Chereads / Dear Nata / Chapter 3 - Kehadirannya

Chapter 3 - Kehadirannya

Setelah fafifu perkenalan dan perlahan saling mengenal, percakapan itu masih terus berlanjut. Obrolan yang mulai merasa nyambung, telponan/videocallan sharing cerita mungkin disitu yang membuatnya jadi saling nyaman satu sama lain diwaktu yang singkat karna seringnya memberi kabar.

Oh iya, sebelumnya Nata juga memiliki seorang pacar, yang beberapa tahun menjalin hubungan dengannya. Tapi hubungan mereka putus ditengah jalan. Mungkin hampir sama kurang lebih setahun juga berlalu dari awal Nata kenal dengan Aca.

Ya sudah lupakan soal mantan.

Lanjut..

Beberapa bulan terlewati, Nata dan Aca jadi semakin dekat hubungannya. Mulai saling memiliki perasaan masing-masing. Nata mampu membuat senyum bahagia diwajah Aca, mungkin terkadang waktu Nata yang terpotong dan terhalang karna pekerjaannya. Tapi itu bukan masalah buat Nata untuk tidak memberi kabar. Hampir setiap hari Nata selalu menelpon Aca, meluangkan waktunya sebisa mungkin dijam istirahatpun Nata masih menyempatkannya untuk Aca. Banyak obrolan, banyak cerita, dan canda gurau yang telah dicurahkan bersama setiap harinya.

—————

"Selamat pagi, kamu belum bangun ya? Mas apel dulu ya habis itu lanjut giat, nanti kalo udah selesai mas kabarin lagi"

Taukan apa yang lebih candu dari lagu 'rewrite the star?'

Iya, ketika dia memanggil dirinya sendiri dengan panggilan 'mas' bukan 'aku' meskipun usianya jauh lebih muda dari Aca. Mungkin terlihat sepele tapi tidak semua cowok bisa melakukannya.

Lalu Aca membalas pesan singkatnya itu,

"Iya mas semangat pagi ya.. maaf aku baru bangun, sarapan jangan lupa biar ga lemes"

"Iya gpp, makasih ya kamu juga sarapan jangan lupa. Ini mas baru mau mulai kegiatannya, paling nanti sampai dhuhr. Nanti kalo udah selesai semuanya langsung mas kabarin kamu"

*jam 13.17

(Panggilan masuk)

(Pesan singkat masuk)

"Mas baru selesai ini"

Lanjut telponan hingga sore hari (terhitung 3jam hingga telpon mati) Mungkin karna ia kecapekan habis kegiatan tiba-tiba,

"Mas ngantuk ini, mas tidur dulu yaa nanti sore mas juga mau main bola.." ucap Nata

"Iya, yaudah selamat istirahat ya"

"Kamu juga tidur yaa teteh Aca anu pang geulis na sakota Semarang wkwk" ucapnya sembari bercanda

*jam 16.44

(Pesan masuk)

"Mas baru bangun ini"

"Iya gpp, jadi main bolanya?"

"Ga tau ini pada sepi orangnya juga"

"Oalah, yaudah"

"Kamu lagi ngapain ini? Kok komenanku ditiktok yang tadi siang hilang ya?"

"Komenan apa? Aku ga tau"

"Komenan yang ditag-tagan kamu tadi, irain kamu yang hapus"

"Ga kok, aku ga ada hapus juga"

Dan tiba-tiba disela percakapan singkat itu tidak ada angin, tidak ada hujan Nata ngomong sama Aca,

"Semangat ya buat kita walaupun kita sekarang jauhan."

"Haha iya haruslah" jawab Aca dengan sedikit kaget

"Kita usahain semuanya bareng-bareng.."

"Iya siap" Aca dengan sok cueknya itu

"Doain biar mas rejekinya lancar terus, biar bisa wujudin satu-satu apa yang kamu mau. Mas disini pasti bakal merjuangin kamu. Tolong kamunya juga jangan sampe malah sama yang lain"

"Aamiin, engga kok tenang aja"

Pesan yang terlihat manis bukan? Hahaha

"Tapi kamu bisakan nerima mas? Nerima segala kekurangan mas yang mungkin sekarang terhalang kondisi yang kaya gini, ekonomi yang belum stabil."

"Kenapa ga bisa? Selagi kamu bersyukur adanya aku disini ya kenapa mesti aku pergi cuma masalah itu?"

"Iya takutnya nanti kamu nyesel, kamu juga tau berapa gaji mas yang mungkin dibilang ga seberapa, belum terpotong tanggungan ini itu, mas coba buat terbuka sama kamu."

"Udah jangan ovt kemana-kemana, aku juga nerima kamu. Aku seneng kalo kamu bisa terbuka sama aku, ngelibatin aku dihidup kamu, ceritamu, keluh kesahmu, aku dengarkan."

"Iya makasih yaa, mas bakal usahain semua."

Antara Nata serius atau tidak, semua akan Aca jalani hingga sampai mana Nata benar-benar membutuhkan Aca dalam hidupnya. Karna prinsip hidup Aca sekarang

"Yang menjadi takdirmu tidak akan pernah melewatkanmu."