Chapter 12: pertempuran varvatos dengan naga dan kembalinya sang adik
Halo para reader pastinya kalian sudah tidak sabar ya nih bagaimana perjalanan varvatos dan yang lainnya apakah akan berhasil bertemu apa yang mereka kejar selama ini? Kita liat jalannya saja
Btw di story ini agak gelap sama agak serem kalo dibaca sebaiknya siapkan mental kalian
<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Setelah kejadian dimana barbatos datang ke istana keluarga kaslana dan mneghancurkannya kini arselia merasa takut ketika menghadapi barbatos secara langsung karena akan kekuatannya itu.
Kini arselia berlari menuju kuil agung untuk mencari varvatos karena hanya dirinya yang bisa memperdulikan keluarganya itu. bahkan ia adalah adiknya dari varvatos itu sendiri.
'sial jika dia sampai bertemu barbatos mati sudah dunia ini hancur pastinya' batin arselia setelah melihat memori itu karena memori itu berisi
FLASBACK ON
"aku ingin kau mengirim pesan ini kepada varvatos" ucap barbatos dengan cara menyentil kening arselia dan itu memberikan memori yang sangat kuat
'aku akan membunuh mu dan mengambil jantung mu. lalu kumakan agar aku bisa menguasai seluruh alam semesta dan juga mendapatkan raga ayah mu sekaligus raga dewi malaikat dan tubuh abadi. agar aku tidak akan terkalahkan oleh siapa pun dan juga aku ingin sekali kedua matanya itu karena sangat indah untuk dijadikan pajangan' isi memorinya yang barbatos berikan secara terang-terangan agar arselia tau kenapa kakaknya itu dibuang oleh ayahnya karena alasan itu, barbatos mengincarnya sejak varvatos lahir
'jadi itu alasannya ayah membuangnya dia tidak membencinya tapi ia ingin kakak selamat dari orang ini' batin arselia
"jadi sampaikan memori ku kepadanya jika tidak aku akan membunuhnya" ucap barbatos sembati mencekek leher ayahnya itu sambil di angkat dengan satu tangan sembari tersenyum menatap ayah dari arselia terlihat terluka parah dengan mata yang sudah mengeluarkan darah sangat banyak.
Karena barbatos sangat gatal di tangannya ia lalu mengarahkan tangannya kemata ayah arselia dengan bentuk siap mengambil matanya secara terang-terangan didepan anaknya itu.
"sepertinya ini akan menarik jika aku akhiri saja" ucap barbatos lalu mencabut mata ayahnya arselia di depan anaknya sendiri dengan darah yang ngucur keluar dari kepala ayahnya arselia yang mengenai muka barbatos.
"matanya cukup bagus untuk aku koleksi sebagai koleksi ku yang ke 60.000" ucap barbatos senang karena sebelumnya ia suda mengoleksi mata orang sebanyak 59.999 dan dia mendapatkan koleksinya yang bagus dia akan merayakannya di istananya nanti. Lalu barbatos mendekati arselia yang sedang menangis darah melihat ayahnya mati secara tidak wajar karena kedua mata ayahnya dicabut didepannya sendiri.
"k-kenapa anda melakukan ini kepada ayah saya" ucapnya merinding karena ia ditatap oleh barbatos secara tajam sembari tersenyum
"kenapa ya mungkin karena aku harus melakukannya" ucapnya sambil jalan tersenyum menuju keluar istana
"ohh ya ucapkan selamat tinggal pada rumah mu ini" ucap barbatos lalu ia membuka black hole dan arselia langsung menghilang dari situ karena ulah barbatos.
"untung saja aku sempet menyentilnya agar alat ku tidak mati sia-sia" gumamnya sembari berjalan keluar gerbang istananya yang sudah ke sedot oleh black hole. Lalu barbatos menembakan sebuah sihir pembelah dua dunia kea rah langit untuk membuat orang-orang lupa kepada dewa malaikat dan juga tentang clan kaslana sekaligus keluarga kaslana ia membuat orang orang lupa terhadap nama pembawa kedamaian kaslana.
"sudah selesai dengan ini aliran waktu yang dibuat oleh anak sialan itu gagal total" ucap barbatos sembari ketawa senang.
FLASBACK OFF
Kini arselia sampai di kuil agung dan yang ada disana hanya suyuzu dan juga dewi keabadian syotos. Arselia yang sudah kaget ia segera keluar dan menggunakan kekuatan pelacaknya untuk mencari kakaknya itu, namun nihil kakaknya itu tidak bisa dilacak sama sekali karena ada aura yang memotong kekuatan pelacaknya seolah olah seperti tersegel.
Dengan terpaksa arselia harus melacak azralen kalo ia melacak kuni pasti hasilnya sama saja karena varvatos terlalu over protektif kepada calon istrinya itu.
SEMENTARA DISISI VARVATOS
Kini varvatos sedang mengajari azralen cara menggunakan tehnik kukan di halaman rumah kuni, varvatos memperhatikan azralen yang sedang focus mengumpulkan enegy rohnya.
"jika bisa perdalam lagi pengumpulannya karena tehnik kukan membuang kekuatan yang sangat besar dan juga energy akan terkuras sangat banyak" kata varvatos sambil menyalurkan sedikit enegy rohnya ke tubuh azralen agar ia memiliki peluang untuk memperbesar wadahnya itu.
"baik tapi apa fungsinya kamu membantu menyalurkan aku enegy roh varvatos-kun?" ucap azralen bingung kepada varvatos sambil melakukan meditasi untuk memperbesar wadahnya.
"untuk membuka peluang kamu bisa menggunakan tehnik kukan melebihi dari 1 kali karena itu sebenernya bisa dilakukan namun akan sedikit susah" ucap varvatos kepada azralen yang menganguk mengerti.
Setelah beberapa menit varvatos menyalurkan tenaganya itu tiba-tiba ada 2000 pasukan naga yang menyerang kediaman mereka dan pada akhirnya mereka langsung bergerak mundur terkecuali varvatos
"varvatos ayo mundur jangan diam disitu!!" ucap azralen yang teriak memanggil varvatos namun tidak didengar olehnya.
Lalu varvatos berjalan maju secara perlahan sambil merapalkan skillnya sendiri
"sepertinya ada lawan yang menarik bagi ku untuk aku coba skill ini" ucap varvatos sembari senyum kepada para naga itu dengan ketawanya yang sedikit seram yang bisa didengar oleh para naga.
"ada apa dengan manusia itu apakah dia tidak takut mati dibunuh oleh kita?" ucap salah satu naga dengan lancing berbicara di atas varvatos.
Yang mereka dapatkan hanya senyuman seram dari varvatos dengan penuh aura dewa di sekitarnya.
"berani sekali kalian menganggu waktu kerja ku yang sangat aku hormati ini demi membantu azralen" ucap varvatos sembari menatap para pasukan naga itu.
Seketika semua yang ada disekitar varvatos selah merapalkan mantranya
"mahozhauis" rapalah varvatos yang mampu membuat para naga dan yang ada disekitarnya ber jatuhan dan seolah bersujud dihadapan varvatos.
Para naga seketika tidak bisa bergerak sama sekali dan juga bahkan rajanya para naga saja tidak bisa bergerak di hadapan varvatos yang sedang tersenyum, sekarang bahkan azralen saja malah ikut bersujud dihadapan varvatos entah mengapa tapi jika perkiraan azralen bisa saja varvatos adalah rengkarnasi dari salah satu seven god yang kuatnya tak bisa di kalahkan oleh siapapun.
"bagaimana bisa manusia lemah seperti mu membuat kami para naga bersujud dihadapanmu seperti ini?" ucap raja para naga itu sembari menatap mata varvatos yang menyala ungu dan kuning ungu adalah melambangkan dewa kekejaman sementara mata kuning melambangkan dewa malaikat.
Azralen sendiri masih tidak bisa bangun dari sujudnya itu sambil menatap tubuh varvatos dari jarak yang cukup jauh dengan mata birunya yang membulat karena ia pikir ketika turnamen varvatos itu sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya ternyata belum.
"kupikir itu sudah semuanya ternyata belum apa perkiraan aku temang bener-bener bahwa ia dewa rengkarnasi dari 10000 tahun yang lalu sama seperti barbatos itu" ucap azralen sambil mencoba bangun dari efek kekutan varvatos dengan kekuatan buminya namun sepertinya nihil itu malah membuatnya tidak bisa bergerak seolah olah kekuatannya sedang di serap oleh sesuatu yang kuat.
"siapa kau sebenernya manusia bedebah dan sialan?!" ucap sang raja naga dihadapan varvatos dengan memanggilnya dengan sebutan bedebah
"nama ku varvatos namun itu dikehidupan kali ini" ucap varvatos sambil berjalan dan menduduki punggung sang raja naga yang sedang bersujud itu
"nama lama ku adalah the spirt varvatos" tambahnya sambil duduk dengan santai dan meminum-minumannya dipunggung sang naga dengan santainya ia menyeruputnya tanpa rasa dosa sama sekali.
"k-kenapa varvatos-kun bisa melakukan itu dan malah santainya duduk di dipunggung naga itu?" ucap azralen bingung menatap varvatos karena ia mulai bisa berdiri karena efek jarak kekuatan varvatos dikurangi jadi ia bisa bangun.
"sialan bener bener kuat sekali pasukan bunuh orang ini!!!" ucap sang raja naga itu berteriak meyuruh para pasukannya itu untuk menyerang varvatos>
"sepertinya percuma king dragon kau tidak akan bisa mengalahkan dewa seperti ku ini" ucap varvatos kepada sang raja naga dan menarik kepalanya sang raja naga itu dengan cara menarik tanduknya dan juga varvatos langsung menghantamkannya ketanah agar ia seperti bersujud dihadapannya itu
"sialan sakit sekali bedebah kau bukan dewa manamungkin sang dewa menghancurkan kepala raja naga yang umurnya sudah 30.000 taun hah" ucap sang raja naga itu sembari menatap mata varvatos dengan sangat tajam.
"cuman 30.000 tahun doang sampah gak guna sekali kamu ya king dragon" ucap varvatos sambil mengeluarkan pedang pembelah dunia yang sangat kuat itu hanya bentuk ranting pohon namun ketika varvatos menggunakannya itu membuat semua yang ada disana kaget
"straler jotaro" rapalan varvatos dengan memegang ranting itu dengan kuat dan membangunkan sang raja naga itu dan memberikan ranting itu.
"jika kau memang kuat sekarang tebas badan aku menjadi dua" ucap varvatos yang serius meremehkan sang raja naga itu dengan santainya ia berjalan kebelakang dan menjaga jarak sebanyak 10 meter
'mengapa aku takut memegang ranting itu sama kenapa orang itu santai sekali berdirinya ia tidak takut sama sekali' batin sang raja naga sambil menatap ranting itu.
Tiba-tiba ada orang datang dengan menggunakan jubah putih dan mengambil ranting itu lalu menyerang varvatos dengan sangat cepat
"sudah kuduga ada yang menguping sambil melihat kejadian ini dengan kesempatan untuk membunuhku" kata varvatos sembari melihat muka orang itu yang ditutup dengan topeng dengan lambang esper family.
Lalu orang itu langsung menebas pinggang varvatos yang sekarang badannya terpisah dari kakinya dan juga tubuh bagian bawahnya terpisah dengan tubuh atasnya
"VARVATOS!!!" ucap azralen yang melihat kejadian itu secara terang-terangan dihadapannya terlihat jelas bahkan raja naga saja kaget melihatnya dan ia mulai sedikit meremehkan varvatos yang menantang dirinya barusan untuk menebas badannya varvatos itu.
'kukira baja ternyata cuman kertas padahal itu ranting doang kenapa dia bisa mati ya apa karena rapalannya sendiri dia jadi mati seperti itu' batin sang raja naga itu sambil melihat muka varvatos yang tersenyum entah memberikan salam perpisahan atau memberikan kode.
Tiba-tiba orang berjubah putih itu mulai mengaktifkan kekuatan esnya untuk mencari seseoarang dan merasakan hawa keberadaannya
"SIAL INI BADAN PALSU" ucapnya yang mulai menggunakan pedang esnya dan menyerang orang yang tak terlihat dibelakangnya yang menggunakan jubah hitam tidak terlihat oleh mukanya siapapun itu
"ketauan ya kalo itu tubuh palsu" ucap varvatos sembari membuka topengnya dengan wajah tersenyum menatap orang itu dan juga menatap raja naga. Bagaimana bisa varvatos masih hidup kita slowkan kejadian barusan
FLASH BACK ON
Setelah tubuh varvatos kebelah ia tidaklah mati melainkan sebelum tertebas ia sempet membuka portal pindah dimensinya
'bodohnya raja naga itu tidak menyadari kejadian ini aku gak akan mati secepat itu' batin varvatos lalu tubuh keduanya yang terbelah sementara tubuh aslinya masuk kedalam portal sembari memberikan hawanya dengan sengaja agar esper family itu menyadarinya dan itu adalah rencana matang varvatos sedari ia berada di arena turnamen semenjak ia memberikan code kepada arselia untuk melakukan rapalan yang yang berikan agar ia bisa lepas dari sihir ayahnya itu nanti ketika ia pulang kembali ke istana. Dan ya varvatos sudah tau jika esper family akan mencarinya dan membunuhnya secara langsung. Namun dah pasti nihil karena varvatos langsung mengetahui kejadian itu sebelum terjadi.
FLASBACK OFF
Kembali kemasa sekarang yang dimana esper family itu berhasil menangkis serangan varvatos dengan cepat dan bahkan sangat kuat itu yang membuat esper family ketakutan Karena power varvatos berada di atas dewa alam semesta naun ia sengaja membuat dirinya lemah karena ia membutuhkan teman bukannya babu tidak berguna
"apa kau ketakutan sekarang frost esper" ucap varvatos sembari menatap muka yang ditutup oleh topeng itu, lalu frost yang kaget segera menangkis seranganya dan mundur lalu ia menghilang bagaikan asap
"sudah kuduga dia langsung kabur namun aku masih ada yang harus dilayanin" ucap varvatos sembari menatap raja naga itu yang terlihat ketakutan melihats sok sok varvatos yang bahkan sampai sekarang masih hidup namun sebelum itu varvatos menyadari keberadaan adiknya dan memasukan pedangnya dan berkat
"aku tau kau disini arselia ada apa sepertinya dugaan ku benar kan" ucap varvatos sambil melihat kesemak semak dan ya betul itu adalah arselia yang datang sambil memegang luka di tangannya yang hilang sebelah karena efek black hole milik barbatos.
"aku tidak ingin mendengarkan apa apa dari mu arselia aku sudah bosan member mu peringatan" ucap varvatos sambil berjalan menuju ke azralen namun dihentikan oleh arselia dengan kekuatan kutukannya yang membuat dinding pemisah dan arselia berkata
"ku mohon kak kali ini aja dengerkan kata kataku aku emang salah dan gak percaya padamu waktu itu sekarang istana itu udah gak ada" ucap arselia ke varvatos secara berlawanan dan saling menatap mata mereka
"apa yang terjadi disana?" ucapnya sembari membenarkan rambutnya itu dengan mengarah kebelakang.
"aku akan mendengarkannya namun ini yang terakhir"
Oke segitu aja dulu authornya pusing mikirin ide dari kemarin dan akhirnya terselesaikan aku gak akan memberikan spoiler terlebih dahulu karena biar pada penasaran apa yang terjadi setelahnya oke byee.