Ren Feifan tidak pernah menyangka tempat ini adalah Pulau Purgatorium, yang membuatnya terpaku saat itu.
Ia hampir melupakan pulau ini, yang telah ia perjuangkan sebelum hilang tiga tahun yang lalu.
Perubahan terbesar dalam dirinya berasal dari sana; itu adalah mimpi buruk sekaligus surga baginya.
Tempat itu telah mengubahnya dari seorang tuan muda tak berdaya menjadi Dewa Perang yang bertarung melawan binatang buas dengan tangannya sendiri.
Dia tidak pernah secara aktif membunuh siapa pun kecuali mereka yang memprovokasinya.
Di Pulau Purgatorium, sifatnya telah berubah sepenuhnya.
Dia tidak akan membantai orang yang tak berdosa, tetapi dia tidak akan menyayangkan siapa pun yang harus dibunuh.
Di tahun pertama dia di Pulau Purgatorium, dia telah menyelamatkan seorang pemuda, namun tak terduga, orang itu menusuknya dari belakang.
Secara konyol, akhirnya dia memaafkannya, menunjukkan rasa kasih.
Hingga suatu saat, orang itu hampir menembak jantungnya dengan peluru.
