Ren Feifan sebenarnya bisa menggunakan penglihatan sinar-X lalu semua tenda akan terlihat sangat jelas.
Namun Ren Feifan tidak melakukannya.
Dia memilih cara paling langsung untuk memasuki tenda dan mendapati tenda itu belepotan darah, namun tidak ada seorang pun di dalamnya.
Alice hilang, dan Ren Feifan merasakan debaran mendadak di hatinya.
Dia segera menenangkan dirinya, memindai sekeliling, dan menemukan salah satu jaket Alice.
Di belakang jaket, ada dua karakter yang ditulis dengan darah.
Jiwa yang Terbelah.
Pasti ditulis oleh Alice sebelum kejadian, jelas sebuah petunjuk untuk dirinya sendiri.
Hal pertama yang terpikir oleh Ren Feifan adalah kelompok Jiwa yang Terbelah, musuh bebuyutan lamanya di Pulau Purgatory.
Karena kelompok Jiwa yang Terbelah pernah menyakiti seorang teman Ren Feifan, Ren Feifan, dalam amarahnya, telah menjatuhkan wakil pemimpin mereka ke tanah dan bahkan mematahkan salah satu jarinya, sehingga menetapkan permusuhan.
