Pengantar

Di sebuah dunia yang penuh dengan keajaiban dan misteri, hidup seorang pemuda bernama Aria. Aria adalah seorang penulis yang gagal, terperangkap dalam rutinitas kehidupan kata yang dingin dan tanpa harapan. Setiap hari, dia bermimpi tentang melarikan diri ke dunia yang lebih indah, penuh dengan petualangan dan kesempatan kedua.

Namun, nasib memiliki rencana yang aneh den tragis bagi Aria. Pada suatu malam yang dingin, saat Aria berjalan pulang melalui taman kota setelah hari yang melelahkan di pekerjaan yang membosankan, dia mengalami kecelakaan tragis. Sebuah kilatan cahaya terang dan suara gemuruh yang menggelegar mengakhiri hidupnya dengan tiba-tiba

Ketika Aria membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya di tempat yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Bukan di surga, bukan juga di dunia fantasi yang dia impikan Dia berada di kebun apel yang subur, dikelilingi oleh pepohonan rindang dan buah-buahan yang berwarna merah cerah. Namun, yang paling mengejutkan adalah dia menyadari bahwa dirinya tidak lagi memiliki tubuh manusia.

Aria telah bereinkarnasi menjadi sebuah apel. Sebuah apel merah kecil yang tergantung di salah satu cabang pohon apel.

Dalam keheningan yang menyelimuti kebun itu, Aria harus menerima kenyataan bahwa dia sekarang adalah makhluk yang paling rentan dan sederhana di dunia ini. Tidak ada mulut untuk berbicara, tidak ada tangan untuk menulis, hanya kesadaran dan ingatan tentang kehidupan sebelumnya yang terus menghantuinya.

Namun, di tengah tragedi ini, Aria menemukan makna baru dalam keberadaannya. Melalui pengamatan yang cermat dan pengalaman yang menyakitkan, dia mulai memahami kehidupan dari perspektif yang benar-benar berbeda. Dia melihat kebahagiaan dan kesedihan, cinta dan kehilangan, dari sudut pandang yang unik dan tidak terduga.

Kisah ini adalah perjalanan Aria dalam menemukan kembali makna hidup, meskipun dalam bentuk yang paling aneh dan tragis. Ini adalah cerita tentang penerimaan, penebusan, dan keajaiban yang bisa ditemukan bahkan dalam situasi yang paling tidak biasa.

Selamat datang di dunia Apel Takdir.