Chapter 105 - KEMARAHAN

Seiring berlalunya hari, semakin jelas pikiran Dawn, begitu juga kenangan tentang kehidupan masa lalunya. Sama seperti Zenith, kenangannya tidak datang sekaligus.

 

Pada hari ketujuh Dawn menolak untuk bertemu siapa pun, ia tidak bisa menahannya lagi. Ia tidak bisa tinggal di dalam ruangan ini, meratapi diri sendiri ketika hatinya dipenuhi oleh amarah.

 

Ia telah tinggal di istana ini cukup lama dan ia familiar dengan beberapa bagian daerah ini, terutama terowongan rahasia. Zenith menyebutkan tentang mereka secara kasual dalam percakapan mereka, jadi tidaklah sulit baginya untuk menyelinap pergi suatu malam tanpa seorang pun yang menyadarinya, meskipun masih sulit menghindari para penjaga.

 

Bagaimanapun, dalam kehidupan sebelumnya, Dawn biasa menyelinap untuk bertemu dengan Zenith. Masa lalunya yang dulu kini bergabung dengan yang sekarang.

 

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS