Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Magical Destiny:Rainbow Moonlight

JustAvalon
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.5k
Views
Synopsis
Menceritakan tentang penyihir bernama Lafa yang melakukan perjalanan untuk bertemu kembali dengan gurunya tercinta,mengunjungi banyak tempat yang memiliki ceritanya masing masing.
VIEW MORE

Chapter 1 - SEDANG DI PERBAIKI!!

Sedang dalam perbaikan

Beberapa waktu telah berlalu dari perpisahan Lafa dengan gurunya.

Lafa berpetualang ke berbagai tempat,namun kebanyakan tempat itu dia tidak memiliki waktu yg tidak menyenangkan.

Semua orang menganggapnya penyihir palsu dan tidak bisa dipercaya.

Lafa muak dengan semua ini,dia mencari cara agar mendapat pengakuan,dia teringat perkataan gurunya tentang ujian penyihir.

Lafa pada awalnya sedikit skeptikal dengan hal ini,dia menganggap bahwa ujian ini tidak akan terlalu berguna tentang keberlangsungan dari petualangannya.

Namun Lafa sangat salah tentang hal ini,ujian ini menjadi standard bagi masyarakat untuk membedakan penyihir terpercaya dan yang bukan.

Lafa memulai perjalanannya,sambil mempelajari kota yang sedang ia tuju, Lafa belajar bahwa dia sedang menuju kota sihir yang besar,

Dia mulai berfantasi tentang kota seperti apa kota ini,"apakah nanti ada pesulap jalanan?","apakah nanti ada aksi kejar-kejaran antara penjahat dan polisi sihir??" Ucap Lafa sambil nyengir memikirkan apa yang akan ia temui disana.

Lafa memang menyukai tempat seperti itu,semenjak gurunya yang sering bercerita tentang perjalanannya yang terdengar menyenangkan,dia sangat bersemangat.

Hampir 2 hari Lafa melakukan perjalanan di atas sapu terbangnya itu,dia melewati banyak tempat yang dia anggap menarik,

Dia sempat berhenti juga di sebuah kota yang sedang mengadakan festival besar besaran.

Orang orang di kota itu sangat ramah,Lafa sangat bersenang senang saat beristirahat di tempat itu.

Lafa juga melewati suatu air terjun yang besar,dia melihat seorang guru yang sedang mengajarkan muridnya tentang sihir untuk bertahan hidup,sihir yang sedang dipelajari saat Lafa lewat adalah sihir menangkap ikan.

Meskipun itu sihir spele namun sangat berguna,lagi pula mereka terlihat sangat bersenang senang,Lafa menganggap itu hal yang indah membuat ia teringat masa masa saat diajar oleh gurunya,

Dulu Lafa itu orangnya jahil terhadap gurunya itu.

Sering kali dia dengan sengaja membuat gurunya itu basah kuyup,dan biasanya kebasahan itu akan tertular ke Lafa,itu karena gurunya tidak ingin kalah.

Lafa tersenyum terhadap momen momen ini,membuatnya ingin berbicara kepada si murid tadi untuk menikmati momen itu.

Lafa sudah tidak jauh dari tujuannya,kota sihir yang dinamai Glosa.

Lafa beberapa hari lalu membaca tentang asal usul nama kerajaan Glosa ini.

Tampaknya nama dari kerajaan ini bukan dari nama raja pertama,namun dari tempat pembuatan kaca terbesar pada waktu itu.

Saat Lafa mendekati wilayah kerajaan,dia dapat melihat bahwa kerajaan itu tidaklah kecil,sesuai dengan ekspektasinya.

Kastilnya yg berdiri kokoh diatas bukit membuatnya menjulang tinggi ke angkasa,sedangkan daerah sekitarnya yg berada sedikit menurun membuat kerajaan ini sangat indah dari kejauhan.

Tembok yg tingginya sekitar 50 meteran yang terlihat kokoh dan pelindung sihir diatasnya membuat kerajaan ini seperti rumah kaca,sangat pas dengan namanya.

Lafa mendekati gerbang masuk dari kerajaan.

Ia tidak bisa masuk dari atas karena penghalang yg dipasang,lagian kalau bisa juga akan dikejar kejar oleh pasukan kerajaan.

Karena Lafa tidak terlihat mencurigakan,dia diizinkan masuk tanpa masalah meskipun harus membayar biaya masuk.

Lafa melangkahkan kaki untuk pertama kalinya di kerajaan Glosa,

Wajahnya yang tersenyum lebar membuatnya seperti orang bodoh.

Dia mengelilingi kerajaan itu,dan menemukan yang ia cari,yaitu orang orang yang menggunakan sihir untuk menghibur warga.

Terlihat sebuah badut yang sedang melakukan sulap yang membuatnya berubah ubah menjadi hewan,bahkan berpindah tempat.

Lafa mengetahui itu hanya sihir ilusi,tapi ia bahagia setelah melihatnya.

Toko sihir ada di mana mana di kerajaan ini,mau itu tentang buku sihir maupun alat sihir,semua ada.

Memang negeri sihir, seperti namanya.

Lafa sangat bersemangat untuk menjelajahi daerah daerah di kerajaan ini,dia membeli banyak buku sihir yang dia sukai.

Lafa memang memiliki obsesi terhadap sihir dan buku sihir,

Semua itu gara gara gurunya yang memiliki banyak sekalin jenis sihir,dan saat digunakan sihir sihir itu sangatlah indah.

Mungkin dalam perjalanannya kali ini,ini kota yang paling disukai oleh Lafa.

Meskipun jika tujuannya bukan untuk ujian dia mungkin saja tetap menyukai tempat ini.

Setelah bermain main disekitar daerah padat penduduk,Lafa teringat tujuan awalnya datang kesini,untuk mengikuti ujian sihir.

Lafa mencari tempat penginapan yang memiliki harga yang masuk akal,tidak lama Lafa menemukannya.

Penginapan ini tidak memiliki jasa pembuatan makanan,namun kasur di dalam kamarnya itu empuk dan nyaman,dan juga harganya yang murah membuat Lafa memilihnya.

Lafa yang sudah mengantuk menatap langit-langit penginapan,dia teringat tentang ucapan gurunya saat perpisahan dan berkata "sudah kulakukan kok" sambil tersenyum membayangkan wajah gurunya itu,dan terlelap dalam tidur.

Paginya Lafa datang ke tempat pendaftaran ujian.ia mengetahui tempat itu karena poster yang ditempel di depan penginapan.

Dia dari kejauhan melihat resepsionis yang ia anggap sebagai yang benar,dan mendatanginya.

Saat Lafa menanyakan tentang pendaftaran ternyata ia salah dan resepsionis yang asli ada di lorong bagian sebrang.

Lafa menganggap bahwa ini momen yang memalukan,dan ingin melupakannya yang sepertinya tidak bisa,ingatan ini akan teringat sampai hari tuanya.

Lafa mendekati resepsionis yang asli sambil menahan malu,dia menanyakan tentang pendaftaran ujian sihir.

Yang ia tidak duga resepsionisnya sangat hiperaktif,dia menduga duga bahwa Lafa ingin mendaftarkan dirinya sambil menanyakan berbagai hal terhadap Lafa.

Setelah beberapa waktu pendaftaran ujian akhirnya selesai.

Lafa tidak bisa menangani Resepsionis itu dengan baik,jadinya dia lumayan kelelahan.

Namun dalam dua hari ujiannya akan dimulai.

Lafa tidak terlalu khawatir tentang ujian tersebut,dan dia tampak lebih tertarik pada cara kerja buku sihir yang ia temukan di ruang tunggu.

Lafa kembali ke penginapannya sambil berfikir apa yang akan ia alami nanti saat ujian.

Tidak terasa waktu berlalu,hari ujian telah dimulai.

Lafa sudah menduga bahwa ia akan bertemu orang yang aneh,dan tidak lama setelah dia memasuki ruangan ujian,ada orang yang terlihat seperti bangsawan dengan pakaian yang terlalu mewah agar dapat dibilang nyaman,pakaiannya terlihat sangat tidak nyaman dan gatal?

Yang lebih parahnya lagi, sifat bangsawan itu sangatlah buruk,dia marah marah terhadap peserta lain hanya gara gara dia tidak sengaja jalan disampingnya.

Dia berteriak teriak sambil memegang kumis yg hampir tidak ada.

Umurnya diukur dari tinggi badan seharusnya berada di sekitar 15 tahunan,namun mukanya entah mengapa terlihat seperti orang berumur 30 tahun yang sudah dioprasi plastik namun gagal.

Saat pertama kali lihat Lafa langsung tahu bahwa dia tidak menyukai bangsawan itu.

Lafa melanjutkan memasuki ruangan dan duduk di tempat dekat dengan tembok.

Tidak lama ada sebuah kertas muncul entah dari mana,dan suara telepati yang berbicara,"ini adalah ujian pertama,ujian lisan 250 soal."

Lafa sedikit terpukau dengan jenis sihir yang digunakan untuk kertas ujian ini,Lafa merasakan ada banyak sekali sihir yang di masukan ke kertas yang tipis seperti ini.

Lafa mengerjakan soal soal yang diberikan,dan anehnya Lafa tidak kesusahan sama sekali,bukankah ini ujian?

Setelah beberapa lama Lafa menyelesaikan semua soal itu tanpa kesusahan,dan dai sedikit percaya diri bahwa dia akan menjadi yang pertama. :}

Lafa yang sudah tidak memiliki apapun untuk dilakukan memutuskan untuk jalan jalan dan melihat ekspresi wajah para peserta lain,

Saat dia melihat mereka,anehnya mereka terlihat sangat kesulitan, banyak sekali peserta yang panik bahkan ada yang terlihat pasrah.

Lafa melihat ada sekelompok orang yang berdiskusi tentang ujian ini. Lafa sedikit kebingungan karena ia kira ini ujian yang ketat,dan ia benar, orang orang yang berdiskusi di tadi,soalnya bertambah.

Wajah mereka terlihat sangat panik dan pasrah bersatu di dalamnya.

Lafa memutuskan untuk jalan jalan lebih jauh,dan ia tidak sengaja mendengar sesuatu dari balik ruangan yang terkunci.

Suara ini terdengar seperti bangsawan tadi yang sedang berbincang dengan seseorang.

Lafa mencoba untuk mendengar lebih jelas,bahkan memasuki ruangan itu dengan sihir *Invisible presence* bangsawan itu sedang menyuap seorang guru yang berada dibalik ujian ini,Lafa merekam momen ini karena mungkin saja akan berguna ketika bangsawan itu ngelunjak ke dirinya.

Setiap momen yang dilakukan bangsawan itu terekam jelas oleh Lafa,gaya tangannya saat memegang segepok uang,gaya berbicara nya,bahkan ekspresi menjijikkannya itu terekam jelas.

Setelah puas Lafa mendapat barang bukti dia keluar dari ruangan itu.

Beberapa saat ketika ujian selesai,jumlah total nilai dari seluruh peserta ditampilkan.

Lafa tidak dapat peringkat pertama namun ketiga.

Rapat dibawahnya ada di bangsawan yang membeli jalannya ke atas,dan di posisi 1 ada satu peserta yang memiliki nilai sempurna dengan soal 3500.

Sudah sangat pasti dia ngepurr ujian ini dengan mempersulit diri namun masih dapat posisi satu.

Sebuah jenius yang sebenarnya.

Setelah itu semua peserta yang lolos diberi hari libur selama 4 hari.

Jadi Lafa kembali melakukan jalan jalannya di kerajaan ini.

Dia datang ke banyak tempat makan dan mencoba beberapa makanan enak,

Yang paling melekat di ingatan Lafa adalah makanan yang diberi nama Pasleai,yaitu roti panggang yang diisi oleh pasta dan keju lumer.

Ada juga yang isinya meatball dengan saus pedas.

Lafa menyukai makanan ini,apalagi Lafa menyukai rempah-rempah yang di masukan ke dalam makanan tersebut.

Kebanyakan sisa hari yang Lafa miliki untuk libur ia gunakan untuk istirahat.

4 hari telah berlalu.

Lafa kembali ke tempat ujian.

Untuk ujian terakhir Lafa diminta untuk meletakan tangannya di bola sihir untuk mengukur jumlah mana yang dimiliki.

Bola itu mendeteksi mana yang dimiliki Lafa sangatlah banyak dan warna warni seperti pelangi.

Karena itu juga Lafa ditempatkan di bagian peserta yang memiliki bakat.

Ujian terakhir ini adalah pertarungan para penyihir,

Untuk menjamin keamanan para calon penyihir ini mereka diberi sebuah liontin kaca yang jika dihancurkan akan membuat pelindung yang sangat kuat disekitar pengguna,namun membuatnya tidak bisa mengeluarkan sihir.

Ini sistem yang bagus namun memiliki sebuah kekurangan,yaitu jika pengguna telat menghancurkan liontin ini ia berkemungkinan untuk mati ditempat.

Sepertinya ini memang disengaja agar para penyihir di masa depan sedikit lebih tangguh.

Lafa masuk ke arena yang terlihat seperti gladiator besar,di sebrangnya ada banyak peserta lain yang memasuki arena juga.

Sepertinya ujian terakhir adalah free for all.

Kurang dari 30 detik ada sihir yang tertembak ke arah Lafa.namun dapat dihindari oleh Lafa.

Sepertinya orang yang menembak di awal tadi adalah orang yang pernah gagal di ujian ini.jadi dia memiliki pengalaman untuk hal ini.

Seketika semua peserta langsung menyerang satu sama lain,membuat suasananya sangat chaos.

Namun yang menarik perhatian Lafa adalah seorang perempuan yang memiliki hawa monster.

Perempuan ini datang menuju ke arah Lafa,

Untuk mengetes apakah ia benar benar mengincar nya,Lafa mencoba untuk menyerangnya sekali dengan sihir air panas.

Namun sepertinya orang itu tidak merasakan apa apa.

Saat dekat perempuan itu mengaktifkan sihir ke arah Lafa,dan... Sebuah sebetan besar yang menyerupai cakar naga hampir mengenai Lafa.

Kali ini Lafa yakin bahwa ia benar benar mengincarnya dan sebagai respon Lafa menyerangnya dengan sihir pedang.yang membuatnya sedikit terdorong.

Aura yang dikeluarkan oleh perempuan tersebut dapat menyerupai dengan monster adalah akibat dari memiliki banyak sekali sihir monster.

Lafa dan perempuan tersebut saling bertukar serangan yang kebanyakan tidak kena karena tidak ada yang lambat.

Lafa menghindari semua sihir yang ia keluarkan ke arahnya.

Namun saat dia ingin menghindari satu sihir cakar naga ia tidak sengaja tertabrak dengan penyihir lain yang membuatnya tidak sempat menghindar.

Serangan itu hampir membuat putus tangan Lafa dan benar benar membelah orang yang dibelakangnya Lafa.

Lafa dengan sigap menyembuhkan tangannya itu,namun perempuan itu tidak berhenti.

Sedikit kesal,Lafa menyerang kembali denga sihir *Magic Balista* dan hampir membuat lubang dalam dadanya.

Ia terbatuk batuk dan mengaktifkan sihir kadal untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Sementara Lafa menyelesaikan penyembuhannya.

Kedua penyihir ini saling menatap dengan intense.

Perempuan yang dilawan Lafa pun berkata "aku mengakuimu" sambil mengucapkan namanya.

Namanya Polka dan dibalas oleh Lafa.

Setelah itu Polka tiba tiba menerjang,namun Lafa lebih sigap dan membantingnya ke tanah menggunakan sihir *shadow hand*

Polka terbanting ke tanah dan kehilangan kesadaran.

Lalu Lafa pergi ke tempat lain dan bersembunyi,karena bersembunyi terlihat seperti strategi yang bagus untuk pertarungan 4 hari nonstop.

Polka bangkit satu hari kemudian dan melanjutkan ujiannya.

4 hari berlalu,ujiannya pun selesai.

Semua peserta yang masih hidup kembali ke tempat berkumpul.

Banyak sekali korban yang jatuh.dan tidak sedikit yang terluka berat.sudah seperti keadaan pasukan setelah perang dunia pertama.

"Semua yang berhasil bertahan tanpa bantuan liontin ujian... Selamat kalian lulus"

Ucap dari orang yang sepertinya pemimpin panitia,juga orang yang disuap ada di beberapa kursi dibawahnya.

Wajah polka terlihat di sisi orang yang lulus,anehnya si bangsawan songong itu juga ada.

Bangsawan itu mulai menyombongkan diri sendiri dan merendahkan orang orang yg ada di sekitarnya.bahkan ada satu penyihir yang ditendangi olehnya.semua orang disekitarnya tidak terlihat suka dan mencoba untuk menyudutkan congornya itu.

Namun tidak ada yang memiliki influence yang cukup,kecuali Lafa.

Lafa masih memiliki rekaman penyuapan itu dan membongkar ke semua orang yang ada disana,termasuk terhadap panitia,sekaligus mengekspos tikus yang bersatu dengan para panitia.

Reputasinya hancur seketika,juga termasuk reputasi keluarganya hancur berkeping keping karena Lafa.

Sebagai upaya terakhir dia menantang Lafa dan dikalahkan dalam kurang dari 7 detik.membawa kehancuran ke masadepanya.

Semua orang yang lulus diadakan semacam pesta penghargaan dan pemberian sertifikat penyihir resmi.

Yang dituju Lafa pada cerita kali ini.

Lafa lalu melanjutkan perjalanannya dengan lebih mudah karena sertifikat tersebut.

Bab 2 - selesai