Chapter 44 - Hilang?!

Nana sudah berada di luar bangunan apartemen,ia pun berkata dalam hatinya "Apa maksudnya...kota sudah hancur? Osaka?? Dan lagi satu,apa mereka maksudkan dengan dunia asal mereka?"

Nana berjalan pulang ke rumah sambil memikirkan hal tersebut.

Keesokan harinya,Camo,Nana dan Sarah berada di atap sekolah sambil memakan makanan bekal mereka.

"Kemarin kalian berdua bikin terkejut saja."kata Sarah dengan kesal kepada mereka berdua.

"Hehe maaf."Camo memegang kepalanya.

Sarah bercakap dengan kecil "Kalau ia pun,ajak lah sekali sama saya."

"Eh?"Camo terkejut manakala Nana masih memikirkan hal semalam.

Camo melihat Nana melamun "kamu kenapa,apa kamu baik-baik saja?"

Nana langsung terkejut,ia melihat ke arah Camo.

"Ha! Saya baik-baik saja."jawab Nana.

Lonceng sekolah berdering,Sarah berdiri lalu berkata "Dah rehat sudah habis,masuk kelas."

Mereka bertiga pun turun dari atap sekolah,tidak lama itu Nana memegang tangannya Camo.Camo berhenti lalu melihatnya "Kanapa?"

Sarah melihat mereka berhenti di tangga lalu bertanya kepada mereka "Ada apa?"

Camo melihat Nana ingin mengatakan sesuatu,ia berkata kepada Sarah "Kamu pergi dulu ke kelas."

"Ok,tapi jangan buat hal yang tidak senonoh."kata Sarah.

"Tidak lah."kata Camo.

Sarah pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Camo melihat Nana "Kenapa?"

"Eh? Hmmm."Nana sedikit gugup.

Nana pun menarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan,ia pun berkata langsung "Apa maksudnnya dunia asal kamu?"

Dalam diri Camo langsung terkejut tanpa menunjukkan ekspresi terkejut kepada Nana,ia berkata dalam hatinya "Aduh,dia dengar pula..."

Camo pun berdiam beberapa saat.

"Kamu dengar sampai mana?"tanya Camo dengan serius.

Nana langsung ketakutan,ia pun menjawab "Sampai dunia asal,itu saja saya dengar.."

Camo melihat tangannya Nana menggigil dengan ketakutan,Camo pun menghembuskan nafasnya.

"Jangan takut,itu cuma skrip cerita."kata Camo kepadanya.

"Cerita?"Nana kebingungan.

"Ya,Yuragi ingin membuat novel bercaritakan tentang fantasi,sebab itulah saya datang ke apartemennya,ia ingin mencari idea untuk ceritanya."jawab Camo dengan menipunya.

Nana pun langsung tenang "Begitu rupanya..."

Camo berkata dalam hatinya "Sip dia percaya."

Mereka berdua pun berjalan menuju ke kelas,Camo berkata dalam hatinya lagi "Untuk sekarang saya harus merahsiakan ini semua,tapi lambat-laun mereka akan tahu juga dan di situ saya akan menjelaskan kesemuanya."

Camo melihat Nana yang sudah kembali tenang.

Di dunia Kamui.

Rosetta melihat ke arah istana yang sangat berbeda dari sebelumnya,ia bertanya ke salah satu penjaga di dekatnya "Apa yang terjadi?"

"Saya tidak pasti,tapi dengar cerita yang buat semua ini ialah Kamui."jawab penjaga itu.

Rosetta pun memasuki ke dalam istana tersebut,ia melihat dinding istana terbina daripada titanium berkualitas tinggi lalu ia melihat lantai yang terbuat dari emas.

"Apa yang dia pikirkan,sampai emas dijadikan lantai..."Rosetta melihat pantulan mukanya di lantai emas itu.

Tiba-tiba ada suara Kamui berada di belakangnya "Maaflah kalau kamu tidak suka."

Rosetta melihatnya,ia pun bertanya kepadanya "Apa untungnya kau buat semua ini?"

"Entahlah,teringin saja...lagi pun banyak bahan-bahan di istana saya tidak pernah digunakan selama berabad-abad cuma dijadikan pajangan saja."jawab Kamui.

Muka Rosetta pun terlihat kesal.

Kamui pun melihat ke arah mukanya Rosetta yang mirip sedikit dengan Roselia.

"Lagian saya tidak ingin ia merasakan sedih,jadi saya buat semua ini."kata Kamui.

"Ya lah."Rosetta malas bercakap dengan Kamui.

Kamui melihatnya sedikit marah.

"Apa kamu bencikan saya,setelah semua ini terjadi?"tanya Kamui dengan seruis.

Rosetta melihatnya.

"Tidaklah,kamukan manusia sebelum ini...tetapi suara kamu bikin saya kesal."jawab Rosetta.

"Kenapa? Kamu marah kalau Nevin sudah tiada,sudah saya cakapkan kalau Nevin itu masih-"kata Kamui.

"Buktikan."kata Rosetta.

Kamui pun terdiam.

"Tengok...tidak ada pun."kata Rosetta sudah muak.

"Kalau kamu itu manusia yang punya perasaan,kamu pasti tahu apa yang saya rasakan sekarang."sambungnya lagi.

Rosetta ingin keluar dari istana,ia berjalan melimpasinya.

"Macam mana saya mahu tahu perasaan manusia kalau saya sendiri diperlakukan sangat buruk di dunia sebelumnya..."kata Kamui dengan kecil.

"Eh.."Rosetta mendengar percakapannya,ia pun langsung membalikkan badannya dan melihat Kamui menggenggam tangannya sendiri dengan kuat.

"Maksud kamu?"tanya Rosetta kepadanya.

Kamui menenangkan dirinya.

"Maaf! Tiada lah,yang penting sekarang istana sudah siap."Kata Kamui seperti biasa,ia pun berjalan pelan-pelan di koridor istana.

Rosetta melihat Kamui dengan rasa sedikit bersalah.

Kamui masih berjalan melihat sekeliling di dalam istana.

"Kenapa istana ini lebih bagus daripada istana saya sendiri,retakan batu bata dimana-mana."kata Kamui memikirkan istananya.

Tidak lama itu,Kamui bertemu dengan Roselia di koridor istana,mereka berdua pun saling menatap.

"Ha."dua-duanya saling menatap.

Beberapa menit kemudian,Kamui dan Roselia berjalan bersama.

"Jadi kamulah yang buat semua ini."kata Roselia melihat sekeliling.

"Tapi kenapa istana kamu sendiri tidak terurus."sambungnya lagi.

"Jangan katakan itu,kata-kata itu membuat hati saya sakit."Kamui tidak sanggup memikirkan istananya.

Roselia pun ketawa kecil,Kamui pun melihatnya lalu ia pun ikut tersenyum.

"Oh ya,apa yang terjadi ketika saya sedang bertarung dengan Raja iblis Yuri."tanya Kamui kepadanya.

Roselia langsung berhenti,Kamui melihatnya.

"Raja iblis katamu...dan kamu mengenalinya..."Roselia mulai marah.

Kamui langsung ingat kalau mereka semua belum tahu keadaan sekarang.

"Sabar-sabar!"Kamui menenangkan Roselia yang ingin marah.

Beberapa menit Kamui menjelaskan semuanya.

"Jadi yang kamu lawan itu raja iblis ke 11..."kata Roselia sudah paham.

Kamui mengangguk kepala.

"Dia sudah tiada selama beberapa abad lalu tiba-tiba muncul kembali,dan saya tahu namanya kerana bawahan saya yang ceritakan semua itu."kata Kamui kepadanya.

"Begitu..."Roselia mulai faham.

"Tapi siapa sosok bayangan yang mengawal raja iblis ke 11?"tanya Roselia.

"Itu saya tidak pasti tapi yang saya tahu,ia itu sangat kuat."jawab Kamui.

"Jadi apa yang terjadi,di mana murid-murid kerajaan lain sekarang?"Kamui tanya sekali lagi.

"Mereka sudah pulang ke kerajaan mereka masing-masing."jawab Roselia.

"Begitu..."kata Kamui,ia pun langsung memikirkan pedang kuno tersebut.

"Mana pedang kuno itu sekarang?"tanya Kamui sekali lagi.

Roselia tidak menjawab.

"Mana?"Kamui ingin tahu.

Roselia cakap dengan sangat kecil "Hilang..."

"Apa?"Kamui tidak dengar.

"Hilang!"kata Roselia dengan jelas.

Kamui terkejut.

"Yang benar saja hilang?!"Kamui tidak percaya.

Roselia pun menjelaskan "Masa itu semuanya panik,saya yang berada di atas melihat ramai penjaga pergi ke arah raja,mereka pun membawa raja pergi,saya pun melihat pedang kuno di tengah-tengah arena,saya pun segera turun ingin mengambil pedang tersebut tetapi ketika saya sudah sampai ke dalam arena,pedang itu sudah hilang."

Kamui menghembuskan nafasnya.

"Ada yang lain tahu pedang itu sudah hilang?"tanya Kamui.

"Saya rasa belum ada yang tahu,mungkin mereka semua mengira kalau pedang tersebut sudah diambil penjaga dan disimpan ke tempat yang aman."jawab Roselia.

"Mula-mula saya mengira macam itu tapi tidak,pedang itu tidak ada di dalam istana mahupun bawah tanah yang di mana pedang itu disimpan sebelum ini dan sampai sekarang saya mencari pedang itu."sambungnya lagi.

"Begitu...itu akan menjadi masalah,takut kalau ada yang menyalah gunakan pedang tersebut."kata Kamui kepadanya.

Roselia mulai risau,Kamui pun mengelus kepalanya Roselia sambil berkata "Jangan risau,pedang itu susah untuk dikuasai bagi orang biasa,jadi kekuatan pedang itu pun akan menjadi seperti pedang biasa pada umumnya,tidak punya kekuatan...Kali..."

"Kali."kata Roselia dengan kesal.

"Lagian ini semua salah kamu,kamu sempat mengambil pedang itu daripada ayah saya ketika masih berlawan dengannya dan setelah kamu membanting ayah saya kamu tanpa sedar atau sengaja menjatuhkannya dan meninggalkan pedang itu di tengah-tengah arena itu."sambungnya lagi.

"Hehe maaf.."Kamui ketawa kecil.

"Hehe matamu!"Roselia masih kesal.

Mereka pun sambung berjalan.

"Saya memang suruh kamu agar tidak membunuh ayah saya tapi kamu malah menghentamnya dengan sangat kuat."kata Roselia dengan sangat kesal.

"Maaf lah...lagian saya sudah menyembuhkan ayah kamu dengan sihir penyembuhan tingkat tinggi."kata Kamui kepadanya.

Kamui pun terus meminta maaf kepada Roselia sambil berjalan.

"Saja janji saya tidak mengulanginya semula,bukan cuma ayah kamu tapi semua orang."

Roselia pun ketawa.

"Baik-baik,saya ingat itu."

Kamui melihat Roselia ketawa.

"Kamu kalau senyum,kamu adalah orang tercantik di dunia."

Roselia langsung malu.

Tanpa mereka sedar,mereka telah melupakan pedang kuno tersebut.

Beberapa menit kemudian,Kamui dan Roselia tidak sengaja bertemu dengan Raja Royalty.

Roselia terkejut melihat ayahnya "Hah!"

Raja cuma ketawa kecil.

Beberapa menit kemudian,Roselia menegur ayahnya "Sudah saya bilangkan ayah harus rehat di kamar,ayah masih belum sebuh sempurnanya."

"Maaf,tapi ayah bosan lah,lagi pun ayah sudah sembuh."kata ayahnya.

Raja Royalty melihat Kamui.

Kamui pun dengan dingin berkata kepadanya "Jadi sudah sembuh,apa mahu kena pukul lagi."

"Oi..."Roselia melihat Kamui dengan mata yang sangat tajam ke arahnya.

"Becanda-becanda."Kamui tidak ingin Roselia marah lagi.

Raja Royalty tersenyum melihatnya,Kamui pun melihat ke arahnya.

"Terima kasih sekali lagi kerana sudah melindungi kota ini."Raja menundukkan kepalanya.

"Sama-sama."kata Kamui kepadanya.

Roselia cuma tersenyum melihat mereka berdua.

"Dah ayah pergi rehat."kata Roselia kepada ayahnya.

Raja pun teringat sesuatu.

"Sebelum itu,Kamui apa kamu sudah ambil pedang kuno itu?"tanya Raja Royalty kepadanya.

Kamui dan Roselia pun langsung terdiam sejenak,Raja pun tanya sekali lagi.

Terlihat dua penjaga di depan istana sedang bermain batu,gunting,kertas.Terdengar suara teriakan Raja Royalty dari dalam "Hilang kata kamu!!!!"

Kedua penjaga itu langsung terkejut.