"Jadi ya, saya ingin menggigitmu."
"Kalau begitu lakukan saja." Rasa takut akan sakit tiba-tiba lenyap.
Lucian menatap saya dengan terkejut. "Mungkin akan sakit." Dia memperingatkan.
Terlepas dari peringatannya, saya membuka leher saya untuknya lalu melingkarkan lengan saya di sekitarnya dan menariknya mendekat. Dia ragu sejenak tapi kemudian menguburkan wajahnya di lekukan leher saya. Lidahnya menyapu lambat atas kulit saya seolah-olah ingin merasakan nikmatnya. Saya mengubur jari-jari saya di rambutnya dan mendongakkan kepala ke samping memberinya lebih banyak akses.
Lucian menghisap dan mencubit leher saya sampai terasa sakit dan bergetar dengan sensasi aneh. Rasanya hampir sepertinya saya ingin digigit. Ketika giginya menggores kulit saya, desahan lepas dari bibir saya.
Ini akan terjadi.
