Ketika ruangan kembali hening sepenuhnya, Torak berbicara dengan kaku. "Berdirilah dari kursi kalian untuk siapa pun yang mempertanyakan saya."
Ada kebencian di balik perintah tenangnya tersebut.
Dua puluh orang di kursi itu saling memandang dengan bingung, mereka mengerutkan kening seakan merasakan firasat buruk dari usulan Torak.
Akhirnya ada lima orang yang cukup berani untuk berdiri.
"Tuan Kim, Tuan Yan, Tuan Alden, Tuan Colt dan Tuan Dmitri." Torak berkata dingin.
Dia menyebutkan nama lima orang yang berdiri dan menatapnya. Meski keputusan mereka berani, jika diperhatikan lebih dekat, tangan mereka gemetar karena ketegangan yang menggantung di udara.
Saat berikutnya yang berlalu tanpa sepatah kata pun dari Torak cukup membuat mereka mulai menyesali pilihan mereka, tapi tidak ada jalan kembali dari situasi ini.
"Ada yang lain?" Torak memeriksa ruangan, mencari tanda dari orang-orang yang ingin melawannya.