```
Xavier POV
"Kamu! Seorang dewa?" Aku menunjuk Kragen sambil tertawa terbahak-bahak. Ketika tawaanku habis, aku menatap dia lagi. "Oh, tolong deh! Kalau kamu dewa kenapa kamu ada di sini dan dengan orang-orang seperti kami. Ini terlalu dini untuk ini atau tunggu!" Aku berhenti dan mengangkat tanganku "Apakah ini semacam tipuan yang kamu lakukan kepada orang-orang yang tak berdosa dan tak menaruh curiga…".
"Apa yang kamu bicarakan?" Kragen memotong percakapanku dengan cemoohan "Apa yang membuatku mengaku sebagai sesuatu yang bukan aku, Xavier. Tidak semua orang seperti kamu, oke? Dan satu-satunya alasan aku bersikap lunak padamu adalah karena gadis-gadismu. Sejujurnya mereka tidak pantas punya ayah yang lalai seperti kamu,".