Malam itu seperti tinta, sangat sepi.
Waktu berlalu tanpa terasa.
Cui Ying merasa sangat gelisah pada saat itu.
Dia tak bisa menentukan penyebab kegelisahannya.
Sejak sore hari, dia tidak bisa menghubungi Ren Feifan dan Xu Shihan, dan awalnya berencana mengajak mereka makan bersama setelah berhasil menghubungi mereka.
Tapi setelah setengah jam menunggu tanpa ada kabar dari mereka, karena tidak punya pilihan lain, Cui Ying hanya bisa memesan makanan lewat layanan antar.
Cukup banyak pilihannya.
Tak lama bel pintu berbunyi, dan Cui Ying, yang telah berdandan, bergegas membuka pintu.
"Pelayanan antar restoran ini sangat cepat, kerja bagus!"
Namun saat dia membuka pintu, sebuah sosok tiba-tiba melompat ke depan, mendorong Cui Ying masuk ke dalam kamar!
"Ah!"
Cui Ying berteriak secara naluriah.
Suara itu terputus, pintu hotel ditutup dengan keras, dan dua pria kekar berdiri di depan Cui Ying.
Pada saat itu, Yuan Hanqing yang menunggu di bawah sedang mengasah paku besinya.