```
Phoenix mampir tak lama setelah aku berhenti berbicara dengan Jessa, membiarkan kata-kataku berkecambah di pikirannya.
Ini waktu makan siang, dan aku tidak banyak melakukan apa-apa, hanya menyusun beberapa sandwich sederhana dan beberapa sayuran sisa makan malam tadi malam.
Aku melihat Phoenix masuk ke ruangan, jantungku berdegup kencang. Dia memberiku anggukan singkat sebelum menetap di kursi di hadapanku dan Jessa. Ada ketegangan di sekitar matanya yang aku kenali—dia terganggu oleh sesuatu.
Akhirnya, Phoenix menaruh makanannya dan bersandar ke belakang di kursinya, matanya bergerak-gerak antara Jessa dan aku. "Aku perlu bicara dengan kalian berdua tentang sesuatu."
Jessa mengangkat alis, ekspresi wajahnya sangat netral. "Tentang apa?"
Phoenix ragu-ragu, dan sejenak, aku pikir dia akan mengesampingkannya. Tapi kemudian dia menghela napas berat. "Tentang Ava dan situasi omega ini."
Napas ku tercekat. Ini dia.
"Apa tentang itu?" tanya Jessa, suaranya tajam.