Enzuu memasuki Serikat Petualang, di sana sudah ada anggota partynya yang menunggu. Enzuu adalah seorang petualang kelas menengah yang tidak sangat hebat maupun lemah, Enzuu seorang pengguna pedang yang cukup mahir dalam mengayunkan pedangnya. Dan juga bisa menggunakan senjata-senjata lainnya seperti Dagger, tombak, dan senjata tajam yang lain.Serikat petualang adalah tempat berkumpulnya para petualang, tidak peduli dari manapun asalnya. Serikat petualang tersebar di beberapa tempat di seluruh Negara ini, baik serikat kecil maupun yang besar. Asalkan sudah terdaftar menjadi petualang, mereka bisa menerima misi dan berbagai tugas lainnya di serikat manapun. Masing masing serikat petualang tidak dipimpin oleh seseorang/perorangan, namun dikelola sendiri oleh pihak kerajaan.Setibanya di tempat berkumpul partynya, Enzuu langsung di sambut dengan sambutan yang sangat teramat hangat."Kau ini!! kami sudah menunggu begitu lama disini!! karena kau, kita tidak bisa mendapat misi dengan imbalan yang bagus"Orang yang mengomel itu adalah seorang gadis bernama Eve.Dengan senyuman bersalah Enzuu mencoba untuk mencari alasan agar bisa meyakinkan Eve, "Maaf ya tadi aku sempat mengobrol sedikit dengan petualang dari luar kota, dan tidak menyadari ternyata sudah melewati batas waktu perjanjian. Ya walaupun kita tidak mendapat misi yang bagus tetapi kita masih bisa berburu monster kan"Eve tetap merasa kesal dan terus mengomel, ketika Eve sedang mengomel pria dengan suara yang gagah lantang memotong omelan Eve."Sudah, nanti kita akan kehabisan misi kalau terus tetap di sini. Ayo kita lihat apakah masih ada misi yang bagus atau tidak"Pria yang berbicara itu bernama Barn, pria berbadan besar dan rambut merahnya yang sangar."Enzuu walaupun aku juga kesal tapi yang di katakan Barn-san ada benarnya. Jadi aku loloskan kamu kali ini, mari ke papan misi dan hentikan ocehanmu Eve"Orang yang setuju dengan Barn itu adalah seorang pria bernama Rodurn, walaupun Eve setuju tetapi ia masih tetap kesal. Setibanya di papan misi di sana masih tersisa 2 misi yaitu, 'Membasmi kadal liar' dan 'Mengusir kawanan Griffin'.Griffin adalah monster kuat dengan kecepatan tinggi dan mampu bergerak bebas dengan sayapnya, yang mungkin bisa membasmi sekelompok Griffin membutuhkan setidaknya 3 petualang kelas atas.Di party kami hanya ada 3 petualang kelas menengah (Enzuu, Eve dan Rodurn) dan 1 petualang kelas atas yaitu Barn. Dan itu bukan hanya 1 Griffin saja tetapi sekelompok Griffin, jadi sangatlah tidak mungkin untuk menerima misi ini walaupun imbalannya sangatlah menggiurkan yaitu 20 koin emas.Mau tidak mau party kami mengambil misi 'Membasmi kadal liar' dengan imbalan hanya 3 koin emas saja.Ada 3 jenis mata uang di dunia ini yaitu, Koin Perunggu, Koin Silver dan Koin Emas.1 koin emas = 40 koin silver
1 koin silver = 10 koin perunggu
"Masih ada 2 misi yang belum diambil, membasmi kadal 3 koin emas, mengusir Griffin 20 KOIN EMAS!!! ayo kita ambil misi ini saja"Eve yang yang terganggu dengan perkataan Rodurn membalas dengan kesal, "Kau bodoh ya!! mana bisa party kita melawan Griffin, kalau aku tidak apa apa tapi bagaimana dengan kau dan Enzuu. Dan itu bukan satu ekor Griffin saja tetapi sekelompok Griffin!!""Heii kau juga tingkat menengah!! apa yang kau sombongkan dengan tidak apa apa itu!! Enzuu, apa kau tidak kesal dengan orang ini?" Rodurn yang tidak terima membalas sambil mengepalkan tangannya ke arah Eve.Karena Enzuu sudah terbiasa dengan tingkah laku mereka berdua Enzuu tidak menanggapinya dengan serius, "Benar yang dikatakan Eve, dengan party kita ini tidak mungkin untuk mengalahkan Griffin, jadi kita akan mengambil misi kadal ini. Kau tidak keberatan kan Barn-san?"Barn adalah yang tertua dan berpengalaman di kelompoknya, jadi Enzuu selalu menanyakan pendapat Barn dalam mengambil keputusan."Ya tidak apa"Kami langsung menuju ke tempat resepsionis."Apakah kalian ingin mengambil misi ini?" tanya mbak resepsionis."Ya benar" "Mohon tanda petualangnya"Tanda petualang adalah alat untuk mengidentifikasi jika ia adalah seorang petualang, tanda ini bisa di gunakan di serikat manapun. Tanda itu berbentuk crystal berwarna yang dijadikan kalung. Tanda itu akan bersinar bila di alirkan energi sihir dan akan muncul nama dan lambang khusus dari pemilik tanda tersebut untuk mengecap nama dan lambang khusus ke kertas misi yang diambil.Setelah memberi semua tanda petualang kami, resepsionis mulai mengecap tanda kami ke kertas misi tersebut."Enzuu, Rodurn, Eve dan Barn. 3 kelas menengah dan 1 kelas atas, nampaknya kalian bisa mengambil misi ini. Baiklah sudah selesai, ini tanda petualang kalian. Berhati hatilah saat menjalankan misi ya"Setelah mengambil misi itu di resepsionis ketika kami sedang menuju keluar dari serikat petualang, kami mendengar gosip dari para petualang lain tentang apa yang terjadi di sekitaran tempat berburu. Keadaan di dalam serikat petualang sudah terlihat cukup sepi karena kebanyakan dari mereka sudah pergi keluar dan menjalankan misi, namun masih ada beberapa petualang yang masih berada di sini."Oii apakah kalian tau tentang party pahlawan yang sudah menghabiskan monster monster kecil di sekitaran luar tempat perburuan?" Ucap seorang petualang."Benarkah?? party pahlawan yang sangat hebat itu? untuk apa pahlawan datang ke tempat perburuan kecil seperti ini" jawab petualang lain.Petualang lainnya membalas, "Entahlah, mungkin pahlawan bosan karena tidak ada kejahatan yang dapat mengancam dunia di tempat mereka tinggal saat ini" dengan nada meremehkan.Setelah mendengar percakapan tersebut, kami langsung bergegas menuju tempat yang di tunjukkan misi tersebut. Tempatnya tidak jauh dari tempat perburuan karena kadal kadal itu salah satu makanan para monster yang ada di tempat perburuan. Entah kenapa para kadal itu keluar dari tempat perburuan dan berpindah ke tempat yang dekat dengan pemukiman, karena itulah serikat petualang ingin membasmi kadal kadal tersebut agar mereka tidak mendekat ke pemukiman.Tepat setelah keluar dari serikat petualang Eve bertanya tanya."Hmm... ngomong ngomong kenapa ya para kadal itu keluar dari sarangnya di tempat perburuan?? Apakah pasokan makanan mereka habis atau mereka ingin mencari sarang yang baru?""Mungkin ini ada hubungannya dengan aktivitas pahlawan di sekitaran sini" Barn berpendapat.Barn selalu sensitif jika menyinggung tentang pahlawan sejak 3 tahun yang lalu di panggil ke dunia ini oleh pihak kerajaan. Ia selalu bernada tegas ketika berbicara tentang pahlawan, walaupun ia memang orang yang serius dan tegas tetapi ia selalu memedulikan teman dan rekan setimnya. Berbeda ketika ia membicarakan tentang pahlawan, di raut wajahnya terlihat amarah yang terpendam.Rodurn nampak kesal dengan pertanyaan Eve, "Sudah sudah, tidak ada gunanya kau menanyakan itu. Mari kita jalan, agar kita bisa lebih cepat menyelesaikannya dan pergi berburu agar mendapat hasil yang lebih banyak"Kami berjalan sampai ke luar kota dan sampai pada tempat masuk tempat berburu, kami tidak masuk dan mengambil jalan ke samping sehingga kami bisa melihat tempat berburu di sepanjang perjalanan.Jalannya tidak berbatu dan hanya terbuat dari tanah, jika menoleh ke kanan kita akan melihat tempat berburu. Dan jika menoleh ke kiri akan nampak pepohonan yang jika dilihat lebih jauh lagi ada rumah rumah warga yang nampak samar terlihat.Di perjalanan menuju tempat tersebut Enzuu melihat bagian luar tempat perburuan dan ternyata benar apa yang di katakan para petualang sebelumnya.Bagian luar nampak tenang tidak ada monster yang nampak terlihat, biasanya ada monster monster kecil seperti goblin, slime, wolf dan yang lainnya terlihat di sekitaran luar. Nampaknya party pahlawan sudah membantai habis monster di bagian luar.Bagian luar nampak seperti hamparan padang rumput hijau yang membentang luas dan terdapat beberapa tanaman buah-buahan di sekitaran tengah dan penghujung bagian luar, terdapat pagar batas penghalang yang terbuat dari kayu setinggi perut orang dewasa sebelum memasuki tempat berburu.Di penghujung terlihat banyak pepohonan yang nampak seperti hutan, itu juga menjadi pembatas antara bagian luar dan bagian tengah.Di bagian tengah terdapat monster kelas menengah seperti Hob goblin, Werewolf, Ogre dan lainnya. Dan juga ada bagian terdalam yang di isi oleh para monster kelas atas.Sembari melihat-lihat bagian luar Enzuu bergumam."Benar adanya monster di bagian luar sudah tidak nampak terlihat lagi"Eve yang mendengar gumaman Enzuu mempersempit jarak dengannya dan membalas."Iya benar, untuk apa party pahlawan repot repot mengurusi monster kecil seperti itu, jika terus begini kita akan kesulitan untuk berburu monster"Enzuu tidak dapat terpikirkan jawaban akan pertanyaan yang dilontarkan Eve, kenapa pahlawan melakukan itu, apa sebenarnya tujuan pahlawan dipanggil ke dunia ini. "Entahlah" jawab Enzuu dan terus berjalan menuju ke tempat misi.Setibanya di lokasi tujuan kami langsung melihat sekitaran tempat tersebut, tempatnya di penuhi pepohonan dan terlihat seperti hutan."Sepertinya ini memang tempat yang cocok untuk menjadi tempat tinggal para kadal itu". Eve memulai."Ya, tempatnya memiliki bermacam buah-buahan dan juga serangga, seperti di tempat perburuan"Enzuu mencoba menganalisa tempat tersebut, dan melihat beberapa ekor kadal yang masuk lebih dalam ke hutan tersebut.Rodurn yang nampaknya juga melihat langsung bereaksi."Hei hei, aku melihat para kadal itu di kedalaman hutan, mari bergegas"Rodurn langsung melesat memasuki hutan tersebut dan meninggalkan ketiga rekannya tersebut."Heii Rodurn tunggu, jangan asal bertindak sendiri" Eve dengan kesal mengejar Rodurn, di susul dengan Enzuu dan Barn.Di saat memasuki hutan, tidak nampak seekor kadal 1 pun, kami terus masuk ke bagian dalam hutan. Dan mulai terlihat kilauan cahaya di penghujung penglihatan. Enzuu menoleh ke belakang untuk memastikan Barn tetap mengikuti, ia mulai mengurangi kecepatan larinya untuk mempersempit jarak dengan Barn.Barn yang sadar dengan apa yang di lakukan Enzuu mulai berlari ke sampingnya."Ada apa?" Barn bertanya.Enzuu sudah dapat mendengar suara Barn dan menjawab, "Nampaknya para kadal tau akan kehadiran kita, itulah mengapa kita tidak melihat satupun kadal sepanjang jalan ini""Para kadal itu tidak akan berlari tanpa tujuan, pasti mereka menuju suatu tempat. Mungkin kita akan mengetahuinya saat sampai pada cahaya yang terlihat di ujung itu" ucap BarnKami terus berlari berdampingan dan masih tidak melihat kadal kadal itu, sampai pada titik cahaya mulai mendekat.Eve sudah terlebih dahulu melewati cahaya tersebut, kami berdua mulai melewati cahaya itu. Di sana sudah ada Rodurn dan Eve yang sedang berdiri sambil memandangi sesuatu, sesampainya di sana Enzuu langsung bertanya kepada Rodurn."Rodurn ada apa?""I..i..itu lihat itu" Rodurn berkata sambil menunjuk ke suatu arah dengan eskpresi yang sangat terkejut.Lalu ia melihat ke arah yang di tunjuk Rodurn, betapa terkejutnya Enzuu ketika melihat hal itu.Di sana ada 1 pohon besar yang dipenuhi dengan kadal yang tidak terhitung jumlahnya. Pohon itu melebihi ukuran pohon biasa, di sekeliling lingkaran pohon tersebut tidak terdapat pepohonan lainnya yang tumbuh. Di sana hanya ada 1 pohon besar yang di penuhi oleh para kadal.Melihat jumlah kadal yang tidak normal itu, Enzuu terpikirkan sesuatu. Dengan jumlah yang sebanyak ini, apa mungkin semua kadal yang ada di tempat perburuan berpindah ke sini?. Apa yang membuat para kadal meninggalkan sarang lamanya?. Tidak ada gunanya memikirkan itu sekarang, yang harus dipikirkan sekarang adalah bagaimana cara mengatasi kadal kadal itu.Eve hanya terdiam sambil melihat pohon itu, Barn nampaknya juga cukup terkejut. Enzuu lalu melihat secara seksama pohon tersebut. Pohon itu memiliki batang penahan yang besar dan 4 batang cabang yang menjulang ke atas dan samping. 4 batang cabang berukuran sedang itu di tumbuhi oleh batang batang kecil lainnya yang di ujung batang kecil tersebut terdapat daun dengan ukuran yang juga besar. Ukuran para kadal itu sekiranya sebesar lengan orang dewasa, dengan ukuran yang cukup besar tapi mereka dapat bergerak dengan cukup gesit. Ini akan menyulitkan mereka untuk membasmi para kadal itu, terlebih dengan jumlahnya yang sangat banyak.Enzuu mulai memandang jauh ke sekitaran yang ada di balik penghujung pepohonan. Di sebelah kiri nampaknya hanya ada tembok bebatuan, sepertinya di atasnya ada sebuah lereng tebing. Bisa di bilang itu adalah sebuah jurang jika di lihat dari atas, jika kami menggiring para kadal kesana para kadal akan menemui jalan buntu dan akan mulai berpencar. Itu akan menjadi masalah jika para kadal keluar dari hutan ini. Jika terus berjalan menuju ke depan sepertinya akan ada jalan setapak yang akan menuju keluar seperti di tempat awal masuk tadi, jadi itu juga bukan pilihan yang tepat.Dan ketika Enzuu melihat ke sebelah kanan ia melihat pagar pembatas tempat perburuan di balik ujung pepohonan. Enzuu mulai terpikirkan sesuatu dan mulai berbicara dengan partynya."Semuanya mari kita ubah rencana"ketiga rekannya itu langsung menoleh ke arah Enzuu."Nampaknya mustahil untuk membasmi para kadal dengan jumlah sebanyak ini, jadi daripada membasminya kita akan menggiringnya sambil membunuh kadal kadal sebisa mungkin"Rodurn nampaknya tidak senang akan perubahan rencana yang di ajukan Enzuu."Tunggu kalau begitu kita tidak akan mendapat imbalan yang banyak!""Apakah kau sanggup membunuh kadal yang begitu banyak jumlahnya itu??" "Tentu saja aku bisa!! lihat saja ini"Rodurn nampaknya ingin langsung melesat ke tempat para kadal itu. Tetapi dengan sigap Barn langsung memegangi tangan Rodurn sehingga ia tidak dapat berlari seperti sebelumnya."Mari dengarkan penjelasan Enzuu terlebih dahulu" ucap Barn dengan nada tegas."B..baiklah" Rodurn tidak bisa apa apa atas kekuatan cengkeraman yang kuat itu."Bodoh, apa yang kau lakukan dengan bertindak sendiri seperti itu lagi!! itu akan menakuti para kadal dan akan membuatnya berpencar jika kau langsung ke pohon itu" Eve dengan kesal langsung menjitak kepala Rodurn."Siap siap" Rodurn membalas dengan kecewa."Kau ini, berpikirlah sebelum bertindak"Setelah mengomeli Rodurn, Eve menoleh ke ara Enzuu."Tapi bagaimana dan kemana kita akan menggiringnya?" Eve langsung bertanya kepada Enzuu."Nampaknya di ujung sebelah kanan ini adalah tempat berburu, kau dapat melihat pagar pembatas tempat berburu jika kau melihat ke penghujung hutan"Ketiga rekan Enzuu itu langsung melihat ke arah kanan seperti yang di katakan Enzuu."Benar, secara samar samar aku dapat melihatnya"Enzuu meneruskan, "Kita akan menggiringnya ke sana, apakah tidak apa apa Barn-san?"Enzuu menanyakan pendapat Barn."Sepertinya tidak masalah, karena para kadal itu asalnya dari tempat berburu. Dan serikat petualang mungkin akan menerimanya karena mereka hanya ingin para kadal tidak mendekati pemukiman warga"Dengan persetujuan Barn, Enzuu langsung menjelaskan rencananya tersebut."Jadi seperti ini....."Setelah mendengar penjelasan dari Enzuu mereka meyakinkan sekali lagi dengan menatap satu sama lain dan mengangguk sambil berkata, "Baiklah"Mereka memulai pergerakannya, Rodurn tetap berjaga di tempat ini dan ketiga lainnya mulai berjalan memutari ke arah kiri pohon yaitu ke arah jurang.Sesampainya di sana Eve dan Enzuu tetap berjaga di bagian ini. Barn terus berjalan ke arah kiri memutari pohon tersebut hingga sampai pada titik membelakangi jalan setapak. Yaitu Barn berada satu arah di depan Rodurn.Jadi mereka akan Mencegah para kadal untuk berlari menuju arah lain selain ke tempat perburuan.Jika di patokan ke arah tempat perburuan jadi, Rodurn ada di sebelah kanan pohon besar, Eve dan Enzuu berada di belakang pohon besar dan Barn berada di samping kiri pohon besar.Karena Eve menggunakan Panah jadi Enzuu akan membantunya agar tidak kesulitan jika ada kadal yang kabur ke arahnya.Eve kemudian menatap ke arah Rodurn dan Barn, sekiranya semua sudah siap Eve langsung memberi aba aba."Aku mulai"Eve mengambil anak panah dan mulai menarik busurnya. 'Zfuuung' anak panah dilepaskan dan langsung melesat tepat ke bagian tengah pohon besar dan mengenai 1 ekor kadal.Para kadal yang menyadari hal tersebut langsung tersebar dan berbondong bondong menuruni pohon tersebut lalu berlari ke segala arah.Ada sekiranya puluhan kadal yang berlari ke arah Rodurn, ia dengan sigap memegang tombaknya dan mulai membaca mantra."Wahai api selimuti lah tombakku dengan panasmu"Lalu muncul kobaran api yang menyelimuti tombak Rodurn, api itu hanya berada pada bagian atas tombaknya.Rodurn lalu mengayunkan tombaknya dari sebelah kanan ke kiri dan mengenai 5 ekor kadal di bagian depan.Para kadal yang mengikuti di bagian belakang langsung mengubah arah ke kanan dan ke kiri, Rodurn lalu berlari ke arah kanan ke tempat berburu sambil terus menebas jika ada kadal yang berusaha melewatinya.Di sisi Barn para kadal berlari ke arahnya, Barn menggunakan perisai dan kapak, karena menggunakan perisai dan kapak secara bersamaan tidak cocok pada situasi saat ini jadi ia menaruh perisainya di punggung dan hanya menggunakan kapak saja.Barn adalah orang yang tidak begitu mahir dalam sihir jadi ia hanya mengandalkan kekuatan fisiknya saja untuk bertarung. Karena badannya yang besar Barn sedikit kesulitan menghadapi para kadal yang lincah itu.Barn mulai mengambil ancang ancang untuk melempar, ia melebarkan kedua kakinya dan mulai mengayunkan kapaknya ke samping kanan. Dengan menarik kapaknya penuh kebelakang dan mengarahkannya lebih turun ke bawah lalu ia melemparkan kapaknya ke depan, kapaknya berputar putar dan mengenai rombongan kadal yang berlari ke arahnya dan terus melesat hingga kapak itu tertancap di bagian bawah pohon besar itu.Lalu ia mulai mengambil perisai di punggungnya dan mulai berlari ke arah tempat perburuan seperti yang dilakukan Rodurn.Enzuu dan Eve mulai berlari ke depan tepat setelah Eve melepaskan anak panah pertama untuk menyeimbangkan pergerakannya dengan Rodurn dan Barn.Mereka mulai merenggangkan jarak satu sama lain.Dengan begitu banyak kadal yang berlari ke arah Eve dengan gerakan yang lincah, Eve tidak bisa jika hanya menggunakan 1 anak panah saja. Jadi ia mulai mengambil 3 anak panah dan mulai menarik busurnya sambil membaca mantra."Wahai angin pinjami lah panahku dengan kecepatan mu"Ketiga anak panah itu di selimuti oleh angin yang berbentuk kerucut lancip ke depan. Anak panah itu lalu meluncur dengan kecepatan tinggi dan mengenai 3 ekor kadal pada bagian depan, tetapi itu tidak berhasil membuat para kadal merubah arah.Enzuu menebaskan pedangnya sambil berlari ke depan, tugasnya hanya untuk memastikan para kadal berlari ke arah tempat perburuan.Setelah ia memastikan para kadal sudah mengubah arah ke tempat perburuan, ia lalu berlari menyamping mendekat ke arah Eve untuk membantunya.Dengan busurnya saja Eve tidak akan membuat dampak yang besar untuk para kadal, Enzuu mulai merapalkan sihir ke pedangnya."Wahai petir selimuti lah pedangku"Ia lalu menebas kadal di bagian depan yang lalu kemudian petirnya terus menyambar hingga ke bagian tengah.Seluruh kadal sekarang sudah berlari ke arah yang sama yaitu tempat perburuan.Enzuu kemudian kembali ke posisinya dan mereka berdua mulai melewati pohon besar tersebut.Jarak antara pohon besar dan tempat perburuan tidak lah terlalu jauh seperti di tempat awal masuk tadi, mereka berdua hanya berlari ke depan memastikan para kadal tidak mengubah arah. Rodurn yang ingin mendapat banyak imbalan terus membunuh kadal yang mencoba mengubah arah, ia menghunuskan tombaknya ke depan dan mengenai kadal yang melompat ke arah kanan. Ia melakukan itu sebanyak 3 kali."Kadal kadal sialan, beraninya kau melewati ku" ucapnya.Barn terus menghalang kadal kadal yang loncat ke arahnya dengan perisai sambil sesekali melihat ke arah depan, dan sepertinya pagar tempat berburu sudah terlihat cukup jelas."Sepertinya sudah sedikit lagi keluar dari hutan ini" ia berteriak untuk menyampaikan pesan kepada rekan lainnya."Teruskanlah seperti ini" Enzuu yang mendengar Barn balik membalas.Mereka terus berlari sambil mengamati para kadal. Ketika Enzuu melihat ke depan ia mulai melihat pagar tersebut dengan jelas, Barn dan Rodurn sudah terlebih dahulu keluar dari hutan ini dan berjaga di dekat pagar memastikan para kadal masuk ke tempat berburu."Heii cepatlah" Rodurn yang sudah tidak sabar berteriak kepada kami berdua yang masih di belakang.Hingga akhirnya Enzuu dan Eve keluar dari hutan tersebut dan melihat para kadal yang memasuki tempat berburu bertebaran ke segala arah."Huffft... ini melelahkan juga yah" Eve berkata sambil memegang kedua lututnya dengan nafas yang ter engah-engah."Cik cik cik baru segini saja kau sudah seperti ini" Rodurn mulai meledek Eve"Aku ini Backliner kau tau! tidak seperti kau Frontliner yang memiliki banyak stamina""Haduh haduh ternyata segini saja kemampuan yang katanya tidak apa apa melawan Griffin" Rodurn terus meledek EveEve mengambil anak panahnya dengan cepat lalu menembakkannya ke arah tombak Rodurn yang membuat tombaknya terlepas dari tangannya.Rodurn yang kaget langsung bereaksi."Heii itu bahaya kau tahu!!""Untuk seorang Frontliner tidak bisa menghindari itu berarti kau belum ada apa apanya" Eve berbalik menyerang Rodurn dengan ekspresi yang sangat angkuh"Kau iniii!!!""Kau yang memulai duluan!!"Mereka berdua mengepalkan tinjunya ke satu sama lain."Kalian memang tidak pernah berubah ya" Enzuu memberikan reaksinya terhadap tingkah laku mereka berdua.Jaraknya memang tidak terlalu jauh, tetapi berlari dengan kecepatan penuh yang membuat stamina terkuras begitu banyak.Memang ada cara yang lebih mudah seperti membakar pohon besar tersebut, tetapi tidak ada pengguna sihir yang kuat di party kami yang bisa membakar seluruh pohon besar itu dalam satu serangan.Bahkan jika kami bertiga menggabungkan sihir api tetap tidak akan bisa langsung membakar seluruh pohon besar itu, dan jika memaksakan membakarnya itu akan membutuhkan cukup waktu dan akan membuat kadal tersebar yang akan memunculkan situasi seperti sekarang ini. Yang membuat ini sulit adalah karena para kadal tidak berniat menghadapi kami dan hanya berlarian tanpa tujuan, tidak seperti para monster yang berusaha untuk mempertahankan diri dan mencoba untuk melawan.Kami perlu mengumpulkan buntut kadal yang sudah terbunuh untuk di berikan ke serikat petualang dan menukarnya dengan imbalan, dan juga mengambil kapak Barn yang masih tersangkut di pohon besar itu. Jadi kami memutuskan untuk kembali masuk ke dalam hutan.Setelah mengumpulkan semua kadal, terhitungRodurn membunuh 8 kadal
Eve 4 kadal
Enzuu 7 kadal
Barn 12 kadal
Totalnya ada 31 kadal yang terbunuh
"Hah hanya segini?? ini tidak akan mendapat hasil yang banyak. Ayo kita pergi ke tempat perburuan dan berburu beberapa monster lagi" Rodurn sepertinya tidak puas dengan hasil ini."Apakah kau tidak bisa melihat?? bukankah kau tadi lihat sendiri kalau sudah tidak ada monster kecil di area perburuan luar?" Eve membalas Rodurn.Benar, ketika di pagar perbatasan perburuan sambil melihat para kadal memasuki tempat perburuan tidak ada monster kecil yang nampak terlihat. Sekarang sudah jelas memang party pahlawan sudah membasmi para monster kecil di bagian luar tempat berburu."Ya aku juga tau! ini karena kau yang hanya mengenai sedikit kadal saja" Rodurn sepertinya mengerti atas situasinya.Partynya sudah menghabiskan banyak stamina dalam pengejaran tadi, jika memaksa berburu di bagian dalam itu bukanlah ide yang bagus, jadi ia menyalahkan Eve dalam kasus ini."Menghadapi lawan yang lincah dan berjumlah banyak bukan lah keahlian ku!!" "Lalu lawan apa yang cocok denganmu" Rodurn tidak henti hentinya meledek Eve."Anak 1 ini memang benar benar mengesalkan!!" sepertinya Eve sudah sampai pada puncaknya.Enzuu yang melihat itu langsung mencoba menenangkan Eve."Sudahlah Eve jangan terpancing oleh kata kata Rodurn, semakin kau bereaksi Rodurn akan semakin menjadi jadi""Heh kau selalu saja membela Eve, membosankan" "Aku tidak memihak siapapun, tapi sepertinya Eve sudah tidak dapat menerimanya lebih dari itu. Jadi sebaiknya cukup sampai di sini saja" Enzuu berpendapat sambil melambaikan kedua tangannya ke kanan dan ke kiri.Enzuu adalah orang yang pandai dalam membaca situasi, ia dapat mencocokkan dirinya dalam situasi apapun. Di kala waktunya serius Enzuu akan menanggapinya dengan serius, dan ketika waktunya bercanda ia tidak akan menanggapinya terlalu serius. Rodurn memang hanya meledek Eve tapi dengan situasi Eve yang sudah kelelahan, nampaknya Eve tidak dapat menerima gurauan Rodurn sebagai candaan saja. Jadi Enzuu berusaha untuk menghentikannya.Eve yang mendapat pembelaan dari Enzuu mulai bergerak ke bagian belakang Enzuu dan memulai aksinya."Ayo Enzuu beri pelajaran ke anak yang tidak tahu diri itu" Eve berkata demikian, lalu ia memeletkan lidahnya sambil menarik pipinya dengan satu jari. "Bweeeh"Rodurn hanya memalingkan wajah sambil berdecak "Hummm"Rodurn nampaknya mulai kehilangan minat untuk meneruskannya, ia pun mulai memotong buntut kadal dengan pisau yang ia ambil dari tasnya.Barn yang masih harus mengambil kapaknya itu pergi berjalan ke arah pohon besar itu untuk mengambil kapaknya yang tertancap. Enzuu yang melihat Barn, mulai bertanya tanya pohon apa sebenarnya itu??Di saat mereka sedang memotong buntut kadal, nampaknya ada seekor monster yang mengintai mereka di kejauhan yang berasal dari arah tebing. Nampaknya tembok bebatuan itu memiliki gua(terowongan) yang cukup besar untuk bisa di masuki monster.