Chapter 9 - Chapter 9

Sesampai nya di rumah, dia melihat orang tua nya masih bangun dan duduk melihat tv di ruang tamu, dia pun meminta maaf kepada orang tua nya karena pulang larut malam, namun orang tua nya hanya menganggap hal itu wajar sambil memasang ekspresi aneh.

Padahal menurut orang tua nya, sudah biasa jika Remy sangat sering pulang malam hari, kecuali di paksa pulang oleh ayah nya, maka dia langsung pulang di jam itu juga.

"Ke rumah teman mu?" Ucap Lauren dengan lembut.

"Aku mengantar Silvia pulang." Ucap Remy melepas jas nya, menaruh di sebelah nya lalu duduk di sofa bersama orang tua nya.

"Ohh, tapi mengapa sangat larut malam? Apa mungkin kamu bermain di sana?" Ujar Lauren dengan nada menggoda.

Bagaimana mungkin Remy tidak tahu maksud ibu nya, dia hanya mengambil cemilan dan memakan nya.

"Apa kamu sudah makan? Ibu akan membuatkan makan untuk mu." Tanya Lauren.

"Aku sudah makan di rumah Silvia, orang tua nya mengajak ku makan bersama." Jawab Remy sembari memakan rengginang.

"Oh, begitu?" Ujar Lauren kemudian tersenyum, Remy membalas nya dengan anggukkan.

"Kamu bertemu dengan keluarga nya? Mungkin lain kali berkunjung kamu bawakan oleh-oleh untuk mereka." Ucap Mario melirik Remy.

Remy mengangguk, "Oh, Paman Roma juga menitipkan salam untuk Ayah."

"Ah, di mana barang-barang yang aku pesan sore hari?" Tambahnya.

"Di gudang bawah, untuk apa bahan-bahan ini?" Tanya Mario dengan heran, di ikuti Lauren yang penasaran.

"Untuk membuat boneka." Jawab nya dengan nada candaan.

"Boneka? Kamu sudah besar tapi masih menginginkan boneka?" Balas Ayah nya dengan nada meremehkan.

Remy tersenyum, "Yah, karena Ayah tidak mau, aku akan memberikan nya kepada ibu saja."

"Benarkah? Oh aku percaya bahwa anak ku akan membuat sesuatu yang menakjubkan." Ucap Lauren berbinar sembari memeluk Remy.

Mario hanya mendengus, 'Pria sejati tidak akan tertarik dengan boneka.'

'Tapi tunggu, boneka apa yang di perlukan rangka, bukan kah dia ingin menciptakan robot?' Bisik nya dalam hati.

...

Remy pamit kepada orang tua nya untuk ke gudang bawah tanah, di sana dia melepas setelan formal dan mengganti nya dengan pakaian biasa.

Remy memandang koper besar dan kotak-kotak kardus yang di lapisi bubble wrap berwarna hitam.

Pertama-tama dia menerangi seisi gudang dan merapihkan barang-barang yang berserakan.

Setelah merasa cukup rapih, dia mengeluarkan barang-barang di dalam kotak koper dan kardus, terdapat ratusan bahan berbagai ukuran yang di keluarkan.

Beruntung gudang nya cukup luas untuk menampung ratusan bahan yang besar dan kecil.

Pertama Remy harus membuat rangka yang ada di dalam tubuh Baymax, dia menghabiskan waktu dua jam untuk mengelas bagian komponen baja nya, setelah itu ia menambahkan kabel-kabel yang rumit untuk di pasang.

Setelah merasa sudah cukup sempurna, lalu ia membuat eksperimen serangkaian teknologi baru, Remy tidak bisa langsung membuat Baymax karena dia tidak memiliki jari emas sistem, tapi dengan bantuan [Super memory] Itu sudah cukup untuk membuatnya berkembang.

Berjam-jam Remy menghabiskan waktu di dalam gudang, setelah penelitian dan pengembangan yang cermat dia menghitung hasil nya.

Remy membuat eksperimen untuk membuat sebuah baterai khusus, dan juga charging stasiun, tempat dimana Baymax istirahat dan mengisi baterai.

Termasuk saat mengeluarkan sirkulasi udara dan menjadi lemas hingga mengecil. Di situ Remy juga menambahkan pengaturan bahwa rangka yang berdiri akan otomatis melipat saat Baymax menjadi kecil.

Di sisi lain, ia juga membuat proyeksi stereoskopis holografik, sama dengan berbagai alat medis yang canggih, tapi semua itu masih belum berada dalam tahap sempurna.

Remy bisa yakin dalam seminggu semua nya akan di buat, entah itu sistem jaringan yang berperan sebagai otak atau serat nano karbon yang bahkan belum pernah di buat di planet bintang ini.

Bagi jenius rata-rata butuh waktu beberapa tahun untuk menganalisis pengaruh terhadap robot Baymax, dan meskipun di bantu dengan beberapa ilmuwan juga akan sulit untuk membuat nya.

Karena blueprint robot canggih seperti Baymax hanya bisa di buat di tangan Remy.

Hanya karena Remy memiliki cheat [Super Memory.] dia bisa menyerap semua pengetahuan dan merumuskan jalan pintas dari segala pengetahuan.

...

Dia melirik rangka yang sudah jadi sambil memakan Rengginang, ia pun melirik jam dinding yang tidak jauh dari situ.

[3:05!]

Kemudian dia melirik komputer nya.

[ ----- 9% ]

"Masih lama untuk membuat nano serat karbon menjadi 100%." Bisik Remy sembari melihat mesin yang ia buat dalam pengerjaan pembuatan jaringan nano.

Serat karbon sebelumnya sangat tidak nyaman untuk di sentuh lama-lama karena bukan di buat dari karbon fiber yang mana pembuatan nya harus menggunakan bahan tersebut saat di bumi.

Remy juga menambahkan unsur karbon kevlar di area tertentu tapi tidak mengubah kenyamanan saat di sentuh, alasan Remy sangat memperhatikan tekstur fleksibel dari kulit Baymax adalah untuk di peluk.

Dia tidak membuat robot penjaga yang kulit nya kasar, tapi asisten kesehatan yang memiliki tekstur nyaman saat di peluk anak-anak.

Anak-anak sekarang sangat takut terhadap alat-alat medis, namun pelukan hangat Baymax mungkin bisa sedikit menutupi rasa takut anak-anak saat di suntik atau di obati.

Mengapa selalu di kaitkan dengan anak-anak? Remy sendiri berencana untuk meminjam kan Baymax nya di pelayanan kesehatan seperti klinik dan puskesmas.

"Mungkin tidur satu jam cukup." Ucap Remy meregangkan tubuh nya.

"Baymax, bangunkan aku dalam waktu satu jam." Tambahnya sambil mengelus prototipe Baymax kecil.

"?"

"Baik, tuan."

Remy pun tidur di kursi depan komputer nya dengan melipat tangan nya.

...

"Tuan, waktu sudah menunjukkan pukul 7, tolong bangun."

Suara Baymax dan nada dering terdengar di telinga Remy, membuat Remy terbangun dari tidur nya.

"Baymax, selama aku tidur apakah ada yang mengintip atau datang ke gudang?" Ucap Remy, dia berkata seperti itu karena gudang di isi dengan tiga sampai empat cctv di sudut.

"Tidak, tuan." Jawab Baymax.

Remy meregangkan tubuh nya dan mematikan komputer, kemudian dia naik ke atas dengan membawa setelan jas nya yang kemarin ia pakai.

Dia menaruh setelan jas nya ke tempat kotor dan masuk ke kamar mandi, selesai mandi Remy berjalan menuju kamarnya untuk memakai pakaian.

Di cermin dia berkaca selama beberapa menit, kemudian turun ke bawah untuk sarapan bersama Ayah dan ibu nya.

"Selamat pagi." Sapa Remy saat menuruni tangga, melihat orang tua nya yang akan segera makan.

Mereka berdua terkejut melihat Remy yang turun dari tangga mengenakan pakaian formal.

"Kamu ingin berangkat? Ayo sarapan bersama." Undang Lauren menarik kursi untuk Remy duduk.

"Tumben sekali." Ucap Mario menatap anak nya.

"Aku sudah menjadi ketua perusahaan, mulai sekarang harus disiplin untuk selalu berangkat awal." Balas Remy kepada Ayah nya.

"Kapan lagi kita bertiga makan bersama lagi." Ucap Lauren tersenyum lebar.

"Bibi berlin masih cuti, bu?" Tanya Remy sambil melirik makanan yang terhidang di atas meja.

"Iya, dia masih merawat suami nya yang sakit, Ibu sudah bilang pada Bibi Berlin untuk merawat suami nya di rumah sakit dan ibu yang tanggung biaya nya tapi dia tidak mau." Jawab Lauren dengan menghela nafas.

"Kenapa kamu bertanya? Apa makanan yang Ibu masak kurang enak?" Tambah nya dengan menyeringai.

"Ah, bukan seperti itu, bu, makanan nya sangat enak melebihi restoran bintang lima, sungguh." Balas Remy dengan buru-buru makan sambil mengangkat jempolnya.

"Pelan-pelan, sayang." Ujar Lauren terkekeh kecil.