Geena bisa melihat wajah Ethan yang tak berubah di kaca spion belakang. Dia terlihat kesal. Mungkin karena Rafael tidak membiarkan Geena duduk di kursi penumpang depan.
"Aku akan duduk di sini. Pergi ke kursi belakang."
Geena tidak membantah. Pria itu memang sudah kehilangan ingatan, dan dia ingin membawanya ke keluarganya dalam keadaan aman dan selamat.
Kedua, satu atau dua kali ketika dia memanggil namanya, dia tidak menggunakan kata Geena tetapi memanggilnya Giana.
Ethan memang mencoba membenarkannya, tapi Rafael bersikap seolah-olah dia tuli. Geena memeriksa teleponnya setiap beberapa menit sekali.
Dia ingin menelepon Sofia. Hanya dia yang bisa mengumpulkan orang-orang yang dibutuhkan di istana.
Marissa pantas memiliki temannya di sampingnya ketika Geena akan memberikan kabar itu.
Dia juga condong ke depan berulang kali untuk memeriksa Rafael.
"Ethan!" dia memanggil lalu mendengar desahan dari Ethan.