Dr. Blackwell—atau, sebagaimana Lisa menyebutnya, Sang Bijak Agung—mengulurkan tangannya untuk jabat tangan yang sangat manusiawi, matanya berkelip ke arahku. "Senang sekali akhirnya bertemu denganmu, Ava Grey. Aku sudah banyak mendengar tentangmu."
Dari siapa?
"Halo," ucapku dengan hati-hati, meskipun aku tahu dia salah satu yang baik. Jabat tangannya kokoh, walaupun tangannya sekecil tangan anak-anak.
"Akan sangat baik untuk sihir berkembang kembali," lanjutnya, dan aku berkedip.
"Maaf?"
Kata-kata Dr. Blackwell bergema di udara, dan aku tidak yakin bagaimana harus merespons. Sihir berkembang? Apa maksudnya itu? Sebelum aku bisa merumuskan pertanyaan yang logis, Kellan mengeraskan suaranya.
"Mohon maaf atas keterlambatan membawa Dr. Blackwell," katanya, suaranya terdengar kaku.
Balasan Lisa sama kaku. "Tidak apa-apa."