Eve Thompson melambatkan langkahnya dan berjalan pelan menuju boneka Barbie.
Napasnya juga melambat, seolah-olah boneka Barbie tersebut adalah orang yang hidup...
Dia bisa melihat dengan jelas bahwa mata boneka Barbie tersebut berpaling ke arahnya begitu dia memasuki ruangan, dan sekarang menatapnya dengan diam.
Tidak heran kakaknya merasa itu menakutkan. Walaupun boneka Barbie biasa memiliki mata yang realistis, tetap saja itu palsu dan tidak berkilau. Namun mata boneka Barbie ini terasa seakan-akan benar-benar menatapmu, seolah-olah mereka punya titik fokus yang nyata...
Eve tidak bisa menyangkal betapa mengerikan boneka tersebut, tidak hanya di malam hari tetapi bahkan di pagi yang cerah ini.
Eve menelan ludah dengan gugup dan akhirnya mendekati boneka tersebut.
Dia mengulurkan tangan ke arah boneka Barbie...
Ruangan itu sunyi seram, seolah-olah bahkan suara napas pun telah berhenti.
Saraf Eve mulai menegang.
Tangannya bergerak ke arah boneka tersebut.