"Berusahalah menjadi utuh, bukan sempurna."
*********************
Zamiel mengamati Heaven memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Ia makan tanpa menghirup nafas di antaranya dan bahkan menggunakan air untuk membantu menelan makanan tanpa mengunyahnya sampai halus. Melihatnya makan seperti itu secara bersamaan membuatnya khawatir namun juga puas. Ia hanya berharap ia tidak akan tersedak.
"Santai saja." Katanya.
Ia menoleh ke arahnya dan menelan apa yang ada di mulutnya. "Saya tidak punya waktu. Saya ingin bertemu ibu sebelum saya kembali ke Valish. Saya yakin dia sangat khawatir."
Heaven selalu memikirkan ibunya. Ia sangat protektif terhadapnya. Zamiel tidak tahu apa-apa tentang memiliki orang tua, tetapi dia tahu ibu memiliki tempat yang penting di banyak hati orang. Dia bertanya-tanya bagaimana rasanya memiliki seorang ibu.
Ia memasukkan potongan daging terakhir ke dalam mulutnya lalu menatapnya. "Mengapa kamu tidak makan?"