"Yang Mulia, ijinkan saya memanggilkan dokter."
Lucian menggelengkan kepala dan kerutan di dahi Jade semakin dalam.
"Tetapi Yang Mulia, demam Anda tidak kunjung turun, saya harus melakukan sesuatu."
"Dengarkan saya Jade. Saya tidak memerlukan atau menginginkan bantuan. Saya hanya ingin sendiri."
Jade hendak protes tetapi Lucian memotongnya. "Ini perintah, dan jangan beritahu adik perempuan saya."
Lucian tidak memiliki energi untuk berurusan dengan saudara perempuan Alexander. Dia sudah cukup menderita. Mengapa dia bisa sakit seperti ini, dia tidak mengerti tetapi dia tidak bisa hanya terbaring di sini. Dia datang ke sini dengan sebuah alasan, untuk balas dendam, tetapi menjadi sangat teralihkan dan kini semakin bingung. Siapa wanita yang memeluknya dan mengapa dia membuatnya merasa seperti itu.
Meski tahu bahwa wanita itu hanya akan menjadi pengalih Lucian ingin bertemu dengannya lagi. Dia memiliki banyak pertanyaan untuk ditanyakan.