[LISA BURNER: Kakakmu sedang mencarimu. Aku pikir dia percaya kalau aku nggak tahu apa-apa, tapi aku nggak yakin. Aku bakal hapus semua isi di HP ini buat jaga-jaga. Aku punya firasat buruk tentang ini.]
[AVA: Hati-hati. Mungkin lebih baik kita nggak berhubungan beberapa minggu ke depan. Baru saja aku denger dua shifters ngobrol tadi; kayaknya mereka mulai mencari.]
[LISA BURNER: Aku sayang kamu, Ave. Aku cemas. Apa aku terlalu banyak nonton dokumenter kejahatan? Pokoknya, nanti aku kirim pesan kalau sudah aman.]
Aku mencengkeram ponselku dalam ketakutan, casing plastiknya menekan telapak tanganku saat aku bergegas keluar dari ruang kuliah. Jantungku berdegup dengan ritme yang kacau, menggema kekacauan di benakku. Kata-kata dua shifters itu terulang dalam loop tanpa henti, memicu ketakutan yang semakin mengikat erat dengan setiap detik berlalu.
Kabur. Aku harus kabur.