Mata biru Ariana terisi dengan kegembiraan saat ia berkata kepadanya, 'Aku ... aku menemukannya saat aku membeli gaun pengantinku dan saat aku melihatnya, aku tahu itu akan terlihat bagus padamu. Noah, bisakah kamu... bisakah kamu memakainya?'
Ia dipenuhi dengan harapan dan cinta saat ia menatapnya.
Mata Ariana hanya menatap dia saat ia melihatnya dengan kotak bros di tangannya. Dengan kepolosan yang memancar dari keberadaannya, Ariana tersenyum padanya, seolah-olah dia percaya bahwa dia tidak akan menyakitinya. Seperti dia takkan pernah menyakiti dirinya.
Namun, Noah hanya merasakan kemarahan dan amarah saat dia melihat senyum polos itu. Bagaimana dia bisa? Bagaimana dia berani tersenyum padanya seperti itu setelah mengubah seluruh dunianya menjadi terbalik hanya karena keegoisannya?