Beruntung bagi Harrison, suara ban yang mengerem dengan derit terdengar di ruang tamu.
"Noah pulang!" Bibir Ny. Mia mengerucut dalam senyuman puas, dan dia melupakan hal tidak menyenangkan yang baru saja terjadi. Dia melenggang ke arah depan rumah. Hak sepatunya berdenting di lantai marmer dengan bunyi klik dan klak yang halus.
Dibelakangnya, Harrison menarik napas lega. Tadi dia pikir bahwa dia akan dipecat. Dia berbalik untuk melanjutkan pekerjaannya ketika dia mendengar Ny. Mia menyambut Noah, "Nak, baguslah kamu kembali. Kamu terlihat lelah, apakah kamu ingin minum air atau haruskah aku meminta Harrison untuk menyeduhkanmu kopi?"
Noah, yang sedang melangkah ke dalam rumah, berhenti. Dia teringat rasa pahit kopi yang disajikannya dan perutnya mencelos. Tiba-tiba, dia teringat rasa kopi yang dibuat Ari untuknya dan ekspresinya menjadi muram.
Dia mengangkat tangannya dan menyentuh pipi yang telah ditampar oleh Ari.