Jika bukan karena tatapan di wajah Dawn, Zenith pasti telah membunuh Aurel saat itu juga karena ia tak akan dapat menahan amarahnya. Dia merasa ingin membelah wajahnya menjadi dua dan memotong semua anggota tubuhnya.
"Zen, apa yang terjadi?" Dawn bertanya dengan hati-hati, saat ia membersihkan dirinya dari darah yang berasal dari Zenith. Dia hanya mengenakan pakaian dalam, karena Zenith bersikeras agar dia dibersihkan secara menyeluruh.
Walaupun bingung, Dawn menuruti, karena dia bisa melihat betapa cemasnya pasangannya itu. Dia tidak bisa mengerti, mengapa Zenith tiba-tiba menjadi seperti itu.
"Kamu merasa sesuatu? Kamu merasa ada yang aneh?" Zenith menembaki dia dengan pertanyaan, saat ia menggosok kulitnya dan memeriksa bagian belakang tangan Dawn yang baru saja tergores Aurel. Tak ada apa-apa di sana, karena luka itu telah sembuh hampir seketika.