Chapter 10 - Aftermath and The Recruitment

Dante dan Chapter Master Yorren kembali ke lokasi LZ yang mulai dipenuhi dengan para pengungsi, cukup banyak pengungsi yang datang ke LZ dikarenakan tempat tinggal mereka dan banyak yang terluka. Seketika beberapa anggota Adepta Sororitas lain muncul memakai power armor hitam tanpa senjata muncul dari dalam gedung terdekat dengan membawa kotak pertolongan. 

"Ah Ordo Hospitaler tiba, untung saja area ini jauh dari Monastery Temple dari lokasi ini." kata Chapter Master Yorren, "Bagus lah....ng? mereka dari Ordo apa?" kata Dante, "Mereka dari Ordo of Eternal Candle." kata Chapter Master Yorren, "Oh.... ah iya aku lupa, korban dari pihak kita bagaimana?" tanya Dante, "1st Company ada 10 yang gugur.... 2nd Company yang gugur 6 orang.... 3rd Company 20 orang dan 4th Companu ada 11 orang..." kata Chapter Master Yorren, "Sepertinya kita akan sedikit jalan-jalan nanti." kata Dante, Yorren mengangguk.

Dante berjalan dan membantu para korban yang terluka, Dante bisa melihat banyak sekali penduduk Lower Hive tercengang melihat seorang Custodes secara langsung. Seketika terdengar suara dekat lokasi Dante, seorang perempuan berambut panjang dengan memakai carapace armor berwarna hitam, bermata biru terang dan memakai kaca mata dengan frame merah. Wanita tersebut sedang mengobati salah satu anak kecil yang menangis karena terdapan banyak sekali luka cakaran dari mutant yang menyerang tempat tinggalnya. Beruntung luka cakaran yang diderita anak kecil tersebut tidak fatal

"Selamat siang Sister...." kata Dante, "Ah tuan Custodes, Sister Tiffany Astrid dari Ordo of Eternal Candle." kata Sister Astrid segera berlutut, "Sudahlah cepat berdiri.... aku benci formalitas..."kata Dante, "Baik!" kata Sister Astrid sambil melanjudkan perkerjaannya, "Sepertinya perang kali ini cukup memakan korban, tidak disini.... tidak di Holy Terra...." kata Dante, "Beginilah kondisi dari garis depan musuh, bahkan kami dari Ordo Hospitaler terkadang harus membantu para Guardsmen yang sedang berperang." kata Sister Astrid sambil menghela nafas panjang, "Dimasa depan yang kelam..... hanya ada perang.... ya?" kata Dante, "Untung beberapa bulan yang lalu Rouge Trader datang dan mengirimkan supply obat bagi Order, jadi kami sudah punya persiapan untuk waktu yang panjang." kata Sister Astrid.

Dante melepas helmnya, terlihat wajahnya yang masih sangat muda, rambutnya yang perak dan matanya yang biru. "Nak, namamu siapa? dan umurmu berapa?" tanya Dante, "Namaku Curtis, umur 10 tahun." kata anak itu, "oh... kalau sudah besar mau jadi apa?" tanya Dante ke Curtis, "Space Marine!" kata curtis yang mulai tenang, "kenapa kau mau jadi Space Marine?" tanya Dante penasaran, "Aku mau melindungi papa dan mama dari mutant tadi." kata curtis dengan polosnya, Dante hanya tertawa kecil, sementara curtis kebingungan.

"Yorren, tolong ke lokasiku sekarang.... aku punya kejutan untukmu." kata Dante ke Vox Radio, "Apakah tuan Custodes..." tanya Sister Astrid, "Benar.... aku akan minta dia mengabulkan cita-cita anak ini." kata Dante, Sister Astrid tersenyum, dan seketika Chapter Master Yorren tiba. "Custodes Dante, ada apa memanggilku?" tanya Chapter Master Yorren, "Ini Curtis, Aspiran pertama dari Chaptermu." kata Dante, "oh.... nak? usiamu berapa?" tanya Chapter Master Yorren "Sepuluh tahun, tuan Space Marine." kata curtis, "Baiklah, kau akan jadi Aspiran pertama dari Praetorian Chapter." kata Chapter Master Yorren sambil membelai kepala Curtis. "Sister bisa kau tunjukan yang lain?" tanya Dante ke Sister Astrid, "Baik! Lewat sini tuan Chapter Master dan Custodes." kata Sister Astrid sambil berjalan mennuju ke kemah pengungsi yang lebih besar.

tidak perlu berjalan jauh, Dante bersama Yorren yang ditemani oleh Sister Astrid tiba di kemah penngungsian, sangat banyak korban dari peperangan. Begitu mereka melihat seorang Custodian dan Chapter Master Space Marine, mereka langsung berlutut. "Sudah bedirilah, aku kesini ingin melihat kondisi kalian dan melakukan recruitment bagi Chapter kami." kata Chapter Master Yorren, para pengungsi langsung berdiri.

"Apothecary Armarant dan Chaplan Erenius bisa datang di lokasiku saat ini?" tanya Chapter Master Yorren, Dante segera merobek jubahnya dan memberikan ke salah satu perempuan yang gemetar. Tidak lama 2 Space Marine muncul, yang satu memakai Power Armor berwarna putih, pelindung pundak berwarna biru dengan logo dari Praetorian Chapter dengan attachment berupa peralatan medis dan bor besar dan satu lagi memakai Power Armor biru dengan helm berupa tengkorak.

"Tenang, kami disini bukan untuk menyakiti kalian." kata Chaplan Erenius, "Kalau kami macam-macam, Cutodes disana boleh memenggak kepala kami." kata Apothecary Aramant, pengungsi disana menghela nafas lega, "Kami disini ingin memilih calon Aspiran, aku hanya ingin memeriksa seberapa sehat calon Aspirant tersebut. Bila aku rasa sehat kami akan bawa ke Chapter Monastery kami untuk latihan." lanjut Apothecary Aramant, "Tuan Custodes, kenapa Space Marine yang satunya seram ya?" tanya salah satu anak, "Oh itu....tenang, Chaplan Space Marine tidak mengigit kok." kata Dante tertawa kecil, sang anak kecil tersebut mulai tersenyum

Dante melihat Apothecary mulai memeriksa kondisi fisik anak-anak di pengungsian, Dante hanya bisa melihat hal tersebut karena Dante tahu bahwa setelah pemilihan ini antara mereka terpilih jadi Space Marine atau jadi Serf atau mereka akan mati.

"tuan Custodes, menurut tuan bagaimana mereka?" tanya Sister Astrid yang ikut memperhatikan, "Aku tidak tahu kalau boleh jujur.... tinggal mereka seperti apa, setiap Chapter punya tradisi dan latihan mereka sendiri... untuk Chapter ini, aku tidak tahu.... Ultramarine punya banyak tradisi mereka sendiri..." kata Dante, "Apakah yang aku dengar itu benar?" tanya Sister Astrid, "Benar... semua latihan Space Marine sangatlah berat, bahkan pada tahap Aspirant, bahkan yang aku dengar ada yang dimakan oleh hewan buas." kata Dante, "Ya ampun..... Emperor beri ampunan ke mereka..." kata Sister Astrid, "Setidaknya mereka tidak berlatih dari bayi" kata Dante dengan nada sarkasme.

"Katakan padaku Sister, apa kau terkadang ragu?" tanya Dante, "Tidak, kenapa?" balas Sister Astrid "Baguslah kau tidak pernah ragu... sepanjang petualanganku, aku sudah pernah melihat orang ragu saat berduel.... tidak peduli mereka kuat atau lemah, saat bertarung tidak boleh ada keraguan sedikitpun." kata Dante, "Apa maksud anda, tuan Custodes?" tanya Sister Astrid, "Disaat pertempuran melawan para mutant tadi, aku melihat beberapa Tactical Marine ragu menarik pelatuk mereka. walau hanya ragunya dalam waktu kedipan mata saja, itu sudah cukup membuat semua rencana hancur." kata Dante, "Jadi apa ada korban dari pihak Emperor Angel of Death?" tanya Sister, "Benar, 4 Battle Company juga dapat korban walau tidak separah yang aku perhitungkan." kata Dante, "Semoga saja Emperor memberikan berkat mereka pada anak laki-laki yang terpilih jadi Aspirant." kata Sister Astrid, "Sister.... apa kau pernah medengar apa itu Imperial Truth?" tanya Dante dengan nada binngung, "Kami dari Adepta Sororitas hanya mengenal ajaran Imperial Creed, sejak kami lahir bahkan masuk ke Schola Progenium kami sudah menerima imperial Creed dengan sepenuh hati." kata Sister Astrid, "Ya sudah lah kalau begitu..... semoga saja apa yang kalian imani bisa sepenuhnya jadi kenyataan." kata Dante menepuk pundak Sister Astrid lalu pergi menuju ke Thunderhawk bersama anak-anak lelaki yang sudah terpilih menjadi Aspirant.