Heaven berlari melintasi lorong panjang kastil sambil mengangkat gaunnya agar tidak jatuh sementara angin mendorong rambutnya ke belakang. Dia menyukai berlari dan tidak mengerti mengapa dia harus memakai gaun. Hal itu menghambatnya dari lari sebagaimana yang dia inginkan.
"Yang Mulia, hati-hati!" Lidia memanggil saat Heaven berlari melewatinya. "Dia lari lagi." Kemudian dia berbicara pada pembantu di sampingnya.
Heaven terus berlari hingga dia mendekati persimpangan di lorong dan mendengar beberapa suara berbincang. Dia melambat dan berhenti sebelum bersandar di dinding dan melongok dari balik sudut. Itu ayahnya yang sedang berbicara dengan beberapa prajurit. Dia memiliki wajah serius itu yang hanya ada saat berbicara dengan para pria atau saat memarahinya. Heaven tidak ingin membuat ayahnya marah atau mengganggunya jadi dia mengangkat gaunnya lagi dan mulai berjinjit melewati persimpangan dengan harapan ayahnya tidak memperhatikan dirinya. Namun seperti biasa, dia melihatnya.
