Chereads / ISEKAI SIALAN / Chapter 12 - Chapter 12

Chapter 12 - Chapter 12

(Chapter 12) Volume 1 selesai.

Perasaan suka datang dengan berjalannya waktu, tidak hanya Radit yang merasakannya, Martha juga merasakan hal itu. Namun, sebagai bangsawan kelas bawah dan rakyat jelata, itu sangat tidak mungkin. Suatu hari, pasti ada kabar dari keluarganya, dan suatu yang akan terjadi adalah pernikahan. Martha tidak ingin semua itu terjadi, namun ia tidak bisa menolak jika ayahnya yang meminta, 'Kembalilah 2 tahun lagi, kami sudah menjodohkanmu.' Martha sedih dengan surat yang ia baca, ia tidak bisa menerima ini dengan mudah, ia tidak mengenal yang akan menjadi calon suaminya di masa depan.

"Aku tidak ingin menikah dengan seseorang yang tidak aku cinta..."

Harinya bersama Radit sangat menyenangkan. Dia mengakui bahwa ia sangat bahagia, namun status mereka berbeda, suatu hal yang tidak mungkin jika mereka bersama seumur hidup dan menjadi sepasang suami-istri. Dia sedih dan ingin menangis. Dia tidak ingin memperlihatkan kesedihan seperti ini. Dia hanya ingin bahagia sampai akhir hidupnya. "Aku tahu aku egois. Aku tidak punya pilihan dengan hidup kami yang selalu diatur dan mengikuti aturan..." Martha melangkah dengan banyak pikiran dan sampai pada tempat para ksatria sibuk dengan latihan mereka. Di sana, Radit juga ikut latihan dengan mereka.

"Martha~"

"..." Pria muda itu terlihat bahagia. Martha terharu dengan yang ia lihat.

Radit yang tidak mengetahui masalah yang sedang dipikirkan Martha, tersenyum bahagia. Ia sungguh seperti pemuda yang jatuh cinta. Radit sudah memikirkan bahwa sudah waktunya ia mengungkapkan perasaannya pada Martha, namun ia gelisah. Ia khawatir akan ditolak, mengingat pengalaman pahitnya di masa lalu ketika ia juga pernah ditolak dan itu sangat menyakitkan sampai-sampai ia sulit tidur selama seminggu.

"Kamu sangat berusaha dengan keras, Radit. Jangan memaksakan diri..."

Radit yakin bahwa Martha adalah jodohnya. Martha yang baik hati dan perhatian, sungguh ia ingin memeluknya sekarang dan mengatakan 'Aku mencintaimu.' Namun, Radit malu dengan pikirannya sendiri, semakin gugup.

"Martha..."

"Ya...?"

Mereka saling memandang.

Martha peka dengan yang terjadi, sikap Radit sudah sangat menunjukkan bahwa itu suatu kebenaran. "Aku jujur, aku menyukaimu itu bahkan lebih dari suka..." Radit mengambil napas dan memegang tangan Martha. "Terima kasih, kamu sudah sangat baik dan membantuku. Aku merasa nyaman dan merasa kita cocok..." Radit menatap wajah Martha dengan sungguh-sungguh. "Aku jatuh cinta padamu, Martha. Aku jujur, aku mencintaimu..."

Martha merasa sulit bernapas. Untuk sesaat, ia merasa bahagia dan menjawab bahwa ia juga memiliki perasaan yang sama. Namun, ia hanya bisa meneteskan air mata. "Radit..." Martha menyentuh punggung tangan Radit dan kembali bicara, "Aku sangat terharu..."

Radit tersenyum dengan lembut. Ia tidak menyangka Martha punya perasaan yang sama terhadapnya.

Martha merahasiakan sesuatu yang penting; ia tidak ingin mengatakan bahwa semuanya akan berakhir dua tahun ke depan, dan hanya Lyra Silverleaf yang tahu tentang kebenaran itu. Banyak yang memberikan selamat kepada Radit yang resmi berpacaran dengan Martha, meskipun ada tatapan aneh yang diberikan mereka pada Radit.

Radit bekerja lebih rajin dari biasanya, dan ia juga lebih mampu melihat masa depan yang lebih cerah. Selain menjadi lebih kuat, dia akan membentuk keluarga bahagia dengan Martha.

"Jodoh memang tidak akan pergi kemana-mana," katanya.

Radit bahagia dengan kekasihnya yang baik hati. Meskipun dia malu dengan godaan para ksatria dan pelayan, dia dengan tegas menyatakan bahwa dia ingin bersama Martha selamanya.

(Author: Volume 1 sudah selesai. Cerita ini berlanjut berlangganan di Karyakarsa jika berminat membeli bisa mampir atau hubungi Author (saya) terima kasih sudah membaca ini juga menghindari plagiat)