Eve Thompson menegak anggur merah, merasa ocehan Brooke Hartley terlalu berlebihan.
Tidak mendapat respons, Brooke menaruh garpunya: "Hei, kamu sedang memikirkan apa? Aku sedang berbicara padamu, tidakkah kamu mendengarku?"
"Aku sedang memikirkan..." Eve meletakkan gelas anggur di tangannya.
Setelah beberapa gelas anggur, pipinya merona, matanya berkilauan. Lalu dia berbicara pelan: "Bagaimana bisa ada makhluk menyebalkan sepertimu di dunia ini?"
"Kamu...!" Brooke, menjadi marah, bangkit dari kursinya, tangan mengepal di meja, tepat saat pintu ruangan pribadi itu terbuka.
Segera, sosok tinggi berjalan masuk.
Wajah Anthony Charlie, seperti karya seni, fiturnya sangat indah. Ditemani oleh auranya yang kuat dan aristokrasinya yang melekat menarik perhatian semua orang.
Ketua kelas bertanya dengan bingung: "Boleh saya tahu, Anda mencari siapa?"
Pria ini jelas kaya dan berpakaian rapi. Ketua kelas berbicara dengan sangat sopan, bahkan dengan nada hati-hati.
