VOIDBRINGER, entitas yang tidak terikat oleh waktu linier, beradaptasi dengan setiap serangan. Ia belajar dari setiap dimensi yang ia sentuh, menyerap pengetahuan dan kekuatan, menjadi lebih sulit untuk dipahami, apalagi untuk dikalahkan, dan juga voidbringer tidak bisa disentuh oleh mahkluk dimensi rendah, karena tubuhnya hanyalah kekosongan, tidak bisa disentuh secara langsung.
Dengan kekuatan yang diperoleh dari dimensi tak terbatas, VOIDBRINGER mulai menembus lapisan realitas, mencari GENOSA di tempat persembunyiannya di dimensi tinggi. Tidak ada tempat yang aman; tidak ada tempat untuk bersembunyi.
Ketika VOIDBRINGER menemukan GENOSA, pertarungan yang tak terelakkan pun dimulai. GENOSA, dengan kekuatan yang belum pernah ia gunakan sebelumnya, berdiri melawan VOIDBRINGER. "Aku mungkin tidak bisa menghilangkanmu," kata GENOSA, "tetapi aku akan melawanmu dengan segala yang aku miliki."
dengan armor yang berkilauan dan mata yang bersinar dengan tekad, melangkah maju untuk menghadapi VOIDBRINGER. "Aku telah melihat banyak musuh, tetapi tidak ada yang seperti kau," ucap GENOSA. "Aku akan menghentikanmu atau mati dalam usaha."
VOIDBRINGER hanya tertawa, suaranya menggema di seluruh dimensi. "Kau berani, GENOSA. Tapi kau tidak bisa menghentikan takdir."