Terperangkap dalam pikirannya, Yang Chen bertemu pertama kali dengan Jiang Caiying ketika ia masih seorang anak laki-laki. Ia tidak pernah mengira bahwa setelah bertahun-tahun, ia telah tumbuh menjadi pria dan menjadi lebih menarik. Pada waktu itu, ia tidak memiliki perasaan terhadap Yang Chen dan hanya merasa bahwa ia adalah anak laki-laki yang penuh pemikiran. Namun sekarang, mengingat ke belakang, ia tiba-tiba menyadari bahwa kenangan memang menarik.
Tak peduli apakah Yang Chen bisa berhasil membantu dirinya, ia sudah merasa puas. Setidaknya waktu yang telah dia habiskan bersama Yang Chen telah membuatnya sangat bahagia.
Jika ia gagal, ia akan pergi dan tidak membebani Yang Chen.
Jika ia berhasil, ia akan menganggap dirinya beruntung dan pergi bersama Yang Chen.