Ketakutan dan kecemasan mengalir dalam takaran yang sama di dalam nadi saya saat Ibu memajukan badan, lelah menunggu jawaban yang jelas. "Bisakah Anda merasakan apakah Ava sedang hamil, Suster Miriam?"
Mata wanita itu menjadi kabur, tatapannya menjauh seolah sedang menelisik ke alam lain. Suaranya membesar, mengambil nada kuat yang tampaknya membuat udara disekeliling kita bergetar. "Kekuatan kuno terbaring tak berdaya, menunggu yang terlemah untuk membangkitkannya. Rahimnya akan menaungi yang terkuat, yang akan mewarisi warisan Lycan."
Dan begitu saja, dia kembali, energi itu berhamburan dalam hitungan detik. Dia berkedip ke arah saya, lalu ke arah Ibu. "Belum pasti," jawabannya, masih dengan senyum mengerikannya. "Saya akan datang lagi sebelum upacara. Alpha Renard telah memilih dengan baik."
"Ah, ya..." Persetujuan patetis Ibu hanya mengukuhkan rasa tidak suka yang didapatkannya dariku. "Terima kasih telah datang, Suster Miriam."
"Untuk apa lagi teman kalau bukan Grace?"
