Chereads / LOTUS OF ARDEN / Chapter 1 - Lotus

LOTUS OF ARDEN

🇮🇩ChiArt_27
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Lotus

Di Negri yang terkenal damai, ternyata menyimpan ribuan rahasia yang tidak diketahui orang normal. Di Negri damai bernama Arden itu, menjadi tempat yang sangat terkutuk bagi yang lahir di sana.

Perperangan antara Bangsa Iblis dan Non Iblis sudah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu. Bangsa Iblis mempercayai keberadaan lima teratai yang dianggap sebagai pembawa akhir dari kutukan itu, namun tidak dengan Manusia. Manusia menganggap kepercayaan kuno Iblis tentang lima teratai itu sebagai legenda awam.

Kehancuran Arden terjadi sejak jatuhnya Malaikat Suci penjaga Inti teratai itu yang terpaksa menjadi Iblis. Kelopak teratai itu menghilang menjadi empat bagian dengan menyisakan satu inti.

Seorang Malaikat Agung dengan satu sayapnya yang telah terkoyak, mendatangi Mansion yang dipenuhi dengan semak belukar, pemilik tanah Arden saat ini.

"Saya Luciel, penjaga Teratai suci. Jika Anda mau menjalin perjanjian dengan saya, saya akan menyerahkan teratai ini kepada Anda dan jiwa Anda akan abadi hingga kutukan Arden melenyap" Ucap seorang pria berambut putih sembari mengulurkan kuncup teratai berwarna ungu.

Pria bertubuh tinggi tegap di singgahsana itu, menatap pria berambut putih itu dengan sebelah mata. Dia menyeringai dengan bibirnya yang penuh darah. "Perjanjian? Menjaga jiwaku untuk hidup abadi? Omong kosong apa yang kau bicarakan?" Tanya pria berambut biru di singgah sana.

Bibir pria berambut putih itu telihat tersenyum tipis melihat pedang sihir masih tertancam di dada kanan pria berambut biru. "Saya adalah seorang Malaikat Agung, penjaga satu-satunya kuncup bunga kedamaian yang tersisa. Anda adalah harapan saya, Kyzen Artl" Ucap pria berambut putih itu.

Kyzen Artl adalah nama pria berambut biru di singgahsana. Dia tertawa kering. "Harapan? Apa yang diharapkan oleh seorang Malaikat jatuh sepertimu dari aku, yang merupakan rendahan pembunuh keluarganya sendiri?" Tanya Kyzen Artl sekali lagi.

Luciel masih mengulurkan inti teratai itu dengan kedua tangannya yang putih pucat. Dia tersenyum, menampakkan gigi taringnya yang bahkan lebih runcing dari orang biasa. "Kehidupan yang layak, kasih sayang, pertemanan, canda-tawa, empat hal sederhana itu telah menanti Anda di masa depan" Jawabnya.

Kyzen Artl tersenyum tipis di wajah datarnya. Mata biru langitnya itu mulai terbuka. "Jika itu bisa ku dapatkan, aku ingin terlahir sebagai seorang Pangeran yang dicintai keluarganya. Aku tidak peduli dengan orang lain" Ucapnya terbatuk darah beberapa kali.

Pria berambut putih itu tersenyum dengan lebar. "Saya berjanji kepada Anda untuk kehidupan tersebut" Ucapnya sebelum Kyzen Artl mengembuskan napas terakhirnya.