Chereads / The New Demon King from Another World (Indonesia and Malaysia) / Chapter 45 - Pelaku pencurian pedang kuno

Chapter 45 - Pelaku pencurian pedang kuno

Keesokan harinya,terlihat Kamui dan Roselia berada di kota Gabold.Roselia bertanya dengan salah satu penjaga "Kalau kamu jumpa,segera lapor."

"Baik!"kata penjara itu lalu pergi.

Kamui mendekatinya.

"Apa kamu sudah jumpa?"tanya Kamui.

"Belum.."jawab Roselia dengan kepenatan.

"Apa kamu sudah lapor ke guild."sambungnya lagi.

"Sudah,kalau siapa yang jumpa pedang itu,mereka akan diberikan 100 ribu syiling emas."jawab Kamui.

Roselia pun menghembuskan nafasnya "Kenapalah terjadi seperti ini.."

Malam tadi,terlihat raja sangat marah.

"Apa kamu tidak tahu pedang itu sangat berharga,boleh-boleh kau cuai."kata Raja kepada mereka berdua terutamanya Kamui,Raja melihat Kamui dengan sangat marah.

"Meskipun pedang itu terlihat bekarat tapi justru pedang itu lah yang mengalahkan raja iblis pertama."sambungnya lagi.

"Apa pun terjadi saya ingin kamu berdua cari pedang itu sampai dapat!!!!"

Kembali ke masa sekarang.

"Sama-sama saya sekali dimarah."kata Roselia dengan kesal.

Kamui melihat Roselia marah terus dari kemarin.

"Maaf kalau kamu merasa kesusahan...kamu boleh pergi,saya boleh cari sendiri."Kamui tidak ingin memaksanya.

"Lagi pula ini semua salah saya,kamu tidak sepatutnya terlibat dalam hal ini."sambungnya lagi.

Roselia pun ketawa.

"Apa kamu sedih??"tanya Roselia kepadanya.

"Tidaklah mana ada.."Kamui tidak jujur.

Roselia tersenyum,ia memegang tangannya Kamui.

"Saya tidak keberatan untuk mencari pedang tersebut,asalkan kita berdua bersama."kata Roselia dengan jujur.

Kamui langsung semangat kembali,ia pun berkata "Yos! jom cari bersama-sama."

Mereka berdua berusaha mencari pedang tersebut sambil bertanya kepada orang-orang di kota.

Tiga jam kemudian,terlihat mereka berdua berada di taman sambil duduk melihat langit yang sudah petang.

"Pedang itu meskipun punya kekuatan yang tidak terbatas,saya sama sekali tidak dapat merasakan kehadiran pedang itu."kata Kamui kebingungan.

"Untuk sekarang kita sudahi saja,besoknya baru lanjut cari."Roselia sudah kepenatan.

Tiba-tiba ada seorang wanita mendekati mereka bedua.

"Apa kamu bedua sedang mencari pedang yang berkarat?"tanya wanita itu.

Roselia dengan laju bangun lalu memegang bahu wanita itu sambil berkata "Apa kamu pegang???"

"Tidak-tidak."wanita itu menggelengkan kepala.

Roselia langsung kecewa.

"Tapi saya tahu siapa yang ambil."kata wanita itu.

Kamui pun langsung berdiri "Terangkan lebih lanjut."

"Hmm,apa saya dapat bayaran?"kata wanita itu.

"Bila kita jumpa pedang itu barulah kita kasih,takutnya kalau kamu tipu."kata Kamui.

"Tidak-tidak saya betul-betul lihat ada orang luar kerajaan yang mengambilnya dan itu adalah salah satu pelajar kerajaan dari kerajaan lain."kata wanita itu.

"Pelajar?"Roselia kebingungan.

"Siapa?"tanya Kamui.

Wanita itu memikirkan kembali.

"Hmm mata saya rabun jauh,tidak silap saya ia itu botak."jawab wanita itu.

Kamui menggunakan sihir perasaan,ia pun merasakan wanita itu sangat tenang,detak jantung normal.Kamui pun mengeluarkan kantong berisikan 500 keping syiling emas.

"Nah ini untuk sekarang,kalau jumpa nanti dikasih lagi."kata Kamui sambil memberikan kantong tersebut kepada wanita itu.

"Terima kasih..."wanita itu tidak menyangka jika benar-benar dibayar.

(H sensei : Satu keping syiling emas mahal tahu.)

"Kalau kaya nanti jangan lupa diri tahu,derma sedikit duit itu ke panti asuhan,mereka lebih memerlukan."kata Kamui kepadanya.

"Terima kasih banyak-banyak."wanita itu meneteskan sedikit air mata.

"Saya ini bekerja di panti asuhan,budak-budak di panti asuhan lah yang melihat orang yang mengambil pedang itu dari atas tempat duduk turnamen,mereka memberitahu saya ketika pedang itu diambil."sambungnya lagi.

"Bagitu."Kamui tidak sangka.

Wanita itu pun menundukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ternyata kamu baik juga ya."kata Roselia kepadanya.

"Saya cuba untuk mengubah diri untuk menjadi lebih baik agar saya dapat memahami manusia yang sesungguhnya."kata Kamui.

Kamui pun mulai serius.

"Kamu rasa siapa?"tanya Kamui.

"Botak...pasti salah satu perlajar Kerajaan Balboa."jawab Roselia.

"Sepertinya begitu."kata Kamui tidak terlalu terkejut,ia berkata dalam hatinya "Mereka itu baik,mereka cuma ingin melindungi kerajaan mereka,dan mengambil pedang itu adalah salah satu penyelesaian terkahir bagi mereka."

Dalam masa yang sama di Kerajaan Balboa,terlihat Ohpal berada di sebuah ruangan rahasia sambil melihat pedang kuno di atas meja.

"Apa yang saya buat ini..."kata Ohpal merasa bersalah mengambil pedang tersebut.

Ohpal memegang pedang itu,terlihat pedang tersebut sama sekali tidak bercahaya tetapi Ohpal dapat mengambil kekuatan dalam pedang itu,ia pun membawanya keluar dari ruangan itu,terlihat ia berada di dalam istana.

Ohpal berjalan pergi ke suatu tempat,terlihat ia berada di depan pintu.

Ohpal mengetuk pintu tersebut.

Terdengar suara dari dalam "Masuk."

Ohpal pun perlahan-lahan membuka pintu tersebut sambil membawa pedang kuno.

Terlihat ruangan kerja raja di dalam ruangan tersebut,Ohpal melihat raja sedang berdiri melihat keluar jendela.

Ohpal berjalan maju ke depan mejanya raja,ia pun menyimpan pedang itu di atas meja.

"Sejak bila saya ajar kamu untuk mencuri?"tanya Raja kepadanya sambil melihat keluar jendela.

"Maaf...ayah,saja cuma..."kata Ohpal.

Raja melihatnya,ia pun melihat pedang itu di atas meja.

Raja pun menggaruk kepala.

"Dah,sudah terjadi...pedang ini ayah akan kembalikan kepada Kerajaan Gabold."kata Raja tidak marah.

"Tapi! Dengan pedang ini,kita dapat melindungi kerajaan."Ohpal tidak setuju.

"Ayah sudah lihatkan situasi kota sekarang."sambungnya lagi.

Raja melihat keluar jendela,terlihat segelintir rakyat kebuluran kerana harga makanan sangat mahal.

"Jadi kamu ingin menyerang Kerajaan Quinterland?"kata Raja kepadanya.

Ohpal tidak menjawab.

"Tengok,untuk apa kamu ambil pedang ini kalau kamu saja tidak serius..."kata Raja kepadanya.

Raja pun mencoba memegang pedang tersebut,ia pun berkata "Jadi ini lah hadiah utama turnamen."

"Dan lagi,kamu ambil pedang ini lalu sama sekali tidak rasa bersalah pada pelajar yang memenangkan turnamen itu."kata Raja melihat Ohpal.

Tidak lama itu,muncul adik perempuan Ohpal di dekat pintu ruangan mereka sekarang.

"Ayah marahkan abang?"adik Ohpal sedikit sedih.

Raja tersenyum.

"Tidaklah,ayah cuma menasihati kepada abang kamu ini."jawab Raja dengan lemah lembut.

Adik Ohpal langsung masuk,ia melihat raja memegang pedang tersebut.

"Wah,terlihat keren!"kata adiknya Ohpal dengan teruja.

"Boleh saya pegang?"sambungnya lagi.

Raja perlahan-lahan menunduk di depan anak perempuannya,ia pun ingin memberikannya pelan-pelan agar tidak terluka tetapi tiba-tiba pintu diketuk lalu terlihat satu penjaga masuk ke dalam ruangan itu.

"Tuan,mereka datang lagi."

Raja pun langsung berdiri lalu memberikan pedang itu kepada Ohpal.

"Simpan itu baik-baik."kata Raja lalu pergi bersama penjaga itu.

Ohpal melihat adiknya lalu berkata "Kamu pergi ke tempat ibu,saya ikut ayah sebentar."

Ohpal membawa pedang kuno bersamanya.

Muka adiknya pun langsung cemberut kerana tidak dapat memegang pedang itu.

Telihat ada tiga prajurit dari Kerajaan Quinterland menunggu di depan pintu gerbang istana.

"Lama lagi kah?"kata salah satu prajurit Kerajaan Quinterland.

Terlihat penjaga gerbang sangat kesal.

"Sudah-sudahlah tu,jangan kacau kerajaan kita lagi."kata penjaga gerbang.

"Hah?!"kata prajurit Quinterland terlihat marah.

Penjaga gerbang terdiam.

Terlihat raja bersama Ohpal berada di belakangnya.

Prajurit Quinterland melihat raja.

"Seperti biasa,okay."kata prajurit Quinterland melihat raja seperti tiada harga diri.

"Baiklah..."Raja tidak melawan.

Tiba-tiba Ohpal berjalan ke depan mereka bertiga sambil memegang pedang kuno.

Raja melihat Ohpal,ia berkata dengan kecil kepadanya "Oi jangan."

Ohpal tidak mempedulikannya.

Ketiga prajurit melihatnya.

"Oi,oi mau lawan?"kata salah satu prajurit itu melihat pedang kuno.

"Dengan pedang itu!"sambungnya lagi.

Mereka bertiga pun ketawa.

"Yang benar saja! Pedang berkarat."kata prajurit itu ketawa tidak berhenti-henti.

Mereka bertiga tidak sedar bahawa pedang yang dipegang Ohpal itu adalah pedang yang pernah digunakan oleh pahlawan yang pertama di dunia ini.

Prajurit Kerajaan Quinterland mengeluarkan pedang mereka yang sangat tajam dan berkilau.

"Ini baru pedang,kalau yang itu besi buruk."kata salah satu prajurit itu.

Ohpal terlihat sedikit ketakutan,tangannya bergementaran memegang pedang kuno itu.

Raja melihatnya.

"Sudah!"Raja dengan kuat kepadanya.

Ohpal terkejut tetapi ia tidak ingin mundur,Ohpal pun menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya,ia pun mulai tenang.

Salah satu prajurit melaju ke arahnya.

Ohpal menutup mata lalu dengan tenang menebas pedang tersebut,pedang prajurit langsung patah.Mereka bertiga langsung terkejut beserta raja.

Prajurit itu langsung jatuh kebelakang.Setelah itu,dua prajurit di belakangnya maju ke arah Ohpal.

Ohpal menebaskan pedangnya dengan kuat yang membuat hembusan angin yang kuat ke arah mereka bertiga,mereka bertiga langsung terbuang ke belakang.

Ketiga prajurit itu ketakutan,mereka pun berundur sambil berkata "Kamu ingat ini semua sudah berakhir,saya akan membuat kamu menangis seteleh semua ini!!"

Mereka bertiga pun lari.

Raja cuma hembuskan nafasnya sambil menggelengkan kepala.

"Sekarang mungkin mereka akan membawakan lebih banyak prajurit,apa kamu sudah siap itu?"kata Raja kepadanya.

Ohpal melihat ayahnya dengan marah.

"Apa ayah ini penakut!!"kata Ohpal kepadanya dengan sangat marah.

"Ya!!!!! ayah ini penakut!"jawab Raja juga marah.

Penjaga gerbang cuma diam melihat mereka berdua.

Raja terlihat sedikit bersalah,ia pun berkata dengan kecil kepadanya "Ayah cuma ingin kamu semua selamat..."

Ohpal langsung kesal.

"Dengan cara seperti ini? Sampai rakyat terikut dampaknya."kata Ohpal.

"Maaf,itu sahaja ayah boleh lakukan supaya boleh melindungi kalian.."kata Raja sedikit sedih.

Ohpal berjalan masuk ke dalam gebang istana,ia pun berkata kepada ayahnya "Kalau begitu,biar saya pula melindungi keluarga dan kerajaan ini."

"Sediakan semua prajurit kerajaan,kita akan mulakan pertahanan penuh."kata Ohpal kepada prajuritnya.

"Baik!"jawab prajurit itu.

Raja cuma melihatnya.

Ohpal berkata dengan kecil "Saya akan selesaikan semua ini.."