Chapter 12 - episode 11

chapter 11: turnamen antara dewa

halo para readers nah gimana spoiler minggu kemarin pasti penasarankan ya gak haha

varvatos: apaan sih thor kau semangat amat bikin skirpnya kasih istirahat napa kemarin dah 2 eps juga

kuni: tau nih kita aja belum istirahat yang nyaman

author: ehh bukannya kalian dah istirahat apa karena kalian lagi ekhm ekhm

kuni: diem kau thor

author: yaudah yaudah dah ya lanjut nanti kalo dah tamat kita istirahat dulu kok

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Selang beberapa saat setelah mereka saling berjabat tangan akhirnya mereka mulai pertarungannya dimulai dari pertarungan arselia melawan dewi keabadian.

Di dalam arena mereka tidak boleh sampai saling membunuh kecuali final dan mereka tidak apa jika saling bunuh karena yang kalah akan mati untuk finalnya dalam penentuan antara dewa dalam sejarah kuno sendiri yang lemah harus mati atau salah satu dari mereka bersujud kepada yang menang.

Dan ya ketika di turnamen varvatos hanya menonton sampai mendapatkan gilirannya bertarung melawan azralen.

"menarik sekali monyet sialan itu" varvatos memperhatikan pertarungan arselia dan juga dewi keabadian

Sementara di arena

Arselia sedang serius melawan dewi keabadian itu yang menyerangnya habis-habisan dengan serulingnya dan arselia mencoba menutup teringanya dengan energy roh agar suara seruling itu tidak mengenai telinganya.

Namun dewi keabadian itu cerdik ia menyerang belakang arselia dengan batas energy arselia menggunakan tehnik perusak dunia dimana tehnik itu yang bisa menguasai hanyalah klan kaslana saja yang sanggup menggunakan.

Tiba-tiba arena jadi hancur karena efek keuatannya yang sangat besar itu cukup membuat dewi keabadian itu jatuh dari arena dengan sangat mudah.

Sementara arselia dia berdiri diudara dengan sangat tenang ketika ia sudah berhasil menjatuhkan lawannya.

"dengan ini arena ronde satu dimenangkan oleh arselia sang dewa kutukan!!" pengumuman syotos yang membuat seluruh para peserta kaget terkecuali varvatos dan azralen karena mereka sudah tau karena klan kaslana itu bisa dibilang top 2 dari yang terkuat jadi itu adalah hal wajar bagi mereka sudah biasa saja jika melihat tehnik itu keluar didepan mata mereka dan arselia menatap varvatos tajam seperci senyuman bahwa ia sudah pasti menang namun varvatos malah membalas senyumnya kembali sambil menatap arselia dan itu membuat sang dewa kutukan kesal kepadanya.

"oke pertarungan selanjutnya adalah jaakuna majin melawan Chikyū no kami" ucap syotos sembari memberikan pengumumannya di tengah arena dan itu membuat azralen dan juga varvatos berjalan menuju arena dengan jalan santai.

Setelah mereka sampai di arena mereka disuruh memberikan kata-kata kepada sang lawan

"semoga kau sanggup menghadapi ku varvatos-kun" jawab azralen dengan ucapan yang sedikit membuat varvatos ketawa

"ya kau juga azralen semoga kau kuat menghadapiku" ucap varvatos kembali sambil menahan rasa ketawanya di perutnya.

Para peserta yang sedang menonton merasa sedikit bingung kenapa jaakuna majin malah tertawa ketika ingin bertarung

"oke oke kita langsung mulai aja" ucap varvatos serius dan dia mengeluarkan aura dewanya sedikit untuk melakukan sebuah tehnik

"small space" rapalah varvatos yang berhasil membuat 5 m di areanya itu menjadi sebuah ruangan untuk memulihkan tenaga ia dengan waktu 6 detik saja, azralen yang tau dia sedang memulihkan tenaga ia segera menyerang varvatos namun nihil varvatos sudah pulih dan menyerang azralen dari belakang dengan senjatanya. Dengan sigap azralen menangkis serangan senjata varvatos itu

"seperti yang di harapkan ternyata anda pengguna kekuatan api merah juga ya varvatos" ucap azralen yang mulai sedikit serius menghadapi varvatos. Namun ya varvatos malah melawannya sambil tersenyum ia menangkis setiap serangan yang di berikan azralen, azralen yang sudah sedikit kewalahan menghadapi varvatos ia mulai melakukan summon.

Summon adalah sebuah sihir dimana ia bisa memanggil bala bantuan atau sesuatu yang menarik bagi si pemanggil

Lalu azralen merapalkan mantranya

"dewa bumi kekuatan alam aku memanggil bantuan ku sekarang!!" lalu azralen melakukan rapalannya dan varvatos hanya tersenyum saja ketika ia melihat lawannya cukup menarik, Dan azralen menatap varvatos lalu berkata.

"semoga kau kuat mengahadapi summon ku varvatos" ucap azralen yang sambil merapa summonnya dan ya keluar 20 mayat namun itu bukan mayat biasa itu adalah mayat dewa kuno yang sudah lama lenyap karena meteor dari dewa alam semesta

"aku sanggup menghadapinya" ucap varvatos sembari mengeluarkan senjatanya yang bisa menyalin tehnik itu lalu katana keluar dari sarungnya varvatos mulai menggunakan tehnik yang sudah ia pernah salin.

Dan ya varvatos mulai melakukan kukan sembari menodongkan katananya menuju azralen.

"KUKAN TO JIKAN" ucap varvatos sembari tersenyum menatap sang lawannya itu.

Azralen yang kaget karena ia sendiri belum bisa menguasai kukan ia harus segera menghindar dari pertarungan namun nihil varvatos sudah membaca kalimatnya

"Shizen no fūin shi no fūin" rapalan terakhir varvatos.

Ruangan pun jadi dan juga ada logo dewa dilangit itu menandakan kekuatannya akan aktif dan ya 1 serangan berhasil mengenai tubuh azralen dan juga summonnya dengan sangat mudah.

Azralen pun kaget ia segera menggunakan perisai namun hancur, varvatos pun mengakhirnya dengan menyembuhkan azralen dan juga pembatalan kukan

"astral esper dokukan" rapalan varvatos yang membuat semua orang kaget bahkan syotos yang melihatnya saja kaget karena ia bisa menggunakan skill yang tidak diketahui oleh para dewa kuno.

"apa ini luka ku sembuh semuanya dan luka fatalku hilang??" ucap azralen bingung sembari menantap varvatos yang santainya mendekati azralen dan berbicara cukup keras agar semuanya mendengarkannya.

"itu adalah rapalah yang aku buat secara khusus" ucap varvatos kepada azralen sengaja ia membocorkan informasinya untuk arselia agar pertarungannya jadi sedikit lebih menarik untuk pertandingan adik kakak itu.

Arselia yang melihat itu seperti petanda bahwa varvatos sengaja melakukannya agar ia bertarung lebih serius dengannya

'cih sialan bedebah ternyata sudah gak bermain main' batin arselia sembari menatap varvatos yang lantangnya berbicara seperti itu di tengah arena.

Kembali ke arena

Varvatos mengulurkan tangannya untuk membantu azralen dan tentu saja di terima dengan senang hati olehnya

"kamu sangat kuat varvatos mungkin itu hanya sedikit dari mu firasat ku bilang begitu" ucap arselia sembari memberikan senyumannya untuk varvatos

"oke aku menyerah syotos-sama" azralen mengucapkan kata kata menyerah kepada syotos

"oke turnamen ini dimenangkan oleh varvatos sang jaakuna majin" ucap syotos para peserta bersorak kepada varvatos dan juga azralen

"aku akan mengingat pertarungan ini azralen-san" ucap varvatos dengan sangan baik karena ia sudah mulai terbiasa dengan sikap aslinya azralen.

Lalu mereka kembali kekursi mereka varvatos maju ke ronde berikutnya dan yang lolos ada sebanyak 25 dewa saja karena azralen diberi kesemapatan kedua untuk melawan dewa lain dan dia berhasil ia bertemu lagi dengan varvatos.

Varvatos kebagian melawan suyuzu dan azralen kebagian melawan arselia

Jujurli azralen sedikit takut untuk meghadapi arselia karena ia bahkan belum bisa menggunakan kukan jadi dengan terpaksa ia minta tolong kepada varvatos untuk mengajarkannya kukan

"varavatos tolong ajarin aku kukan huwwaa" ucap azralen sambil sedikit sedih menatap varvatos ya dia memohon kepadanya.

"oke aku akan membantumu lagian ronde dua besok kan dimulainya?" Tanya varvatos sambil menatap azralen

"iya turnamenya besok jadi hari ini kita bisa latihan" ucap azralen sambil memegang bahu varvatos dan menggoyangkan maju mundur

"iya iya hari ini latihan bareng ya tapi aku mau ngurusin calon istri aku dulu" ucap varvatos sambil menatap kuni yang tertidur di pungungnya sang calon suaminya

"hmm yaudah kasian juga liat bini kamu kecapean gini pasti terlalu semangat buat nyemangatin kamu bertempur tadi" ucap azralen sembari melihat kuni yang tertidur lelap. Varvatos pun langsung menggendongnya ala bridel stely dan mengajak azralen untuk ke tempat istirahatnya varvatos dan kuni, lalu di anggukkan olehnya.

Dan varvatos pun tiba-tiba kepikiran arselia maksud dari kata-katanya itu yang pernah dibisikan padanya itu apa maksud dari sang ayah dan akhirnya varvatos menyadari sesuatu bahwa arselia terpaksa melakukannya agar sang ayah bahagia namun tetep ada yang janggal buat dirinya, akhirnya varvatos tetep berjalan ke tempat peristirahatannya.

Di sisi arselia

Arselia kembali ketempat ayahnya dan dia dimarahi habis-habisan karena seperti telah melakukan kesalahan padahal ia tidak bisa melakukan kesalahan pada turnamen ini.

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA SEBAIKNYA KAU PERGI DARI SINI!!!" ucap sang ayahnya yang memiliki julukan dewa malaikat agung, dengan cara memaki arselia habis-habisan

"selalu aja seperti ini ayah apa karena varvatos muncul kembali" ucap arselia dingin di hadapan ayahnya itu.

Tiba-tiba saja kejadian yang tidak diinginkan terjadi, ayahnya bangun dari takhtanya lalu mengeluarkan kekuatan dewa malaikatnya untuk menyerang arselia.

"dengan segala cahaya yang ku miliki aku akan memurnikan kelakuan mu sekaligus menyegel seluruh kekuatan mu" ucap ayahnya yang membuat seketika arselia tidak bisa melakukan apa-apa bahkan ia sendiri tidak bisa bergerak sama sekali.

"ternyata benar yang dikatakan kakak seharusnya aku tak percaya kepada monyet seperti kamu" ucap arselia yang tiba-tiba mulai ngelunjak sambil memaksakan dirinya agar bisa bergerak bebas dari pengikatnya namun nihil ia tidak bisa bergerak sedikitpun.

'sial kenapa susah sekali bergerak apa yang terjadi pada tubuhku' batin arselia sambil mencoba memaksakannya terus-menerus bergerak agar ia tidak terikat oleh sihir ayahnya itu.

"percuma saja kau bergerak jalang sialan kau tidak akan bisa bergerak sekarang yah harus mengambil kekuatanmu itu agar aku bisa menguasai dunia dan menghancurkan seluruh dunia ini dengan kekuatan mu itu" ucap sang ayah kepada arselia yang sudah diikat oleh sihirnya itu.

"jangan harap kau bisa mengmbil kekuatan ku ini bajingan sialan" ucap arselia kepada sang ayah dengan badan yang sudah gak bisa gerak kecuali mulut dan matanya., arselia terus menerus menatap sang ayah yang sedang murka besar.

"kau udah mulai berani ya anak sialan aku akan ambil kekuatan mu sekarang" ucapnya sembari merapalkan mantra penyerap kekuatan.

"bumi alam dewa malaikat berseru aku akan menyegel kekuatan kegelapan yang menutupi dunia ini dan—" rapalannya tiba-tiba tiba hancur dan gagal seolah-olah ada yang membatalkannya sang ayah kaget siapa yang berani mencoba menganggunya.

Arselia merasa kaget dan tubuhnya sudah bisa bergerak kembali, dan yang lebih terkejutnya memang beneran ada yang datang. Orang itu sambil jalan dengan setelah merapalkan mantranya.

"sialan siapa kamu sudah berani masuk ke istana ku ini" ucap sang ayah kepada orang yang menutup dirinya dengan topeng putih biasa

"aku hanya numpang lewat saja lagian tidak ada gunanya aku berbicara kepada sang monyet" ucap orang itu yang membuat arselia dan sang ayah kaget. Tiba-tiba sang ayah menjadi sangat murka lalu menyerang orang itu namun nihil serangannya berhasil ditahan dengan 1 jari saja.

Arselia yang melihat kejadian itu tentu saja kaget karena tidak ada yang pernah berhasil menahan serangan ayahnya itu.

"b-bagaimana bisa bedebah sialan sepertimu menahan serangan ku" ucap sang ayah kepada orang itu, karenaorang itu merasa bosan akhirnya ia membuka topengnya

"lama gak bertemu malaikat sialan" dan yap itu adalah barbatos esper yang datang turun tangan langsung menahan serangannya itu

"k-kau!!" ucap sang ayah yang sangat kaget itu dan ia tidak bisa bergerak sama sekali kali ini dia kewalahan karena serangannya ditahan dan energy malaikat miliknya diserap oleh barbatos secara langsung.

Arselia yang kaget langsung sujut di hadapan barbatos.

"maafkan kelakukan ayah saya tuan barbatos" ucap arselia yang sedikit ketakutan karena yang ada dihadapannya saat ini adalah seorang dewa yang bisa menghancurkan alam semesta dalam jentikan jari saja.

"sebaiknya kau pergi temuin kakak mu arselia aku akan menghancurkan istana ini sekarang" ucap barbatos dingin sembari menahan sang ayah itu.

"dan sampaikan kata-kataku ini"tambahnya sambil memberikan memori ke otak arselia secara langsung dengan sentilan di jidat arselia itu membuatnya mendapatkan memori yang ingin disampainya dan itu juga membuat arselia menghilang dihadapannya.

"sekarang aku akan hapus dewa malaikat tampa adanya jejak"

Oke para readers gimana ceritanya seru gak nih aku gak sabar buat kalian yang penasaran dengan nextnya nih ada spoiler next epsnya

Spoiler

"ku mohon kak kali ini aja dengerkan kata kataku aku emang salah dan gak percaya padamu waktu itu sekarang istana itu udah gak ada" ucap arselia ke varvatos di secara berlawanan

"apa yang terjadi disana?" ucapnya sembari membenarkan rambutnya itu dengan mengarah kebelakang.

Oke cukup ya see u next eps jangan lupa vote and comen supaya lebih semangat lagi aku menulis cerita ini.