Aku pasti tertidur.
Aku tidak ingat tertidur.
Tentu saja kamu tidak ingat, Selene berkata sambil menguap panjang. Kamu sangat kelelahan sampai langsung pingsan saat ngobrol dengan Lukas. Dia hampir mencabut kepala perawat karena terlalu lama merespon bel panggilan.
Nah, syukurlah aku lewatkan itu.
Kamu baik-baik saja. Cuma kehilangan darah. Mereka transfusi darahmu semalaman. Kamu kelihatannya jauh lebih baik sekarang.
Aku merasa jauh lebih baik. Aku tidak sadar betapa peningnya aku, mataku tidak bisa fokus, sampai sekarang. Kembali ke kondisi normal terasa menyenangkan.
Bukan normal, tapi membaik. Selene meregangkan badannya, mengedipkan telinganya padaku. Lukas mengajakku jalan-jalan tadi pagi.
Suara mentalnya yang kesal membuatku tertawa. Gimana? Bagus?
Biasa saja. Dia menyuruhku buang air.
Aku menutup mulutku dengan kedua tangan, berusaha sekuat tenaga menahan tawa histeris, tapi mata biru-es yang menatapku bilang aku gagal secara spektakuler.