LUKAS
"Kamu yakin?"
Rokok yang masih mengepul itu kuhancurkan tanpa ampun di dalam asbak kristal, bersama dua puluh rokok lainnya. Asap menjadi tamu yang mengganggu di dalam kamar sempit ini, berputar-putar di sekitar kepala kedua Delta yang berdiri di hadapanku.
Kamar motel murahan seperti ini sebenernya nggak didesain untuk nampung tiga jantan serigala pemindah yang kekar, tapi ya sudahlah.
"Yakin banget," Ryder melaporkan dengan enteng bagai timun yang beku, meskipun ada banyak hal yang dipertaruhkan malam ini.
Keputusan untuk menyerbu Blackwood nggak diambil dengan sembarangan. Sebagian besar kelompok menentang keputusan itu, sampai dua kru pengintai lagi ditemukan mati di perbatasan.
Dan yang paling penting, ada saksi.
Saksi itu masih hidup, sih.
"Dewan nggak bakal gerak sampe kita bawa petisi resmi," Ryder terus melanjutkan, membuka catatan di hadapannya. "Bahkan begitu, pasukan Silvermoon di dekat perbatasan sudah dikonfirmasi siap jika kita meminta bantuan."
