat ia meninggalkan mereka lagi. Membuat mereka merasakan sakit itu sekali sudah cukup. Sekarang dia harus membiarkan mereka menjalani hidup mereka dan dia akan kembali ke hidupnya.
Dari wewangian, Zarin bisa tahu bahwa dia berada di Rumah Zamiel. Dari kejauhan dia bisa mencium aroma kopi yang sedang diseduh dan kayu yang terbakar, dan dekat dia bisa mencium bau kulit terbakar. Dia ingat terkena petir dan kemudian semuanya setelah itu gelap gulita. Mengapa Zamiel membawanya ke dalam rumahnya? Dan bahkan membaringkannya di tempat tidur?