Bai Qingqing berada di ambang tangisan. Benda panjang dan dingin itu… bagaimana ia yang telah membesarkan sarang ular kecil bisa tidak tahu apa itu.
"Ada di bawah rok saya. Ah!" Bai Qingqing mengeluarkan teriakan parau, suaranya semakin terdengar gemetar. "Ia melilit di kaki saya…"
Muir berenang ke samping Bai Qingqing dan mengulurkan tangan ke arah roknya.
"Oi!" Bai Qingqing begitu terkejut hingga ia merasa lapisan birahi menyebarkan panas di tubuhnya yang dingin. Tubuhnya yang tadinya kaku menjadi semakin kaku lagi.
"Jangan menangis, saya hanya menangkap ularnya," Muir menjawab dengan suara dalamnya. Lengannya yang memang sudah panjang, jadi, ketika ia berdiri di ketinggian yang sama dengan Bai Qingqing, tangannya bisa mencapai kaki Bai Qingqing dengan pas.
Siapa… siapa yang menangis! Kenapa para jantan selalu menuduh saya menangis?
Bai Qingqing berkedip dan lembut menyuruk air. Dia tidak berani bergerak sembarangan, inderanya dikuasai oleh ular air yang dingin dan halus.