Chereads / Dokumenter: Perfect Fantastic Story Cats / Chapter 3 - Chapter 3 (Informasi)

Chapter 3 - Chapter 3 (Informasi)

"Jadi... Apa kita hanya akan meletakkan makanan saja? Itu akan mengundang banyak kucing, kah?" tatap Miya.

"Sepertinya tidak. Selain makanan enak, kucing juga pastinya suka mainan. Selanjutnya, kau hanya perlu meletakkan beberapa barang kesukaan kucing, tentunya yang dapat dimainkan," kata Naneko.

"Oh, aku tahu! Seperti Toy Tree yang dapat dipanjat:

- Mainan Kucing Toy Tree

- Mainan multifungsi: Mainan Kucing 3 In 1 Tower

- Perangkat pintar untuk mainan interaktif: Dings Laser Cat Toy

- Tempat menggaruk yang disukai oleh kucing: Pawise Mainan Kucing Scratcher Play Pen

- Boneka tikus yang lucu: Arthacat Boneka Lucu Tikus Dengan Lonceng

- Terowongan untuk kejar-kejaran: Pop Up Play Tunnel

- Mainan gantung dengan rumput asli: Opo Cat Play Toy With Grass Planter

- Permainan bola dengan harga bersahabat: Opo Cat Bola Track 3 Tingkat

- Teaser yang dapat Anda mainkan bersama kucing: Pawise Rainbow Teaser

- Tikar scratcher dengan mainan gantung: Pawise Mainan Kucing Tikar

Semua ini lagi tren, loh! Bahkan banyak yang membelinya semenjak 'Gigi Kucing Dalam Mulutmu' muncul," kata Miya dengan bersemangat.

"Maksudmu, saat aku ini muncul di media sosial?" tatap Naneko.

"Yah, barang-barang ini sangat bagus banget, tapi sayang mahal banget. Aku pengen menabung buat beli, tapi ya... Untuk apa? Menarik kucing aja belum buat datang ke mari," kata Miya dengan sedih dan kecewa.

"...Aku tahu, maksudmu yang Toy Tree dan 3 In 1 Tower itu bisa dipanjat, kan? Seperti condo cat," Naneko menatap.

"Ya, Toy Tree ini dapat membantu kucing tumbuh lebih cepat. Ia dibuat agar kucing dapat memanjat dengan aman. Selain memiliki beberapa landasan untuk memanjat, mainan ini juga menyediakan lubang tempat di mana kucing Anda bisa beristirahat.

Mainan ini terbuat dari kayu yang kuat dan dapat menampung lebih dari satu kucing. Lalu Mainan Kucing 3 In 1 Tower yang diproduksi oleh Pawise. Mainan kucing yang satu ini memiliki tiga fungsi sekaligus, termasuk mainan gantung, tempat beristirahat, dan juga mainan garuk.

Mainan kucing dari Pawise ini juga dapat dibongkar pasang dengan mudah dan dapat Anda pindahkan dengan mudah. Jadi, Anda dapat memindahkannya ke berbagai spot di rumah. Mainan ini dapat digunakan oleh lebih dari satu kucing, namun akan lebih cocok dan luas bagi satu kucing saja," kata Miya.

"Hm, aku pernah melihatnya di suatu jual beli online. Menurutku, yang paling bagus dan simpel itu ada Pop Up Play Tunnel. Mainan sederhana ini memiliki beberapa fungsi bagi kucing Anda, contohnya sebagai tempat bersembunyi, berlari, atau main kejar-kejaran dengan kucing lainnya. Pop Up Play Tunnel merupakan produk dari Pawise dan dibuat dengan bahan poliester berkualitas," Naneko menatap sambil mengingat-ingat.

"Tidak, kamu salah! Yang paling bagus itu adalah Pawise Mainan Kucing Tikar. Harganya sangat mahal dan bisa memanjakan kucing, nyiaw!" kata Miya.

"Apanya yang bagus? Itu hanya tikar biasa," Naneko menatap rendah.

"Apa maksudmu? Kau mengejek barang mahal ini?!" Miya menjadi kesal.

"Ya, begitulah. Barang-barang yang disukai kucing itu tidak perlu yang mahal. Kucing hanya menyukai benda-benda yang dipunyai manusia juga."

"Eh, benarkah? Benda apa itu?" Miya menatap bingung.

"Contohnya seperti kardus bekas, bola bisbol = bola lari habis ke-500 yang legenda lihat untuk mendapatkan autograf, lalu ada tuala = meskipun nitrogen dari tuala ini mahal tapi tetap kan dijual murah kok, yang ketiga ada kusyen bahan lateks membentuk di sekeliling badan, yang keempat ada balon helium, yang terakhir adalah penyapu panjang yang sesuai untuk menyapu halaman belakang," kata Naneko.

Sambil mendengarkannya, Miya juga mencatat. "Hm, ini aneh. Kenapa kucing bisa sangat menyukai kardus, bahkan lebih memilih kardus dibanding Tower Cat?"

"Kucing menyukai kardus karena kotak tersebut mampu memberikan kehangatan untuk mereka. Dilansir dari PetMD, suhu normal kucing berkisar antara 38 hingga 39 derajat Celsius. Wadah yang terbuat dari karton, tertutup, dan kecil bisa memberikan kehangatan yang mereka butuhkan."

"Naneko, apa kau benar-benar sungguh-sungguh? Aku tidak percaya kalau kucing akan menyukai barang-barang tidak berharga itu," Miya membuang muka, meremehkan.

"Ya, begitulah."

"Bagaimana dengan orang-orang yang terlalu meninggikan barang kesukaan kucing hanya untuk melihat kucingnya senang? Aku benar-benar penasaran akan hal itu," tatap Miya.

"Hm... Ada banyak yang mengatakan bahwa kucing dapat menimbulkan gangguan psikologis. Ailurophilia adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menyebut seseorang yang mencintai kucing secara berlebihan atau tidak terkontrol. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, ailouros berarti kucing, dan philia yang berarti 'menyukai' atau 'penuh kasih sayang.'

Gejala dari kelainan ini sangat bervariasi dan kondisinya bisa berbeda-beda. Beberapa orang menjadi sangat khawatir terhadap kucingnya. Ia terus-menerus seperti 'menguntit' apa pun yang dilakukan si kucing. Bahkan ada kejadian di mana seseorang merasa bahwa kucingnya itu berbicara dan mereka bisa berkomunikasi. Kemungkinan sembuh dari gangguan ini adalah 50:50, selama gejalanya tidak berlanjut menjadi sesuatu yang lebih buruk. Ada baiknya untuk menemui psikiater untuk mengetahui tingkat keparahan dari ailurophilia ini.

Jika ailurophilia digunakan sebagai istilah untuk pecinta kucing yang berlebihan, maka cynophilia adalah istilah yang dipakai untuk menyebut pecinta anjing yang berlebihan. Istilah ini juga disebut dengan canophilia. Ailurophilia banyak dikaitkan dengan pengoleksi kucing. Sedangkan cynophilia lebih banyak dihubungkan sebagai suatu bentuk penyimpangan seksual. Jenis gangguan ini paling banyak ditemukan pada manusia. Dan penggunaan istilah cynophilia kini sudah bergeser ke arah cynosexualitas di mana anjing digunakan sebagai pelampiasan seksual. Great Dane dan jenis anjing besar lainnya sering kali dijadikan objek cynophilia (tanpa perlakuan kejam). Kebanyakan penderita gangguan semacam ini lebih sayang pada hewannya ketimbang manusia lainnya. Dan mereka ini akan bertanggung jawab untuk memelihara, memberikan perhatian, kasih sayang, serta tidak berlaku kasar pada hewannya."

"Kau serius? Aku agak ragu dengan hal itu," Miya menatap mencurigakan.

"Jika tidak percaya, lihat saja nanti. Akan kutunjukkan beberapa kucing unik."

"Kucing unik?" Miya bingung.

"Ya, kucing unik. Kamu akan melihatnya nanti setelah membeli barang-barang tadi."

"Hm... Aku ini belum punya bola bisbol, tuala, kusyen, dan balon helium. Bola bisbol itu harganya 2000 yen, tuala dan kusyen 3000 yen, balon helium mungkin hanya 1500 yen. Jadi totalnya 9500 yen... Mahal banget, deh," kata Miya.

Lalu Naneko memberikan sebuah kartu penarikan uang. Miya menerimanya dengan bingung.

"Gunakan penarikan beberapa uang dengan kartu itu," kata Naneko.

"(Aku tidak menyangka dia punya kartu kayak gini)... Jangan-jangan isinya cuma 100 yen."

"Huh, kau meremehkanku," Naneko melirik dengan tatapan haus darah membuat Miya terkejut.

"Ti-tidak... Ehehe, aku pergi dulu!"

--

"(Cih, dia itu hanya mulut besar. Mana mungkin lelaki yang terlihat tidak punya rumah itu memiliki uang di saldo ini. Paling cuma beberapa sen atau yen... Haiz, awas saja kalau aku dibohongi olehnya,)" pikir Miya sambil memasukkan kartu penarikan milik Naneko ke mesin ATM. Tiba-tiba, ia terkejut ketika melihat saldo dalam kartu itu berisi 100 juta yen.

"Di-dia punya uang segini? Bagaimana bisa? Apa dia merampok? Aneh sekali! (Aku benar-benar tak percaya ini... Astaga, setelah yang kukatakan dan kupikirkan tadi?!)" Ia menutup mulutnya, masih terkejut, tak percaya, bercampur bingung.

Lalu, ia melihat sekitar yang tampak sepi.

"(Sebenarnya, Naneko mendapatkan uang sebanyak ini dari mana? Apa dia mencuri? Ah tidak, aku tidak boleh berpikir aneh. Harus segera aku beli barang-barang, setelah itu aku akan kembali. Uang segini pun terlalu banyak, jadi yah, dia gak akan sadar kalau aku beli barang bagus, hehe,)" pikirnya sambil tersenyum sendiri. Ia kemudian menyimpan kembali kartu itu setelah menarik uang yang diperlukan dan membeli barang-barang yang sudah direncanakan bersama Naneko tadi.

Setelah selesai berbelanja, Miya segera pulang ke kafenya.

Di sana kosong, tak terlihat siapa pun karena kafe Miya sedang tutup.

"(Di mana Naneko? Apa dia di halaman belakang?)" pikir Miya. Ia berjalan ke halaman dan melihat Naneko memang ada di sana sedang merapikan halaman, mulai dari menanam bunga hingga merawat beberapa tumbuhan.

"Wah wah... Sangat rajin. Tidak sia-sia aku mengizinkanmu tinggal di sini," kata Miya.

"Hmp. Kau hanya mengizinkanku tinggal tanpa kamar, memberi selimut saja tidak... Kau langsung tidur tadi malam," jawab Naneko sambil melirik cuek.

"Hehe, maaf, aku ketiduran. Nanti aku akan menempatkanmu ke kamar kok, tenang saja... Ngomong-ngomong, ini," kata Miya sambil menyerahkan barang-barang yang dibelinya.

"Baiklah, ini bagus. Aku akan menatanya," balas Naneko sambil mulai menata semua barang tadi di halaman rumah dengan rapi.

"Dan juga, ini kartumu," kata Miya, menyerahkan kartu itu. Namun, ketika Naneko hendak mengambilnya, Miya menarik kartu itu kembali, membuat Naneko bingung.

"Sebelumnya, biarkan aku bertanya. Dari mana kamu dapat uang sebanyak ini? Apa kamu mencuri? Aku curiga," kata Miya sambil melirik tajam.

"...Apa maksudmu?" tanya Naneko.

"Kartu ini berisi banyak uang. Aku benar-benar heran, bagaimana orang sepertimu memiliki uang sebanyak ini? Tidak mungkin ini hasil perilaku baik, kan?"

"Haizz, jadi karena itu..." Naneko menghela napas panjang.

"Iya lah. Kalau kau melakukan sesuatu yang baik untuk dapat uang, aku ingin melakukannya juga. Bagaimana caranya menghasilkan uang sebanyak ini?" tanya Miya, menatap penasaran.

"Kemarilah, akan kutunjukkan sesuatu," jawab Naneko, lalu berjalan diikuti Miya.

Ia membawa Miya ke meja komputer yang ada di pojok dekat kasir kafe, karena rumah Miya bergabung dengan kafe. Jadi, kafe itu terlihat seperti bagian dari rumahnya sendiri. Naneko membuka sebuah situs internet, dan Miya melihatnya dengan bingung.

"Kamu ingin tahu caranya dapat uang, kan?" tanya Naneko, dan Miya mengangguk.

"Baiklah, sebenarnya hal ini sangat mudah dilakukan, yaitu dengan membuat sebuah situs yang dapat dilihat oleh orang lain. Aku sudah membuat situs tentang halaman kucing untukmu. Situs itu akan berisi rekaman kucing-kucing liar yang datang ke halaman kafe," jelas Naneko.

"Sejak kapan kau memasang kamera?" tanya Miya, terkejut saat melihat kamera di pojok halaman.

"Saat kau pergi tadi."

"Tapi, bagaimana kau mendapat kamera itu? Apa kau membelinya?"

"Yah, aku membelinya online, dengan namamu," jawab Naneko santai.

"(Astaga, lelaki ini benar-benar berani sekali!)" Miya menjadi sedikit kesal.

"Jika banyak yang melihat, maka kamu akan mendapatkan banyak saldo uang. Apa kau punya rekening?" tanya Naneko dengan nada datar.

"Hm... Sepertinya tidak," jawab Miya ragu.

"...Tidak katamu? Apa aku tidak pernah tahu apa itu bank?"

"Aku bukannya tidak tahu. Yah, maksudku, hidupku ini cuma dipenuhi kemiskinan," balas Miya.

"Haizz, baiklah. Aku akan membuatkan rekening untukmu," kata Naneko sambil kembali menatap komputer.

"Bagaimana caranya?" tanya Miya, menatap penasaran.

Naneko menjelaskan proses pembuatan rekening secara detail, lalu meminta KTP Miya untuk melanjutkan prosesnya. Setelah selesai, ia berkata, "Ok, sudah jadi."

"Eh, beneran? Uwah, Naneko ini hebat juga ya," Miya mendekat, melihat komputer, lalu tersenyum senang.