Chereads / Things Outsiders Do / Chapter 3 - Hero Party (Act 2)

Chapter 3 - Hero Party (Act 2)

Terlihat langit berwarna kuning oranye yang menandakan sore hari, matahari sudah mulai terbenam. Enzuu dan rekannya sudah selesai memotong semua buntut kadal, mereka mulai meletakkan kembali pisau yang digunakan ke dalam tas kecil.Masing masing dari mereka membawa tas berukuran kecil untuk membawa segala keperluan yang mereka butuhkan ketika berburu.Daun daun berserakan di sekitaran mereka, daun yang berasal dari pohon besar yang berjatuhan akibat ulah para kadal yang turun berbondong bondong dari pohon tersebut.Eve yang sudah selesai dengan pemotongan nampaknya cukup tertarik dengan daun itu, ia mulai mengambil daun yang berada di dekatnya. Ia melihatnya secara seksama dan mengarahkannya ke arah cahaya."Hmmm... daun pohonnya besar sekali" Eve bergumam.Ketiga rekannya yang sedang merapihkan barang-barang sepertinya mendengar Eve dan mereka mulai menoleh ke arahnya.Rodurn yang sedang jengkel nampaknya terganggu dengan tindakan Eve."Heh, apa yang kau lakukan dengan sampah itu. Cepat buang itu"Mendengar itu Eve langsung membalas."Tidak sopan!" "Mungkin daun daun ini bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi" Ucap Eve dengan wajah yang antusias."Orang bodoh mana yang akan membeli seonggok daun yang tidak ada gunanya itu"Mendengar perkataan Rodurn, nampaknya Eve mulai terpikirkan sesuatu."Ahhh.. aku ada ide"Eve menaruh daunnya di bawah, lalu ia mulai mengambil buntut-buntut kadal yang sudah terpotong. Ia menaruh 4 buntut kadal di atas daun tersebut.Dengan ukuran daun yang cukup besar, nampaknya itu bisa memuat 3-4 buntut kadal."Apa yang kau coba lakukan Eve?" Barn bertanya."Di beginikan... begini.. lalu begini" Setelah menaruh 4 buntut kadal di atasnya, Eve mulai melipat daun tersebut dan mengikatnya dengan akar pohon yang dijadikan tali. Daun dan buntut kadal tersebut sudah terikat dengan sangat rapih."Tadaaa, dengan begini kita tidak akan repot membawa buntut buntut itu" Eve memamerkannya dengan mengangkat ke atas, wajahnya terlihat sangat antusias."Waah, kau hebat sekali Eve" Barn yang terkesan, mengatakan itu sambil mengelus elus kepala Eve.Barn melakukan itu seperti orang yang sedang membanggakan adik adik kecilnya.Enzuu yang mengamati juga ikut berkomentar atas tindakan Eve."Kau benar benar pandai dalam hal ini ya Eve""Ya tentu saja. Gehehehe" ucap Eve dengan bangganya sambil cekikisan.Di moment sesaat itu, nampaknya ada satu orang yang tidak bisa masuk ke dalam susananya. Ya orang itu adalah Rodurn, ia terlihat cukup kesal melihat Eve mendapat begitu banyak sanjungan."Hanya melakukan hal seperti itu saja, aku juga bisa kalau cuman melipat!" Ucap Rodurn dengan sangat kesal.Rodurn mulai mengambil daun yang ada di sekitarnya dan meletakkan buntut kadal di atasnya. Ia mulai melipat dan mengikatnya dengan akar pohon hingga selesai, itu terlihat sama seperti Eve."Lihat ini! Aku juga bisa" Ucap Rodurn dengan bangganya.Namun sepertinya reaksi rekan lainnya tidak seperti yang Rodurn harapkan."Emm Emm, bagus sekali" Barn menanggapi sambil mengangguk.Barn tidak menanggapinya dengan terlalu 'Wah' seperti ia menanggapi Eve.Enzuu hanya tersenyum kecil ke arah rodurn dan tidak berkata apa apa. Reaksinya hampir sama seperti Barn.Rodurn mulai terlihat tidak senang dengan reaksi mereka.Melihat 2 rekan lainnya menanggapi dengan hambar, Eve mulai menertawakan Rodurn."Nahahaha" Eve tertawa sambil menunjuk ke arah Rodurn.Rodurn nampaknya jengkel dengan reaksi rekan rekannya tersebut, lalu ia berdiri dan mengepalkan tangannya ke arah mereka sambil berteriak."KALIAN INI!!!!"Selepas teriakan Rodurn, mereka mulai tertawa bersama dengan kebisingan hutan...Selepas perbincangan tadi, mereka mulai berjalan kembali menuju kota melalui jalur awal tempat mereka memasuki hutan.Kota itu adalah Grosia, kota kecil yang terletak pada bagian ujung negara. Kota itu memiliki berbagai sarana yang dibutuhkan seperti, penginapan, tempat makan, pasar, toko peralatan dan ada juga serikat petualang. Kota Grosia tidak sebesar dan semegah ibu kota negara tetapi kota itu bisa terbilang cukup strategis karena memiliki sarana hiburan yang memadai, ada alun alun kota yang dipenuhi kilapan lampu dan terdapat air mancur di bagian tengahnya. Kotanya juga berdekatan dengan pantai yang membuat banyak orang dari luar kota datang berkunjung ke kota ini.Biasanya para petualang dari luar kota akan mampir ke kota Grosia untuk berlibur, ada yang ingin pergi ke tempat perburuannya dan ada juga orang yang hanya ingin mampir sejenak untuk melihat lihat sebelum pergi ke tempat tujuannya.Enzuu dan rekannya adalah orang yang menetap di kota Grosia, mereka menginap dan berburu setiap harinya di sana. Karena kotanya sering di datangi pengunjung dari luar kota, sudah biasa bagi mereka melihat para petualang asing yang beraktivitas di serikat petualang.Mereka akhirnya sampai di serikat petualang, mereka mulai memasukinya. Suasana di dalam terbilang cukup ramai oleh para petualang, ada yang sedang berbincang-bincang, mengambil hadiah misi, hingga ada yang sedang bersantai-santai saja.Kebanyakan dari petualang adalah petualang dari luar kota, tidak banyak petualang yang menetap di kota Grosia ini. Jadi banyak para petualang yang mereka tidak kenali, para petualang tersebut hanya mengobrol dengan rekan setimnya dan terkadang membentuk party bersama dengan petualang lain untuk menyelesaikan misi.Karena mereka tidak terlalu mengenali para petualang lainnya dan tidak banyak tempat duduk yang tersisa, mereka langsung menuju ke tempat resepsionis untuk mengambil imbalannya.Setibanya di sana, mereka meletakkan buntut kadal yang terbungkus rapih dengan daun. Masing masing dari mereka membawa 2 bungkus daun, sebungkus daun berisi 4 buntut kadal dan ada 1 bungkus yang berisi 3 buntut kadal dengan total 31 buntut kadal dan 8 bungkus daun."Oh.. apakah kalian sudah selesai dengan misinya" Tanya mbak resepsionis."Ya tentu saja, kadal kadal itu bukanlah lawan sepadan buat ku, walaupun ada 1 orang yang kesulitan dan berpartisipasi sangat sedikit di misi ini" Ucap rodurn dengan nada menyindir."Apa k..."Sebelum Eve menyelesaikan kalimatnya, Enzuu langsung memotong perkataan Eve yang langsung membuatnya mengurungkan niat untuk meneruskannya."Ya, kadal kadal itu sudah tidak ada lagi pada tempat tersebut, walaupun kami tidak menyelesaikannya dengan sesuai pada apa yang tertulis di misi itu""Uemm?? Apa yang dimaksud dengan tidak sesuai?" Mbak resepsionis bertanya tanya sambil kebingungan."Kami tidak membasmi kadal kadal itu seperti yang tertulis di misi, tapi kami mengusirnya kembali ke tempat perburuan. Di karenakan jumlah kadal yang sangat banyak, kami tidak sanggup untuk membasminya sekaligus, jadi kami memutuskan untuk mengusirnya saja"Barn menjelaskan apa yang terjadi pada tempat situasi kejadian. Mbak resepsionis mendengarkan penjelasan Barn dengan seksama, dan Barn mulai meneruskan."Karena tempatnya berdekatan dengan tempat berburu, kami memutuskan untuk menggiringnya ke sana. Sedari awal memang itu tempat tinggal asli para kadal, jadi kami pikir tidak akan menimbulkan banyak masalah jika mengembalikannya ke sana. Tapi memang benar adanya kami sudah mengusir semua kadal yang berada pada kawasan misi itu""Oh jadi seperti itu" Mbak kasir sepertinya paham dengan penjelasan Barn."Ya ku yakin tidak masalah, selama para kadal sudah tidak berada di tempat itu dan tidak mendekat ke tempat pemukiman. Jadi misi ini bisa di anggap selesai" Mbak kasir meneruskan.Benar yang di katakan Barn pada saat di hutan, serikat petualang hanya ingin para kadal tidak mendekat ke pemukiman dan hanya ingin mengusirnya dari tempat itu. Jadi misi kali ini selesai dan tidak akan membawa masalah."Syukurlah itu tidak apa apa, kan Barn-san?" Ucap Enzuu kepada Barn."Ya" Balas Barn dengan lengah.Nampaknya Barn terpikirkan sesuatu akan hal itu.Perhatian mbak resepsionis nampaknya mulai tercuri pada bungkusan daun di depannya."Ummm.. ngomong ngomong apa ini?" Ucap mbak resepsionis sambil menunjuk ke bungkusan daun."Ahh ini buntut buntut kadal, kami tidak hanya mengusirnya tetapi juga sambil membasminya sebisa mungkin. Kami membungkusnya dengan daun yang ada pada tempat tersebut" Enzuu menjawab."Hummm.. daun daun ini besar sekali. Baru pertama kali aku melihat daun seperti ini, mungkin ada baiknya jika di teliti lebih lanjut" Ucap mbak resepsionis dengan terkagum kagum."Benar kan benar kan, daun daun ini sungguh luar biasa" Eve berkata dengan sangat antusias ke mbak resepsionis."Tapi ada orang yang tidak mengetahuinya dan menganggap daun ini itu sampah" Ucap Eve sambil melihat sinis ke arah Rodurn.Rodurn yang mendengar itu hanya berdecak 'hum' dan menutup matanya sambil memalingkan wajah ke arah lain.Rodurn mendapat pukulan keras kali ini oleh Eve, ia tidak bisa membalas seperti yang biasa ia lakukan."Ada total 31 buntut kadal pada bungkusan bungkusan ini, masing masing berisi 4 buntut kadal dan ada 1 bungkusan yang berisi 3 buntut kadal" Enzuu menjelaskan."Ok baiklah, tunggu sebentar ya. Aku akan mengkonfirmasi misinya dan mengambil imbalannya" Mbak resepsionis mulai pergi ke bagian belakang untuk mengambil imbalan.Di saat mereka sedang menunggu, mereka mendengar percakapan petualang lain di sebelah yang juga sedang mengambil imbalan di resepsionis.Ada total 3 orang yang menjaga di resepsionis, kami mengambil tempat di paling kiri sama seperti saat kami mengambil misi tadi.Terlihat sepertinya 3 orang petualang itu adalah petualang kelas bawah yang masih pemula dalam berburu, kelompok mereka di isi oleh 2 laki laki dan 1 perempuan. Mereka hanya membawa monster yang ada pada bagian luar tempat perburuan."Huummft... Kami sudah mencari monster monster kecil di segala bagian luar tempat berburu tapi hanya dapat segini saja" Ucap seorang petualang tersebut dengan lesu."Benar, sebenarnya di mana monster monster itu berada" Petualang perempuan itu menjawab.Mbak resepsionis yang sedang mendengarkan mereka sepertinya mengerti dan lalu menyemangati mereka."Ya sudah tidak apa apa, jangan patah semangat. Mungkin hari esok akan mendapat hasil yang lebih baik lagi. Dengan terus berlatih dan mencari pengalaman melawan lebih banyak monster, pasti suatu saat akan ada jalannya" Ucap mbak resepsionis dengan penuh rasa dedikasi.Sepertinya kata kata motivasi dari mbak resepsionis itu tidak tersampaikan ke petualang tingkat bawah itu."Ya walau begitu..." Ucap petualang perempuan."Benar, kami sudah mencarinya ke seluruh area bagian luar tetapi kami tidak melihat monster lain selain yang kami kalahkan ini" Petualang lainnya melanjutkan dengan patah semangat.Mereka terlihat membawa 1 ekor wolf dan 2 slime, mereka meletakkan nya di atas meja resepsionis untuk di tukarkan dengan imbalan.1 ekor monster kelas bawah di hargai dengan 5 koin perak, monster kelas menengah di hargai 10 koin perak dan monster kelas atas di hargai dengan 20 koin perak."T..tenang saja, monster monster itu mungkin akan tumbuh kembali dalam 2-3 minggu, m... mungkin" Mbak resepsionis berpendapat dengan tidak meyakinkan.Monster monster di tempat perburuan memang akan terus melakukan recycle ulang seperti alam liar, tetapi tidak pernah terjadi pembantaian habis seperti ini sebelumnya, jadi tidak ada yang tahu kapan tepatnya monster monster itu akan kembali."Atau kalian bisa mencari tempat perburuan lainnya, mungkin itu akan lebih baik, kan" Mbak resepsionis meyakinkan mereka sekali lagi."Haaaah" Mereka semua menghela nafas dengan ekspresi kecewa.Di saat kami sedang mendengar obrolan petualang yang ada di samping kami, mbak resepsionis nampaknya sudah selesai mengambil imbalan di belakang dan sudah tepat berada di depan kami."Nah, ini imbalan kalian" Ucap mbak resepsionis.Mereka yang sebelumnya mendengarkan obrolan petualang lain, terlihat sedikit cukup terkejut dengan kehadiran mbak resepsionis."Aaahh.. ternyata sudah selesai" Enzuu yang sedikit terkejut merespon.Terlihat ada 4 koin emas dan 22 koin perunggu terletak di tempat pembayaran."4 koin emas dan 22 koin perak, di karenakan kadal itu tidak tergolong ke monster kelas bawah, jadi itu hanya di hargai 2 koin perak saja. Dan 3 koin emas untuk menyelesaikan misinya" Mbak resepsionis menegaskan."Kalau begitu kami akan mengambilnya" Jawab Enzuu."Ya, terima kasih telah berpartisipasi dan selalu berhati-hatilah dalam berburu" Ucap mbak resepsionis yang menandakan berakhirnya percakapan mereka.Enzuu lalu mengambil koin koin tersebut, lalu mereka bergerak keluar dari area resepsionis. Mereka mulai membagi sama rata koin koin tersebut, dengan masing masing dari mereka mendapat 1 koin emas, 5 koin perak dan 5 koin perunggu.Di karenakan serikat petualang sudah di penuhi oleh petualang lainnya, mereka terus bergerak keluar dari tempat itu.Mereka akhirnya keluar dari serikat petualang dan berjalan menjauhi tempat itu."Akhir akhir ini, serikat petualang di penuhi oleh para petualang asing yang beroperasi di sekitaran sini, kita jadi tidak kebagian tempat untuk bersantai" Rodurn memulai."Mungkin mereka melihat kabar berita kalau party pahlawan sedang berada di sekitaran tempat ini, ini menarik para petualang yang penasaran untuk datang kemari untuk melihatnya sendiri" Barn membalas perkataan Rodurn."Ya walaupun begitu, kita saja yang sudah sejak lama di sini tidak pernah sekalipun melihat pahlawan. Apa yang sebenarnya mereka harapkan" Ucap Eve dengan sedikit kecewa."Bahahaha, itu karena pahlawan tidak ingin melihat bocah tengil sepertimu" Rodurn mengejek Eve."Apa kau kata!! Itu yang seharusnya jadi perkataanku" Ucap Eve dengan emosi."Tapi benar yang di katakan Eve sebelumnya, apa sebenarnya yang di lakukan pahlawan di tempat ini?? Sampai menghabisi seluruh monster yang ada di daerah luar tempat perburuan" Enzuu bertanya tanya.Perkataan Enzuu tersebut membuat keheningan di antara mereka yang membuat suasana menjadi tidak begitu bagus.Lampu lampu kota terlihat mulai menyala di sepanjang jalan karena hari sudah mulai gelap, lampu di atas mereka mulai menyinari mereka. Di keheningan sesaat itu, Barn ingin memecahkan suasana dan mulai mengusulkan sesuatu."Di karenakan kita sudah menyelesaikan misi yang menguras begitu banyak stamina, bagaimana kalau kita makan makanan yang lezat di tavern??"Mereka terlihat cukup semangat dengan usulan Barn tersebut, namun seketika semangat mereka mereda ketika mereka mengingat hasil yang di dapat hari ini."Haah, aku sih maunya begitu. Tapi uang saku ku berkata sebaliknya" Balas Eve dengan sedih dan kecewa sambil memperlihatkan kantong uang nya."Heh, kalau saja seseorang menghabisi lebih banyak, mungkin akan mendapat hasil yang lebih baik" Rodurn nampak menyindir seseorang.Eve yang mendengar itu seketika langsung menatap sinis ke arah Rodurn."Tenang saja, kali ini aku akan mentraktir kalian. Kalian bisa makan sepuasnya semau kalian" Barn dengan lantang mengatakan hal tersebut.Reaksi mereka seketika langsung gembira, Eve yang awalnya ingin membalas Rodurn seketika mengurungkan niatnya dan terlihat sangat antusias."Benarkah Barn-san!!" Tanya Eve dengan antusias."Ya tentu saja"" Kau memang baik sekali" Eve langsung memeluk Barn dengan senang gembira.Dengan badan Barn yang tinggi dan juga besar, Eve hanya menggapai bagian dada Barn.Rodurn yang juga antusias sepertinya sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi."Tunggu apa lagi, ayo kita jalan!!" Ucap Rodurn dengan semangat."Yaaa" ucap mereka dengan serentak sambil mengangkat tangan kanannya ke atas...Mereka sudah sampai di tavern dan menempati meja paling pojok di bagian belakang. Seperti biasa tempat ini juga terdapat beberapa petualang yang sedang bersantai-santai.Pelayan mendatangi meja mereka untuk mencatat pesanan."Selamat datang, apa yang akan kalian pesan?" Ucap pelayan tersebut."Aku pesan daging panggang beserta lemaknya juga dan 1 porsi salad" Ucap Barn."Aku mau soup daging dan sayuran saja" Ucap Enzuu." Ahh ahh aku pesan soup daging dan sayuran juga" Ucap Eve dengan semangat."Hehh.. tidak punya pendirian sendiri, berikan aku daging bakar, ikan goreng dan ayam panggang" Ucap Rodurn sambil mengejek Eve"Memang nya tidak boleh, kau sendiri yang tidak tahu malu sudah memesan sebanyak itu" Eve membalas Rodurn "Barn-san sendiri yang bilang untuk memesan sepuasnya, apakah aku salah" Ucap Rodurn dengan tidak ada rasa bersalah."Sudah sudah ini bukan waktunya bertengkar, mari kita nikmati waktu waktu ini untuk berbagi dan mengobrol bersama" Barn berusaha memisahkan mereka berdua."Daging panggang, 2 soup daging, daging bakar, ikan goreng dan ayam panggang, sudah""Apakah kalian akan memesan minuman juga??"Pelayan mencatat pesanan mereka dan menanyakan apakah mereka ingin memesan minuman juga."Ya, berikan aku beer""Aku juga"Ucap Barn dan Rodurn."Ahh aku juga, aku ingin beer juga" Ucap Eve sambil mengangkat tangannya."Kau masih belum boleh untuk meminum itu Eve" Barn memperingati Eve."Bodoh, bocah sepertimu sebaiknya minum jus jeruk saja. Gahahahaha" Rodurn menertawakan Eve dengan lantangnya.Umur Rodurn setahun lebih tua dari Enzuu dan Eve, jadi ia sudah memasuki usia boleh untuk meminum minuman beralkohol."Baiklah, aku mau jus strawberry saja" Ucap Eve dengan kecewa dan lesu.Enzuu hanya memperhatikan mereka sambil tersenyum kecil, ia nampak senang dengan yang mereka lakukan saat ini."Kalau begitu, aku mau minuman bersoda saja" Ucap Enzuu."Baiklah, tunggu sebentar ya. Pesanannya akan segera datang"Pelayan mengatakan itu dan pergi menjauh dari meja mereka.Mereka mulai mengobrol ngobrol sembari menunggu pesanan mereka tiba, Rodurn dengan tingkah konyolnya selalu meledek Eve, dan Enzuu yang memperhatikan mereka berdua. Barn yang selalu ada untuk mendampingi mereka.Pesanan pesanan itu akhirnya tiba dengan berangsur angsur, makanan Rodurn dan Eve lah yang datang pertama ke meja mereka."Wahhh... Terlihat enak sekali" Eve sepertinya sudah ngiler melihat makanan makanan itu.Di saat makanan itu datang, Rodurn langsung menyantap makanan makanan itu. Eve yang melihat itu nampak tidak senang."Heii.. tunggulah sampai semua makanannya tiba. Tidak sopan sekali" Eve memarahi Rodurn."Umm.. umm.. aku sudah *glek tidak kuat lagi melihat ini. Akibat berlari lari tadi perutku sudah keroncongan" Ucap Rodurn sambil mengunyah makanannya."Huuhh.. padahal tadi berlagak sekali bilangnya tidak apa apa, namun sekarang lihatlah siapa uang seperti anak kecil" Ucap Ece dengan sinis.Rodurn nampaknya tidak menghiraukan perkataan Eve dan terus memakan makanannya.Hingga semua hidangan sudah berada di atas meja mereka.Mereka akhirnya mulai memakan hidangan itu bersama sama...Terlihat senyum gembira di raut wajah mereka, mereka sudah menghabiskan hidangannya dan mulai berjalan pulang menuju ke tempat penginapan. Hingga mereka akhirnya sampai pada pertigaan jalan."Kalau begitu sampai sini saja""Ya, sampai nanti"Ucap Rodurn dan Barn.Mereka mengambil jalan ke kanan menuju ke tempat penginapan mereka. Rodurn dan Barn menginap di tempat penginapan yang sama, jadi mereka menuju jalan pulang yang sama."Ya sampai bertemu besok" Enzuu membalas.Eve tidak mengeluarkan kata kata dan hanya melambaikan tangannya ke arah mereka.Eve dan Enzuu mulai berjalan ke arah kiri selepas memberi salam perpisahan kepada rekannya itu.Sebenarnya Eve dan Enzuu tidaklah berada pada satu penginapan yang sama, tetapi jalan menuju tempat penginapan mereka itu berada pada satu jalur yang sama.Mereka berjalan bersama dengan di terangi sinar dari lampu jalan yang gemerlap.Diperjalanan Eve sesekali melirik ke arah Enzuu. Enzuu terlihat tidak menyadari atas tingkah laku Eve dan terus berjalan ke depan.Eve melirik sekali lagi ke arah Enzuu, dan kali ini nampaknya Enzuu mulai menyadarinya, ia pun menoleh ke arah Eve."Ada apa?" Tanya Enzuu sambil terus berjalan.Eve nampak terkejut karena Enzuu menyadari dan bertanya kepadanya."Ahh itu.."Enzuu kebingungan dengan tingkah Eve."T..terima kasih atas sebelumnya" Eve melanjutkan."Hmm??"Enzuu sepertinya bertambah bingung dengan perkataan Eve."Karena kau sudah membelaku saat di hutan tadi" Ucap Eve dengan tersipu malu."Bukankah itu sudah seperti biasanya?? Aku rasa tidak perlu berlebihan seperti ini" Enzuu berpendapat."Ya memang benar, tapi saat itu situasinya benar benar sedang tidak baik untukku dan aku sudah berada di ambang batas. Mungkin jika tidak ada kau, aku benar-benar akan berkelahi dengan bocah biadab itu" Ucap Eve dengan ekspresi kesal.Enzuu memang sudah memprediksi akan hal itu, ini bukanlah seperti ramalan atau penglihatan masa depan dan sebagainya, tapi hanya suatu kemungkinan yang akan terjadi bila kau mengamati dan membaca suasana dengan tepat.Dengan contoh, terlihat di sekeliling dan sejauh mata memandang tidak ada tanda tanda akan kehadiran 1 ekor kucing pun. Tapi kau tetap lebih condong meyakini jika akan ada kucing yang datang menghampiri dan benar saja, ada satu kucing yang datang dari antah berantah menghampirimu. Dan kau akan merasa 'nah benar kan', karena memang biasanya para kucing berlalu lalang di sekitar sini, jadi kemungkinan besar akan ada kucing yang terlihat. Dengan meyakini kemungkinan yang lebih besar akan terjadi, kau akan dapat menebak apa yang akan terjadi kedepannya, ada rasa kebanggaan tersendiri jika yang kau tebak itu benar benar terjadi, seperti kau sudah tahu apa yang akan terjadi ke depan, tapi sebenarnya tidak seperti itu.Enzuu terlihat mulai mengerti, ia hanya tersenyum dan terus lanjut berjalan.Mereka sampai di area masuk pasar, terlihat para stand stand pasar sudah menutup pasarnya. Mereka terus berjalan sembari di hiasi cahaya lampu dan rembulan, ketika mereka sedang berjalan, mereka mendengar suara gaduh dari arah kiri mereka."Bruukkkk"Perhatian mereka berdua langsung teralihkan ke arah suara itu berasal.Ternyata itu adalah suara dari gerobak yang terjatuh.Di sana terlihat segerobak buah buahan yang terjatuh dan bertebaran di sekitaran gerobaknya. Dan juga ada pedagang yang sedang berusaha mengumpulkan buah buahan yang terjatuh itu.Enzuu di sisi lain hanya diam dan melihat ke arah gerobak tersebut, ia seakan akan tidak peduli akan apa yang terjadi pada pedagang itu.Enzuu hanya menatap dari kejauhan dan terlihat tidak ada niatan sedikit pun untuk membantunya.Enzuu memang orang yang seperti itu, ia tidak peduli pada apa yang terjadi pada orang di sekitarnya, orang yang ia tidak kenali atau tidak ada urusan dengannya. Kecuali memang orang itu meminta bantuan kepada Enzuu atau menyapa Enzuu terlebih dahulu, ia dengan senang hati akan membantunya.Dan itu juga berlaku untuk hal sebaliknya, jika itu adalah orang orang yang Enzuu kenali atau dekat dengannya, ia akan mengerahkan segala yang ia bisa untuk membantunya. Ia akan menjadi orang pertama yang akan maju paling depan."Heeii" Ucap Eve dari kejauhan sambil melambaikan tangan.Eve yang tadinya berada di samping Enzuu tanpa Enzuu sadari ternyata ia sudah berada di tempat gerobak pedagang itu terjatuh.Enzuu langsung sadar atas teriakan Eve dan melihat ke arahnya."Cepatlah kemari" Eve berteriak."B...baiklah" Jawab Enzuu.Enzuu lalu bergegas ke tempat gerobak itu, sesampainya di sana Eve sudah mulai membantu mengembalikan buah buah itu ke gerobak."Apa yang kau lakukan, cepat bantu" Ucap Eve sambil berbisik ke Enzuu.Pedagang itu terlihat senang akan bantuan mereka dan tidak menunjukkan tanda tanda kegelisahan."Terima kasih ya nak" Ucap pedagang tersebut."Ahh tidak apa apa" Balas Eve dengan ramah tamah.Mereka pun mulai mengangkut buah buah itu bersama sama, hingga akhirnya semua buah sudah kembali seperti semula."Sekali lagi aku ucapkan terima kasih, mungkin akan membutuhkan waktu yang lama jika tidak ada kalian" Ucap pedagang."Ya ini tidak seberapa kok" Ucap Enzuu sambil tersenyum.Pedagang itu kemudian melanjutkan perjalanannya, ia menoleh ke belakang sambil melambaikan tangan ke arah mereka, Enzuu dan Eve pun juga ikut melambaikan tangan ke arah pedagang itu pergi.Ketika pedagang itu sudah tidak terlihat lagi, Eve sepertinya tidak senang dengan Enzuu. Itu terpampang jelas di raut wajahnya."Haaaah.. kau selalu saja seperti itu" Ucap Eve."Hehehe maaf ya" Enzuu membalas"Lain kali jika ada orang lain yang dalam kesulitan, sebaiknya kau bantu mereka. Aku benar-benar tidak tahu apa yang kamu pikirkan Enzuu" Eve menasehati Enzuu."Aku tidak tahu kenapa kau membantuku ketika kita pertama kali bertemu, aku mungkin tidak sama seperti saat ini jika kau tidak ada saat itu" Eve menatap serius ke arah Enzuu.Namun Enzuu sepertinya tidak ingin membicarakan hal itu dan ia pun mulai lanjut berjalan.Eve sepertinya tidak ingin meminta lebih dan mulai berjalan mengikuti Enzuu, mereka berdua berjalan bersama di iringi oleh keheningan malam.Mereka akhirnya sampai di pertigaan lainnya, ada jalan lurus dan belok ke kanan."Eheeem,, ya sudah sampai bertemu lagi" Eve berusaha memecahkan susana dan mengucapkan kata perpisahan."Ahh,, ya samai jumpa" Balas Enzuu.Eve pun mengambil arah ke kanan dan terus berjalan ke depan, Enzuu terus memperhatikan Eve hingga sampai Eve sudah tidak terlihat lagi.Enzuu lalu mulai berjalan lurus ke depan hingga sampai di penginapannya, ia pun langsung masuk ke kamarnya.Ia melepas sepatu, menaruh tas, meletakkan peralatannya dan melepas sarung tangannya.Lalu ia mulai berbaring di tempat tidurnya."Haaahhh" Enzuu menghela nafas.Ia pun mulai melihat ke arah telapak tangannya, lalu ia mulai mencabuti satu persatu kulit di tangannya itu. Enzuu memiliki kebiasaan bermain main dengan tangannya ketika ia tidak memiliki kegiatan lain.Hingga akhirnya Enzuu pun mulai menutup matanya dan terlelap dengan tidurnya.