Sebuah dunia yang diatur oleh sistem yang dinamakan Alter System. Sebuah sistem yang membuat manusia terlahir dan tercipta untuk satu tujuan. Tidak ada pilihan bagi para umat manusia di dunia ini, mereka hanya hidup dan bekerja tanpa bisa memilih jadi apa mereka nanti. Banyak orang yang menentang aturan dunia ini, dan tidak sedikit juga orang yang mendukung aturan ini.

"Masa depan orang akan lebih terjamin!". Ucap mereka yang mendukung Alter System. Karena aturan ini, hidup manusia lebih monoton dan terpaku dengan Alter System. Mereka yang menentang Alter System disebut Breaker. Sebuah kelompok yang menentang Alter System dan mencoba membuat tatanan baru di dunia ini. Bermodalkan usaha dan nekat mereka, Breaker terus menentang Alter System dengan merusak tatanan dunia ini.

 Mil, salah satu anggota Breaker yang hidup sebatang kara. Keluarganya adalah penentang Alter System, namun mereka tidak selamat dan dibantai di depan Mil. Mil yang tidak memiliki dosa saat itu menaruh dendam pada penganut Alter System dan mencari siapa sebenarnya yang membunuh keluarga Mil dan alasan adanya Alter System. Mil sangat suka menyendiri dan menyelinap ke tempat yang gelap dan sunyi. Sambil melihat genggaman tangannya sendiri, dia seringkali terjatuh dalam kehampaan karena kemampuan Breaker yang tidak ada apa-apanya.

 "Kalian tidak akan paham! Aku bukan orang yang mencurigakan!". Terdengar teriakan dari tempat yang tidak jauh dari tempatt Mil menyendiri. Tanpa ragu, dia berlari ke arah suara itu dan melihat apa yang sedang terjadi.

 "Bisa dipastikan pasti ini ulah para petinggi lagi, aku akan melihatnya". Ucap Mil sambil berlari menghampiri sumber suara.

 Mil hanya mengintip sedikit dari ujung jalan untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dia melihat seorang pemuda mengenakan penutup mulut dan pakaian serba hitam yang dikerumuni oleh petugas dari Alter System. Mil tidak tahu siapadia dan apa yang sedang terjadi kepadanya.

 "Aku buka orang jahat! Aku bisa pastikan itu!". Teriaknya sambil mundur menjauhi petugas Alter

 "Katakan itu saat penghakimanmu! Sekarang kau akan di-".

 "Mau bagaimana lagi, Frigore Aeris". Sebuah kabut tebal muncul dari kakinya layaknya sebuah sihir. Mil yang melihat kejadian itu hanya terdiam kaku dan tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh matanya. Para petugas yang mengepung orang itu mulai berteriak dan kaki mereka mulai membeku di tanah.

 "Jangan takut, itu hanya menghentikan pergerakan kalian".

 "Ah, maafkan diriku yang sombong ini. Izinkan aku memperkenalkan diriku, sebut saja Miura, aku penjelajah ruang dan waktu". Setelah melihat apa yang baru saja terjadi, Mil berlari dan mencoba untuk kabur dari sana.

 Mil yang ingin menghancurkan Alter System ditambah khawatir karena adanya Miura yang memiliki kekuatan misterius. Setelah dirasa cukup jauh, dia berhenti untuk mengambil napas.

 "Selamat siang". Mil tahu suara siapa itu. Mil terkejut karena meihat Miura yang terjun ke bawah dari atas.

 "Jangan takut, aku tidak akan menyerang orang yang tidak bersalah". Karena panik, Mil tidak mendengarkan perkataan orang itu dan berlari. Entah apa yanng terjadi tapi Mil terus tersesat di jalan yang sama.

 "Aku minta maaf sudah membuatmu elah, tapi aku hanya ingin bertanya". Mil yang kelelahan setelah berlari akhirnya berhenti dan mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh orang itu.

 "Apa yang sebenarnya kau mau? Kenapa kau bisa menggunakan sihir?". Miura terlihat terkejut saat Mil bertanya tentang tujuannya dan kekuatannya.

 "Kekuatanku berasal dari duniaku. Aku Miura, seorang penjelajah dimensi. Sejak perbatasan dimensi menjadi sangat tipis, sangat mudah bagiku untuk berpindah ke dimensi lain".

 "Apa maksudmu? Dan apa yang sebenarnya kau inginkan dari sini?!?!". Mil yang kebingungan berteriak dan menjauh dari Miura.

 "Hey! Tunggu sebentar! Aku hanya ingin memintamu untuk memanduku di dunia ini". Mil yang terkejut dengan pertanyaan Miura terhenti dan bingung.

 "Apa maksudmu? Kau tidak akan menangkapku?". Mendengar pertanyaan dari Mil, Miura hanya terkejut dan tertawa. Mil yang kebingungan memasang muka penasaran. Miura pun menghentikan tawanya dan menghela napas panjang.

 "Aku tidak akan melakukan itu, aku bukanlah orang yang akan menjajah dunia orang lain". Miura berjalan perlahan mendekati Mil dan menepuk Pundak Mil.

 "Dengar, aku adalah seorang pahlawan yang di reinkarnasi di duniaku. Aku juga memiliki masalah sendiri disana. Aku harus melawan seorang raja iblis berbentuk banteng raksasa dan 2 orang dari organisasi yang aku lupa Namanya. Namun aku dibantu oleh 3 orang pengembara dan seorang weapon master. Maka dari itu, sejak batas dimensi ini menjadi sangat tip-". Miura terhenti dan wajahnya memasang ekspresi ketakutan. Mil yang melihat itu panik dan menatap Miura dengan cukup lama.

 Mil merasakan ada yang aneh dari Miura. Dia masih waspada walaupun Miura mengaku bahwa dia adalah orang yang baik dan tidak akan melakukan hal yang buruk. Miura terlihat khawatir dan terus menerus melihata sekitar. Dia seakan waspada tentang seisi dunia ini.

 "Mil! Kau ingat orang yang aku lawan tadi?". Mil mengangguk diam dan kebingungan.

 "Apa kau tahu siapa pemimpin mereka?".

 "Alter System tidak memiliki pemimpin. Mereka adalah orang yang mengabdi kepada Alter System dan-".

 "Aku ingat ini". Miura memotong perkataan Mil.

 "Apa maksudmu?".

 "Kau ingat organisasi yang aku sebutkan tadi? Mungkin mereka ada di dunia ini". Mil yang mendengar itu seakan tak percaya tentang perkataan Miura.

 "Mereka pasti mengincar dunia ini untuk dikalahkan juga. Kita harus cepa-".

 "Tunggu!". Ucap Mil.

 "Bagaimana aku bisa percaya bahwa mereka bukan kawananmu dan bagaimana caranya aku percaya perkataanmu?".

 "Mutatio Place!". Miura membawa Mil ke tempat lain dan menunjukan kekuatannya.

 "Kau lihat? Kenapa aku tidak membunuhmu jika aku adalah seorang kriminal?".

 "ITU HANYA ALASA-".

 "Cukup. Beritahu aku dimana pusat dari sistem dunia ini".

 "Tidak akan! Bagaimana pun aku akan menyelama-".

 "Naif. Mens Comedentis". Miura menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan pikiran Mil untuk mengetahui lokasi dari pusat sistem dunia ini. Mil pun tersadar dengan pikiran kosong. Dia tidak melihat adanya Miura dan kepalanya terasa sakit.

 "Mimpi?".