Ketika Rafael memasuki koridor rumah sakit, Dean sudah ada di sana bersandar di dinding. Lengan yang terlipatnya terjatuh segera setelah dia melihat Rafael.
"Bagaimana keadaannya?" dia bertanya kepada Dean sambil melihat pintu ICU.
"Maaf. Aku tidak ingin memanggilmu kemari, tapi dokter bilang nyawanya terancam," Rafael menyelipkan tangan ke saku jeansnya.
Kejadian seperti ini tidak pernah terjadi di kantor MSin manapun.
"Sudahkah kamu periksa rekaman CCTV untuk mencari sesuatu yang tidak biasa?" dia bertanya dengan nada serius. Dean teringat tentang Delinda, tapi ia tidak yakin. Dia tidak bisa menuduh orang yang tidak bersalah sampai ia memiliki bukti.
"Menurut kebijakan MSin kamera kami hanya ada di luar ruang rapat, tidak di dalamnya, Pak Sinclair."
Rafael menggaruk dahinya. Dia perlu menghubungi seseorang yang berkaitan dengan penegak hukum.