Dengan berkata demikian, Anthony Charlie tak bisa menahan diri untuk mengingat sentuhan kulitnya ketika dia mabuk malam itu...
Dia tidak begitu ingat apa yang terjadi malam itu. Tapi sekarang setelah dia menyebutkannya, beberapa detail dari malam itu tiba-tiba berkelebat di pikirannya...
Kulitnya putih dan lembut; dia tidak tahu apa yang telah dia oleskan ke atasnya, tapi rasanya licin. Bahkan sekarang, dia masih bisa merasakan sensasi itu di ujung jarinya. Dia memiliki aroma manis seorang gadis muda... Daerah itu lembut, tapi apakah itu cup B atau C? Itu sangat kecil; mungkin hanya cup A?
Anthony Charlie tiba-tiba terpental dari lamunannya!
Moment berikutnya, rona merah mencurigakan merayap ke telinganya. Pipinya terasa seperti terbakar, terasa sangat panas.
Bagaimana dia bisa memikirkan hal-hal seperti itu? Pasti wanita ini yang telah menyesatkannya!
Tepat saat itu, ada ketukan di pintu kantor.
