```
Noah POV
Saya mendekap Selene di pelukan saya, menekan tubuhnya ke dada saya sembari menghirup aroma kaya dari rambutnya yang menenangkan saya. Setelah segala yang terjadi minggu ini, memeluk pasangan saya seperti ini adalah terapi yang saya butuhkan, walaupun hanya untuk sebentar.
Ketika kami berpelukan dan terasingkan di dunia kami sendiri, ketukan keras di pintu saya membuat Selene terlonjak dengan ketakutan dan membuat saya tegang sambil berbalik ke arah pintu, bertanya-tanya apa yang begitu penting di pagi hari ini sehingga saya sudah mendapat tamu.
"Apakah kamu sedang menunggu seseorang?" Selene bertanya sembari menjauh dari saya dan memperhatikan pintu dengan waspada. Saya menggeleng tanpa suara, mengecup keningnya, perlahan melepaskan diri dari pelukan kami dan berjalan menuju pintu.